ch6 : Kekagetan Putri dan Bawahannya (2)

5K 608 63
                                    

Kurang lebih 30 menit lalu ketika sampai di ruang makan yang sederhana ini, aku melihat seorang putri cantik duduk dan menatapku. Aku tak bisa berkomentar banyak tentang dia. Cantik, itu saja. Tanpa sadar, aku meng-Appraisal sang putri yang ternyata adalah seorang Summoner berlevel Superior, padahal usianya 16 tahun, dan kini aku harus memberikannya hadiah sebelum aku pergi.
           
            
                          -------------
         
           
"Nona Lillia, sebelumnya aku minta maaf jika sedikit lancang tapi tadi aku sempat meng-Appraisal Anda. Aku tak tahu sampai dimana pengetahuan di dunia ini jadi aku mohon sedikit informasi tentang jenis-jenis Class yang ada, terutama mengenai Class Nona," kataku.

Sepertinya dia tidak kaget dengan ini setelah melihat statusku tadi, sedang Paman dan yang lainnya hanya diam dengan wajah serius.

"Saya tidak begitu mengerti apa tujuan Anda menanyakan hal seperti itu. Apa mungkin karena Anda dari dunia langit?" balasnya.

"Mungkin saja," jawabku singkat.

"Baiklah kalau begitu saya akan menjawabnya dengan sesingkat dan sejelas yang saya bisa," balas Lillia, namun kini dia semakin sopan, aku tak tahu kenapa.

"Di dunia ini ada 5 macam Basic Class, yaitu Mage, Swordman, Alchemist, Blacksmith, dan Ranger, dan masing-masing Class memiliki Subclass. Berdasar pertanyaan Anda, class Mage mempunyai beberapa subclass, yaitu Summoner, Warlock, dan Sorcerer, lalu masing-masing dari 3 Subclass ini masih ada class lanjutan lagi.

   Summoner bisa meningkat menjadi Necromancer atau Enchantress. Warlock bisa menjadi War Mage atau Shaman. Sorcerer hanya ada satu Class lanjutan yaitu Healer dan Class tertingginya adalah Ophelia. Sedangkan untuk mengambil Class lanjutan, diperlukan syarat-syarat khusus.

    Saya sendiri, untuk menjadi Summoner haruslah memiliki minimal 3 elemen dan MP minimal 1.200.000. Menurut catatan tua dunia ini, hal itu karena sesuatu yang di-summon, akan terus memakai MP kita selama belum dinonaktifkan. Sampai disini apakah Anda bisa mengikuti?" kata Lillia dengan nada yang datar.

"Begitu ya, rupanya dunia ini belum sampai ke titik itu," jawabku sembari mengelus dagu.

"Maksud Anda dengan titik itu?" tanya Lillia sambil sedikit memiringkan kepalanya.

"Maksudku adalah bahwa Class yang Nona sebutkan tadi kurang lengkap karena masih ada beberapa yang belum disebutkan, padahal Class-Class tersebut merupakan puncak dari masing-masing Basic Class," lanjutku dengan santai.

Mereka yang duduk di ruangan ini langsung tersentak sampai kursi mereka bergeser ke belakang.

"Aa-apa yang Anda bilang barusan Tuan?!" seru Velia.

"Benar Tuan, apa yang dikatakan Putri adalah sesuatu yang sudah pasti dan semua orang pasti setuju dengannya," sela Genta yang tidak sepanik Velia.

Akupun merogoh Dimensional Bag dan mengambil sesuatu, tepatnya Magic Ink, benda kecil seperti pensil dari bulu Phoenix yang dapat digunakan untuk menulis di udara.

"Hahhh, baiklah, aku akan menjelaskannya dengan gambar. Maaf kalau tulisanku buruk," ujarku, lalu mulailah kutulis sesuatu di udara, di atas meja tempat kami berada.

"Inilah bagan Class lanjutan dari Mage," kataku dengan nada datar sembari menunjuk ke arah huruf-huruf yang melayang di depan kami.
          
          
           
Summoner ->Necromancer -> Nemesis
                     -> Enchantress  -> Empress

Warlock  -> War Mage -> Sage
                 -> Shaman -> Seer

Sorcerer -> Healer ->Ophelia -> Saint
         
         
           
Mereka diam. Hening. Sudah dua menit berlalu namun tetap tak terjadi apa-apa.

Grandia : Tale of ZenkaWhere stories live. Discover now