ch.14 : Jurang Manta (1)

3.4K 453 50
                                    

Sejujurnya aku tidak memiliki rencana matang mengenai apa yang kulakukan tadi sore. Bahkan aku juga tidak tahu kerajaan mana yang menaungi kota Millas ini. Setelah melahap Book of Knowledge, aku memang mengetahui cukup banyak hal, namun tidak termasuk tentang apa yang terjadi di dunia ini serta perkembangannya. Sebagai contoh, sesudah membaca buku pelajaran, aku akan tahu nama ibukota dari setiap negara, tapi tidak diterangkan tentang apa yang terjadi di kota tersebut kecuali aku juga membaca buku lain yang menjelaskan secara lebih spesifik.

Aku jadi teringat beberapa buku yang dijual di Shop Menu. Ada Book of Alchemy, Tome of the Blacksmith, Book of Sacred Seal, God's Diary, dan yang termahal adalah Book of Wisdom. Waktu itu aku sengaja memilih Book of Knowledge karena tentu saja aku tidak ingin menjadi pendatang baru yang buta akan segala sesuatu tentang Grandia. Lebih lanjut lagi, aku juga ada keinginan untuk membeli buku lain, namun aku belum tahu bagaimana cara menambah SP, jadi yaah ... lain kali saja.

Tok tok tok ...

"Tuan, di sini Alma. Ada tamu yang ingin menemui Anda."

"Tunggulah di bawah, aku turun sebentar lagi," jawabku singkat.

"Baik, Tuan."

Begitu turun, di lobi penginapan telah menunggu tiga orang dan salah satunya adalah Rexxa, Millas Guild Master. Setelah aku duduk, dua diantara mereka mengikuti, tetapi yang di sebelah paling kanan tetap berdiri.

"Jadi bagaimana?" tanyaku tanpa menunjukkan niat berbasa-basi, toh aku tidak memiliki bakat tentang itu.

"Tuan, sebelumnya perkenalkan, di sebelah saya ini adalah Count Bram Stocke, salah satu Count dari kerajaan Senza. Saya sudah menyampaikan apa yang tadi Anda katakan kepada beliau," jawab Rexxa.

Aku pun melirik Count Bram lalu mengangguk tipis. Akhirnya aku tahu bahwa kota Millas adalah kota di bawah kerajaan Senza.

"Kalau begitu, apa jawaban anda, Count Bram?"

"Begini Tuan Zenka, permintaan Anda hampir tidak mungkin dipenuhi karena jarak dari sini ke istana sekitar empat hari perjalanan darat dikarenakan tidak ada Mage yang sedang berada di kota Millas. Bagaimana jika kita berangkat bersama besok pagi? Namun sebelumnya, saya tidak bisa menjamin bahwa Raja akan bisa menemui Anda."

"Jadi Anda cuma mengantar saja? Kalau begitu baiklah, kita berangkat besok sore. Kami mau ke Jurang Manta terlebih dahulu."

"Ju-jurang Manta? Kami? Siapa itu 'kami'? Tapi di sana tidak ada apa-apa selain magic beast tingkat atas, Tuan," sahut Rexxa.

"Memang itu tujuanku," balasku santai tanpa berniat menjelaskan siapa saja yang pergi bersamaku.

Mereka pun sedikit tersentak mendengar jawabanku barusan.

"Tuan, maaf bila kurang sopan, tapi kata Master Rexxa, Anda ber-level Mystic. Sebenarnya level apa itu?" tanya Bram.

"Anda akan tahu nanti. Aku malas menjelaskannya setiap kali orang bertanya. Oiya, Master Rex, ada yang ingin kutanyakan. Kenapa kartu guildku tadi bisa terbakar? Apa ada yang salah?"

"Tuan, setiap kartu guild ditanam dengan sihir segel yang bernama Observer Seal tingkat Ancient. Segel tersebut berfungsi sebagai penyimpan data petualang yang tujuannya agar Grandia Guild Headquarter memiliki data jumlah petualang di dunia ini termasuk class dan levelnya. Segel ini bisa menahan informasi data sampai tingkat King, jadi kalau ada yang melebihi, segel akan terbakar karena tak mampu membacanya. Dengan kata lain ..." Rexxa sepertinya merasa sedikit takut untuk melanjutkannya.

"Rupanya begitu. Bagaimana kalau Master Rexxa besok pagi ikut kami? Count Bram juga. Jadi begitu urusanku selesai, kita akan langsung berangkat dari Jurang Manta."

Grandia : Tale of ZenkaWhere stories live. Discover now