ch16 : Kota Helmut

3.5K 453 57
                                    

Akhirnya kami tiba di kota Helmut, ibukota Kerajaan Senza. Hal yang mengejutkan adalah ... ternyata pentagram teleport-ku muncul di depan gerbang kota. Maksudku, benar-benar tepat di depan gerbang! Dengan begitu banyak orang berlalu-lalang, bagaimana kami tidak menjadi pusat perhatian?

Hampir semua dari mereka memasang wajah takut maupun terkejut. Hanya sebagian kecil yang tetap memiliki ekspresi biasa-biasa saja, menandakan orang-orang tersebut terbiasa dengan Mage yang melakukan teleport, meski tatapan mereka sedikit aneh karena kami ber-teleport bersamaan.

Beruntung ada Count Bram. Dia dengan tenang mendatangi beberapa penjaga gerbang kota yang tengah mendekati kami dengan pedang di tangan mereka, kemudian Count Bram pun menunjukkan stempel kerajaan Senza dan mengucapkan beberapa patah kata. Tentu saja sebagai kalangan bangsawan, para penjaga gerbang meresponnya dengan penuh rasa hormat. Kami yang sepertinya dianggap sebagai pengikut Count Bram juga bisa ikut memasuki kota meski menjadi bahan cibiran dari beberapa orang yang sedari tadi mengantri untuk menjalani pemeriksaan sebelum melewati gerbang.

 Kami yang sepertinya dianggap sebagai pengikut Count Bram juga bisa ikut memasuki kota meski menjadi bahan cibiran dari beberapa orang yang sedari tadi mengantri untuk menjalani pemeriksaan sebelum melewati gerbang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Helmut City

Menakjubkan sekali!

Baru kali ini aku benar-benar merasa sedang berada di tempat yang begitu kental dengan nuansa zaman Medieval. Aku tidak bisa berkata banyak. Lebih baik kumanjakan saja mata ini selama mungkin.

Tak terasa kami sampai di penginapan. Tanpa berbasa-basi terlebih dahulu, Count Bram pamit untuk pergi ke istana. Setelah kami saling berbicara beberapa kata, aku meminta Alma untuk menyewa beberapa kamar karena Eisha dari tadi merasa mengantuk. Eisha tentu satu kamar bersama Alma dan aku di kamar sebelahnya, sedangkan Ergon, om Drag, serta Rexxa berkata tidak merasa lelah, jadi mereka bertiga mengobrol dan minum-minum di lobi.

Bruuukkk

"Fiuuuh, pegal sekali badan ini."

Dengan mata terpejam, aku meringkuk, mencoba untuk tidur, namun saat hampir berhasil terlelap ...

"Oiya!"

Mendadak aku teringat sesuatu yang dari kemarin-kemarin ingin kuketahui, yaitu bagaimana cara menambah Shop Point. Aku sempat bertanya apa hal ini terdapat di bagian Tutorial, jadi sembari tetap rebahan, akupun membuka Menu.

Di dalam menu Tutorial, terdapat beberapa sub menu ,yaitu Class, Setting, Dictionary, dan Help Section.

Tanpa berpikir, aku langsung membuka bagian Help Section saking terbiasanya bermain game di kehidupanku sebelumnya. Banyak kalimat yang diawali dengan kata 'How to' di sub menu ini. Setelah mencari cukup lama, alhasil ini dia, 'How to obtain Shop Point'.

"Njiirr ... ternyata segampang ini!" seruku sambil menepuk jidat.

Ya, kenyataannya memang mudah ,yaitu dengan membunuh lalu menyerap inti Mana yang biasa disebut drop item.

Grandia : Tale of ZenkaWhere stories live. Discover now