ch24 : Nellim adalah..

2.9K 374 66
                                    

"A-apa yang barusan itu?!" pekik Perdana Menteri.

Semua yang ada di ruang tahta, berdiri dan menyiapkan senjatanya masing-masing termasuk Raja Prillius.

"Penjaga!! Periksa kediaman Nellim! Sekaraaang!!" seru Raja.

Dalam kepanikan yang mendadak ini, aku membuka suara.

"Tidak perlu Yang Mulia. Jika benar Tetua Nellim berniat mencuri Zantetsuken, tidak mungkin dia menuju rumahnya. Lebih baik kita duduk dan tetap tenang."

"Ta-tapi Tuan. Pedang itu adala...."

"Panik akan membuat masalah ringan terasa berat, Yang Mulia," selaku.

Raja pun diam, memikirkan sesuatu.

"Anda benar, Tuan. Silakan duduk," ucapnya, dan kami semua duduk di kursi masing-masing.

"Paduka, mungkin rumor itu benar, bahwa Tetua Nellim adalah mata-mata dari salah satu pemberontak kerajaan," timpal Jenderal Mraz.

"Begitu, ya. Aku tidak percaya rumor itu, namun dengan kejadian ini sepertinya itu benar," balas Raja, lalu melihat ke arahku.

"Tuan, maafkan saya atas kelalaian ini. Pedang sekelas itu sangatlah langka bahkan hanya sedikit raja yang memilikinya. Saya takut jika pedang sekuat itu disalahgunakan. Sekali lagi, maafkan saya, Tuan," Raja berdiri dan membungkuk (lagi) padaku.

Aku berdehem sekali.

"Kalian semua tidak perlu mengkhawatirkan hal itu. Ada 2 hal...," kataku sambil mengangkat 2 jariku.

"Satu, semua equipment yang aku miliki, mempunyai GPS. Yang kedua, pedang itu hanyalah pedang mainan."

Mereka terdiam, antara terkejut atau bingung, entahlah.

"Tuan, apa maksud Anda tentang itu?" tanya Jenderal Zikar.

"Pertama adalah GPS yang artinya God Positioning System. Maksudnya adalah, semua equipment yang berasal dari menu Shop..., eh maksudku yang aku tempa sendiri seperti zirah, jubah, senjata, dan sebagainya, sudah aku tanam sesuatu mirip segel yang memungkinkanku untuk melacak dimana benda tersebut berada."

Kali ini aku yakin semuanya terkejut karena mereka memasang wajah kaku sembari menatap satu sama lain, seakan tak percaya.

"Lalu, mengenai pedang mainan, Tuan?" tanya Raja.

"Oh itu. Zantetsuken kan cuma pedang level King. Untuk apa dibesar-besarkan?" kataku sambil mengorek kuping yang tidak kotor.

"Haaah?! Hanya level King?!" teriak Jenderal Zikar.

Yang lain pun makin terperanjat setelah mendengar perkataanku yang cukup santai.

Kenapa mereka seperti ini? Itu karena passive status dari equipment akan memperkuat pemakainya. Dalam hal ini, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa equip level King memberikan passive status sebanyak 75% dari status si pemakai (HP, MP, dan semua angka status lain), jadi karena itulah aku hanya menyampaikan active effect dari Zantetsuken, yaitu menambah damage serangan sebanyak 10% dan regenerasi mana 500 poin tiap detik. Mudahnya, seseorang ber-level King yang ber-equip level King, itu setara dengan 2 orang ber-level King.

Seseorang yang ber-level Ancient dengan equip level King, ada kemungkinan untuk menang melawan seorang ber-level King dengan equipment Ancient meski peluangnya kecil, bahkan keduanya juga bisa mati jika bertarung dengan segenap kekuatannya. Dan seperti level seseorang, kekuatan level equip juga ber-kelipatan 10 tiap levelnya. Equip level King setara dengan kekuatan 10 equip level Ancient. Untuk nama level equip, ada sedikit perbedaan di 3 level pertamanya, yaitu Useless, Inferior, dan Rare.

(AN : mengingatkan kembali, ini level seseorang dari yang terkecil : Civilian, Trainee, Common, Elite, Superior, Ancient, King, Legendary, Mystic, Supreme. Untuk level equip, 3 level pertamanya adalah Useless, Inferior, Rare, sedang seterusnya adalah sama dengan level makhluk )

"Mak-maksudnya, Anda memiliki senjata lain yang seperti itu?" tanya Raja.

"Benar, Yang Mulia. Aku tak tahu berapa tepatnya, tapi mungkin untuk yang ber-level King, ada sekitar 400, sedangkan Legendary ada kurang lebih 100, lalu yang lev...."

"Sudah cukup, Tuan. Kami tak perlu mendengar lebih dari ini," sela Raja.

Ternyata semua yang di sini tengah merinding melihatku. Untuk mencairkan suasana, aku mencoba membahas hal lain.

"Aku minta maaf, Yang Mulia," lalu aku menoleh ke arah Yui.

"Putri Yui, aku sedikit penasaran, sebenarnya apa makanan kesukaan Yang Mulia?" tanyaku.

"Ayah sangat menyukai sup paha Chimera," jawab Yui.

Kini giliranku untuk kaget.

"Chi-chimera? Bukankah itu ada di Jurang Manta? Mak-maksudku, apa itu bisa dimakan?" seruku.

"Tentu saja, Tuan. Selain lezat, daging magic beast juga bergizi tinggi, dan kami hanya memburu Chimera yang masih muda. Mereka rata-rata baru ber-level Superior, jadi masih tidak begitu sulit diburu," jelas Yui.

Hmm, kayanya bisa pesan sate Chimera muda nih.

"Terus terang, aku belum pernah mencoba daging magic beast manapun. Jika memang selezat itu, tolong jangan tertawa bila aku menghabiskan semuanya."

"Haha, Anda lucu sekali, Tuan. Sepertinya Anda orang yang menarik," sahut Yui.

Kami saling bertatap untuk sesaat.

"Hoo, jika Tuan mau, saya akan jodohkan anak saya dengan Anda," ucap Raja sambil tersenyum menyeringai.

"Ayaaaaahhh," Yui mencubit lengan Raja.

"Hahaha, tidak perlu malu begitu, Nak," Raja menepuk lembut tangan Yui, lalu kembali melihatku dengan tatapan serius.

"Tuan Zen, mengenai kejadian Nellim ini, biarkan kami menyelesaikannya sendiri. Anda tak perlu repot-repot," ucap Raja.

"Jenderal Mraz, segera selidiki masalah ini bersama Jenderal Zikar. Besok pagi melaporlah padaku," seru Raja.

"Baik, Yang Mulia, kami mohon diri!" balas mereka berdua, membungkukkan badannya, lalu berjalan menuju pintu keluar.

"Tunggu sebentar, Jenderal," selaku.

Mraz dan Zikar pun berhenti lalu berbalik ke arahku.

"Ada apa, Tuan?" kata Mraz.

"Yang Mulia, jika mereka menemukan Nellim sekalipun, apa yang bisa mereka lakukan?" seruku.

Raja termenung sejenak.

"Anda benar, Tuan. Lalu apa yang sebaiknya kami lakukan?" tanya Raja.

"Baiklah, sedikit informasi saja mengenai Zantetsuken, pedang itu ada di tempat tak begitu jauh dari sini. Aku tak tahu tempat itu apa, namun ada di arah selatan, kurang lebih sejauh 900 ranch," jelasku.

"Yang Mulia, i-ituu?!" seru Perdana Menteri Jien.

Yang lain pun mulai sibuk berbicara dengan sebelahnya.

"Ada apa, Yang Mulia?" tanyaku.

"Kalau benar seperti yang Anda katakan, berarti Nellim adalah mata-mata dari kerajaan Emphira."

--------------------------------------------------------------

Yoo minna, ternyata Nellim mata-mata :v

Biar cepet update lagi.., tombol voment-nya jangan dianggurin ya :v

Arigatou

Grandia : Tale of ZenkaWhere stories live. Discover now