「 20 : See You Right Now 」

Começar do início
                                    

Melihat Lucas, Taeil dan anak buah yang lain lari terbirit-birit mendekati helikopter tersebut, Taeyong tidak bisa menahan debaran jantungnya yang berpacu semakin cepat.

“Jaehyun?” Taeyong bergumam lirih.

Tanpa pikir panjang, Taeyong berlari keluar dari kamar untuk segera turun ke bawah. Perasaannya bercampur aduk sekarang, bahkan kedua mata Taeyong kini sudah berkaca-kaca, siap menangis detik itu juga.

Yang Taeyong pikirkan hanyalah keadaan sang kekasih hati, separuh jiwanya, matenya yang tanpa Taeyong sadari kehadirannya menjadi salah satu alasan Taeyong dapat kembali merasakan kasih sayang dan cinta setelah sekian lama.

Jaehyunnya....







Dalam hati, Taeyong mengumpati mansion keluarga Jung yang terlalu luas. For Goddess! Taeyong sudah tidak sabar berjumpa dengan Jaehyunnya lagi namun membutuhkan beberapa menit hanya untuk berlari menuju ke halaman samping mansion.

Brakk

Tak sengaja Taeyong mendorong kasar pintu utama mansion yang menjulang tinggi dan berdiri kokoh, lalu berlari lagi menuju ke tempat di mana Lucas dan anak buah Jung lainnya berada.


.
.



“HYUNG?! ASTAGAAAA! APA YANG TERJADI?!” Lucas berseru heboh ketika ia melihat Johnny memapah tubuh Yuta turun dari dalam helikopter.

Anak buah lainnya juga ikut turun tangan membantu kawanan yang ikut bersama dengan Jaehyun turun dari helikopter. Tim medis sudah standby di tempat dan menyiapkan beberapa tempat tidur pasien khas rumah sakit serta peralatan medis yang dibutuhkan.

Johnny, yang tubuhnya masih sanggup berdiri, membantu membopong dan menurunkan anggota mereka yang tersisa. Untung saja mereka membawa Winwin ikut serta, setidaknya nyawa mereka masih bisa tertolong dan luka mereka tidak terlalu parah.

Namun imbasnya, Winwin jadi terbaring lemas saat ini. Dengan sigap tim medis yang hari ini memang berjaga di mansion segera membawa tubuh Winwin menuju gedung pengobatan yang terletak di belakang mansion Jung, yang memang dikhususkan sebagai tempat perawatan sekaligus penelitian.

“JAEHYUN HYUNG!” Lucas terkejut begitu melihat sang Pemimpin turun paling akhir.

Meskipun banyak luka juga, namun kondisi Jaehyun masih terbilang baik-baik saja. Toh sebentar lagi lukanya akan sembuh dengan sendirinya.

“Istirahatlah, John. Aku akan meliburkanmu, Yuta dan yang lainnya sampai sembuh total.” Jaehyun menepuk-nepuk pundak Johnny pelan.

“Terimakasih, Jung. Ahhh~ aku rasa tulangku banyak yang cedera...” perlahan Johnny mendudukkan tubuh tingginya di kursi roda yang masih kosong. Rupanya pria itu sudah tidak sanggup lagi menopang tubuh letihnya.

Jaehyun terdiam sebentar, mengecek apakah semua anggotanya sudah dievakuasi dan dibawa ke gedung perawatan tanpa ada satupun yang tertinggal.

“Jaehyun...”

Tubuh besar Jaehyun kontan membeku, ketika ia mendengar seseorang memanggil namanya dengan begitu lembut.

Apakah ia berhalusinasi sekarang?

Kenapa ia bisa mendengar suara kekasihnya di sini?

“Ja-Jaehyun―hiks..”

Sontak, Jaehyun segera membalikkan tubuhnya menoleh ke sumber suara tersebut berasal. Alangkah terkejutnya Jaehyun begitu mendapati sang kekasih berdiri beberapa meter darinya.

“Jaehyun!!―Hikss

Bruk

Jaehyun masih terpaku di tempatnya, masih memproses apa yang dilihatnya ini nyata atau tidak, sampai Taeyong berlari ke arah sang kekasih lalu sengaja menabrak tubuh tegap pria itu kemudian memeluknya begitu erat一disitulah Jaehyun sadar bila sosok yang kini memeluknya erat itu memang benar-benar nyata.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora