Epilog

7.5K 388 53
                                    

Athena menahan nafasnya melihat outfit yang dikenakan Dean saat ini di bandara.

Pria itu begitu sangat seksi sekali. Dean mengenakan celana jeans selutut yang dipadukan dengan kaos putih polos berlengan pendek. Tak lupa sepatu vans dan kacamata hitam. Belum lagi posisi Dean yang menggendong Arjuna yang outfitnya sengaja disamakan.

Hot Daddy.

Saat ini mereka tengah berjalan menuju lounge salah satu maskapai penerbangan yang akan membawa mereka langsung ke Dubai, yang ada di bandara Soekarno-Hatta sambil menunggu pesawat berangkat.

Sengaja Dean menggunakan pesawat komersial karena ia tidak bisa menggunakan pesawat pribadi mereka karena pilot pesawat sedang tidak bisa terbang.

Tentu saja First Class menjadi pilihannya demi kenyamanan istri dan anaknya.

"Kamu makan duluan aja." ucap Dean. "Sekalian ambilin buat aku."

Athena mengangguk. Ia mengambil beberapa makanan yang terdiri dari makanan berat dan ringan yang tersedia disana khusus untuk penumpang kelas utama dan kelas bisnis.

Beberapa saat kemudian ia kembali.

"Kamu yakin gak papa? Luka kamu?" tanya Athena.

"Gak papa, Sayang. Aku udah cukup sehat kok."

Athena menghela nafasnya lalu mengangguk. Sebenarnya ia khawatir, walau luka Dean sudah sembuh dan mengering, tetap saja menurutnya Dean belum cukup sembuh total.

Karena paksaan demi paksaan yang terus saja Dean lakukan agar acara mereka tetap berjalan, Athena menyediakan berbagai jenis obat-obatan untuk mereka bertiga selama liburan sepuluh hari ke Dubai dan Paris.

Cukup heboh memang karena mereka membawa tiga koper berukuran besar dan satu koper berukuran kecil. Apa kabar jika mereka pulang? Mungkin bisa membawa sepuluh koper yang isinya oleh-oleh yang dipesan teman-teman dan keluarganya.

Seperti biasa, untuk urusan kantor Dean selalu menyerahkannya kepada Dirga.

Athena juga menyiapkan setidaknya 5 botol ASI-nya untuk Arjuna selama mereka 7 jam di pesawat.

"Kamu tau gak, pas waktu kecil cita-cita aku jadi pramugari loh." ucap Athena ketika ia melihat seorang pramugari pesawat yang akan ia gunakan melintas didekatnya. "Tapi berubah lagi, pengen jadi dokter."

Dean tersenyum. "Kenapa? Kalo kamu jadi pramugari pasti akan lebih cantik deh."

"Kalo aku jadi pramugari, kita gak akan ketemu." ucapnya lalu terkekeh.

"Tapi kalo aku tau kalo kamu jodoh aku dan kamu seorang pramugari, mungkin aku bakalan naikin semua maskapai yang ada didunia ini."

Athena tertawa. "Gombal."

"Serius. Tanya aja Arjuna. Aku juga yakin kalo dia mengalami hal gitu, dia pasti bakalan melakukan hal yang sama." ujarnya dengan percaya diri.

Perempuan itu menatap Arjuna. "Juna emang mau kalo jodohnya pramugari?" tanya Athena lalu ia tersenyum.

"Ya bisa aja jodohnya emang pramugari kan? Atau mungkin pilot?" Dean mengedikkan bahunya. Pria yang memegang botol susu itu membuka mulutnya saat Athena memberikan suapan makanan berikutnya.

"Nanti hotel kita disana dimana?" tanya Athena.

"Burj Al-Arab lagi."

Athena memekik pelan. "Aku suka deh sama hotel itu. Bagus banget."

Dean mengangguk.

"Nanti aku mau jalan-jalan kemana-mana. Kesel soalnya dulu kamu gak biarin aku jalan-jalan." Athena cemberut kesal.

Endless FeelingWhere stories live. Discover now