Death2 - 42

4.9K 275 13
                                    

"Yang.."

Athena mengusap wajahnya yang basah dengan handuk kecil. Setelahnya, ia mulai memoleskan wajahnya dengan skincare routine miliknya.

"Sayang, kamu masih marah sama aku?"

Athena masih diam. Seolah-olah tidak ada Dean yang merengek di sampingnya. Athena masih marah karena kejadian tadi. Dean pergi menemui Sindy diam-diam. Tentu saja Athena marah.

"Yanggg..."

"Apa sih ih." Athena mengernyit tidak suka karena Dean menganggunya.

"Jangan marah."

"Ya udah sana!" Athena melepaskan tangan Dean yang terus saja menarik-narik gaun tidurnya.

"Kamu gak marah sama aku?"

"Menurut kamu? Udah sana! Mau tidur di luar?"

"Emang kamu bisa gak tidur sama aku?" tanya Dean. Ia tersenyum kecil melihat Athena diam.

Wanita itu mengerucutkan bibirnya. "Kamu tuh ih! Yang kaya gini bisa jadi kebiasaan tau gak!"

"Iya kan aku udah minta maaf sama kamu. Emangnya kamu gak percaya? Jelas-jelas itu ada undangannya."

"Bisa nggak, gak usah bahas itu?" Athena menekuk wajahnya sebal. "Jangan ngomongin dia."

Dean berjongkok disamping Athena. "Kamu mau datang ke pernikahan dia?"

"Buat apa? Aku nggak mau!"

Dean menghela nafasnya pelan. "Yaudah. Sekarang kamu tidur, ini udah malem."

Athena berjalan menuju ranjang lalu duduk. Wanita itu tampak membuang nafasnya berkali-kali.

"Kamu kenapa?" tanya Dean.

"Punggung aku sakit."

"Sakit?" Dean terlihat mulai khawatir. "Sakit banget?"

Athena mengerjapkan matanya lalu menggeleng. "Tapi sakit."

Dean menyuruh Athena untuk berbaring. Pria itu dengan cepat ikut berbariang dan mengelus punggung Athena, berharap itu bisa mengurangi rasa sakitnya.

"Masih sakit?" tanya Dean pelan.

Athena menggeleng, ia memejamkan matanya menikmati lembutnya elusan tangan Dean di punggungnya.

****

"Kamu yakin gak mau datang?"

"Nggak." ucap Athena acuh.

"Yaudah." katanya lalu Dean berdiri.

"Mau kemana?" tanya Athena. "Ini sarapannya belum di makan.

"Sebentar." ucapnya. Dean kemudian pergi ke kamarnya untuk mengambil ponsel. Ia lantas menghubungi seseorang untuk mengirimkan sesuatu ke pernikahan Sindy sebagai ucapan selamat dan permintaan maaf karena tidak bisa hadir.

Dean kemudian kembali ke dapur untuk melanjutkan sarapannya. Tapi sesuatu mencuri perhatiannya. Suara orang sedang muntah-muntah dari arah kamar mandi dapur. Pria itu kemudian menyadari bahwa itu adalah Athena.

"Are you ok?" Dean meraih tubuh Athena begitu wanita itu keluar dari kamar mandi. "Kenapa?"

Athena menggeleng. "Nggak tau. Tadi tiba-tiba aja mual."

"Perlu ke rumah sakit? Kamu nggak biasanya kaya gini." Dean menyuruh Athena untuk duduk.

Athena menggeleng. "Nggak perlu. Sekarang udah gak papa, kok."

"Kamu yakin?"

Athena menggeleng. "Oh iya, semalam Mbak Nisa nelepon aku kalo Mbak Nisa sama Eyang mau ke Bandung nanti sore."

Endless FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang