Death2 - 40

5.1K 291 7
                                    

"Iya, memang lebih bagus lagi jika melakukan senam atau yoga ibu hamil menjelang melahirkan. Itu akan membantu proses persalinan menjadi lebih gampang."

"Tapi saya bisa kan melakukan persalinan normal nanti?" tanya Athena. Ia menatap cemas Dokter Beti.

Terlihat Dokter Beti menghela nafasnya pelan. "Setelah saya periksa tadi, saya melihat pinggul Bu Athena agak sedikit sempit. Mungkin itu nanti bisa menghambat proses persalinan normal. Saya pribadi menyarankan untuk melakukan operasi caesar agar lebih lancar."

Athena langsung menatap Dean dengan wajah sendu. Wanita itu menggeleng.

"Tapi apa ada kemungkinan jika Athena bisa melahirkan dengan normal?" tanya Dean, ia menggenggam tangan Athena.

"Tentu ada," Dokter Beti tersenyum. "Seperti yang saya katakan tadi, senam atau yoga ibu hamil bisa membantu melancarkan proses persalinan. Bu Athena bisa melakukan senam atau yoga ibu hamil setiap hari selama 30 menit." jelas Dokter Beti.

"Tapi saya bisa melahirkan normal kan, Dok?" tanya Athena dengan mata berkaca-kaca.

"Insya allah bisa, Bu. Dengan Ibu melakukan senam, itu kan sangat membantu sekali."

Dean mengangguk. "Ada prediksi kapan melahirkannya?"

"Prediksi saya minggu kedua atau ketiga bulan depan."

Dean mengangguk lagi lalu berdiri diikuti Athena. "Kalo begitu, terimakasih, Dok. Saya percayakan persalinan Athena nanti kepada Dokter."

Dokter Beti tersenyum. "Iya, terimakasih juga Pak Dean sudah mau percaya sama saya."

"Dan saya ingin semua tim medis yang terlibat hanyalah wanita, tidak ada laki-laki!"



****



"Dean, pokoknya aku gak mau caesar,, hiks!"

Athena menutup kedua tangannya dan menangis karena tidak ingin melahirkan caesar. Sejak pulang dari rumah sakit tadi, Athena terus saja menangis.

"Iya Sayang, kamu denger sendiri kan tadi, kamu bisa melahirkan normal." Dean mengusap bahunya. "Mulai besok kamu bisa senam, aku udah suruh Mama buat cari instruktur senamnya."

"Pokoknya aku mau normal!"

"Iya." Dean mengangkat kepala Athena agar menatapnya. "Aku yakin kamu pasti bisa. Kamu wanita hebat." dirinya tersenyum.

"Aku bisa kok lahiran normal walau katanya pinggul aku sempit."

"Nggak sempit kok. Buktinya dia ada." ucap Dean sambil mengelus perut Athena.

Wanita itu merona karena ucapan Dean. Ia memukul lengan Dean. "Dean ihhh.."

Pria tertawa. "Iya-iya. Kamu sekarang istirahat ya. Nanti malem aku mau ngajak kamu beli baju buat baby."

Athena mengusap pipinya lalu tersenyum. "Mau."

"Iya. Kamu istirahat ya. Aku mau lihat kerjaan yang diatas dulu."

Athena mengangguk lalu membaringkan tubuhnya.

Fyi, mereka telah pindah ke kamar bawah karena Athena sudah tidak kuat naik satu persatu anak tangga rumah Dean yang banyak itu.

Sebelum pergi, Dean menyempatkam untuk mencium kening dan perut Athena. "Selamat istirahat kesayangan Papa."

Setelah itu Dean keluar.

"Seli?"

"Astagfirullah!" bahu Seli terangkat bukti bahwa gadis itu terkejut. "Abang ish ngagetin aja!"

Endless FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang