Death2 - 54

4.7K 282 29
                                    

Pukul delapan pagi hari rabu ini, mereka semua yang akan datang ke pernikahan Olla di Australia sudah berada di bandara. Penerbangan jam 9 nanti. Sekarang mereka telah siap dengan barang-barang mereka di ruang tunggu yang di khususkan untuk pengguna jet pribadi.

Senyum menggemaskan terbit di bibir mungil Arjuna yang sedang berada dalam pangkuan Onti kesayangannya itu. Arjuna tampak senang karena sekarang ia berada di tempat yang ramai---bandara.

Yang berangkat hanya mereka yang terdekat Olla saja---Dean, Athena, Arjuna, Ajeng, Taufik, Fika, Kahfi, Mila, Seli dan seseorang yang katanya Seli bawa sebagai gandengan, Jeriko.

Jeriko adalah salah satu kolega Seli di kantor atau rekan kerja tepatnya. Jeriko berprofesi sebagai pengacara.

"Gak usah sungkan gitu, santai aja. Saya baik kok sama calon adik ipar." Dean menaik-turunkan alisnya menatap Seli yang menggendong Arjuna, ia juga merangkul bahu Jeriko yang terlihat diam saja.

"Eh," cowok itu terlihat terkejut dan lalu menjadi kikuk.

"Abang ih!" Seli mengerucutkan bibirnya dengan wajah memerah.

"Dean, jangan gitu ah." Athena menegurnya, membuat Dean melepaskan rangkulannya dari bahu Jeriko. "Maafin Dean ya. Dia emang usil." ucap Athena pada Jeriko.

Cowok itu mengangguk pelan sambil tersenyum kikuk. "Gak papa, Kak."

"De, berangkatnya kapan nih?" tanya Kahfi, mulai mengeluh.

"Jam sembilan."

"Lama amat. Sekarang aja."

"Nggak bisa lah. Kan pesawatnya juga perlu di cek sebelum terbang." ujar Dean. "Lo mau godain pramugarinya ya? Marahin, Mil."

"Enak aja." Kafi melotot.

Menit-menit telah berlalu. Kini tibanya mereka berjalan untuk menuju landasan pacu dimana pesawat yang akan mereka tumpangi telah siap.

Arjuna memegang mainannya dalam gendongan pria berkacamata hitam, Dean dan Athena disampingnya.

Hanya beberapa menit. Kini mereka telah sampai disana dan disambut oleh beberapa orang petugas bandara, captain pilot dan co-pilot.

"Selamat pagi, Pak Dean." captain pilot menyapa dan menjabat tangan Dean.

"Pagi, Pak Harry."

Satu hal yang mengejutkan semua orang disana, terutama Athena.

Disana, dihadapan mereka, bukan pesawat biasa yang mereka naiki atau kenali sebagai pesawat pribadi keluarga Galaksi, yang ini berbeda.

Pesawat berwarna putih ini lebih besar dari sebelumnya. Apalagi di bagian depan pesawat itu ada logo lengkap dengan tulisan Arjuna's Private Jet. Di bagian belakangnya, dibawah tulisan jenis pesawat ada tulisan Galaxy yang tertulis disana.

"Dean?" Athena mengerjapkan matanya sambil menarik jaket yang dikenakan suaminya itu.

Dean mengakhiri obrolan singkatnya dengan pilot, lalu pilot itu masuk terlebih dahulu kedalam pesawat.

"Ada apa, Sayang?"

"Ini---" Athena tidak melanjutkan kalimatnya karena Dean terlebih dahulu mengajaknya untuk masuk kedalam pesawat.

Lalu, dua orang pramugari perseragam berbeda dari pramugari pesawat sebelumnya menyapa mereka. Lalu didalam kabin juga ada tiga orang pramugari lainnya yang menyapa mereka.

"Oh jadi ini?" Taufik duduk disalah satu kursi disana, ucapannya ambigu.

"Dean, ini bukan yang biasa kamu pake kan?" tanya Athena.

Endless FeelingWhere stories live. Discover now