Death2 - 8

6.6K 406 19
                                    

"Stop, Dean. Ugh.."

Dean menatap Athena. "Why?"

Perempuan itu menggeleng pelan seraya menjauhkan Dean darinya. Membenarkan piyama tidurnya yang berantakan akibat ulah suaminya itu.

"Kata Dokter gak boleh."

Dean mendesah pelan. Gairahnya sudah memuncak, dan apa ini?

"Memang gak papa melakukan 'itu' saat hamil muda. Tapi aku kan hamil kembar jadi gak boleh. Katanya bahaya jika ibu hamil mengandung anak kembar atau lebih dari dua." ujar Athena, ia menahan senyum melihat wajah Dean yang nampak putus asa.

"Sayang.."

Athena tertawa mendengar suara merengek Dean. Pria itu memeluknya, berusaha membujuk Athena untuk melakukan aktivitas mereka dua menit yang lalu itu.

"Aku gak mau ambil resiko, Sayang." Athena mengelus rambut Dean.

Dean menelungkupkan wajahnya diatas bantal lalu menggesek-gesekkannya sebagai bentuk kekesalannya.

"Dean, kamu ngerti kan maksud aku? Aku bukannya gak mau, hanya saja—"

"Iya, aku ngerti. Tapi—"

Ucapan Dean terhenti saat Athena menangkup wajahnya lalu mengecup bibirnya singkat.

"Aku sanyaaang banget sama kamu. Tapi, aku juga gak bisa ngebiarin si kembar dalam bahaya hanya untum kepuasan kita aja." ujar perempuan itu lalu tersenyum.

Dean diam menatap Athena tanpa berkedip. Sudah dua tahun menikah, Dean dibuat semakin dan semakin mencintai perempuan itu melebihi dirinya sendiri.

"After this I will truly give the world to you and the twins." ucap Dean pelan.

Athena mengangguk. Lalu tiba-tiba perempuan itu tersenyum lebar. "Menurut kamu, nanti anak kita bakalan kembar perempuan, kembar laki-laki atau kembar perempuan laki-laki?" tanyanya antusias.

Dean terkekeh sambil bertopang dagu. "Aku maunya kembar laki-laki perempuan. Biar cantiknya kaya kamu dan gantengnya kaya aku."

Athena tertawa saat Dean menjawil hidungnya.

"Tapi kalo kembar laki-laki kayanya lucu. Temen aku yang di Jerman juga melahirkan anak kembar laki-laki dan dia ngirimin aku fotonya."

Dean menggenggam tangan Athena. "Pokoknya apapun nanti jenis kelaminnya, asalkan dia sehat dan selamat."

Athena mengangguk. "Kira-kira namanya apa ya?"

"Itu kita pikirkan nanti, Sayangm sekarang kita lebih fokus ke kehamilan kamu aja." ujar Dean. "Kamu ada mau sesuatu gak?

Athena mengangguk lalu mengerucutkan bibirnya.

"Apa?"

"Nanti kamu gak akan kasih pasti." ucapnya.

"Asalkan jangan macam-macam aja."

"Aku mau bakso mercon yang didepan gang sana. Tadi pas kita lewat aku lihat dan kayanya enak banget." ujar Athena.

"Sayang.."

"Tuh kan kamu gak bakalan kasih. Kamu gitu ih, php deh."

"Bukan gitu, Sayang. Tapi itu pedes banget. Bakso isinya cabe, nanti perut kamu sakit."

"Nggak, Dean. Aku mau itu. Beliin."

"Yang lain aja ya." bujuk Dean.

Mata Athena berkaca-kaca dan siap untuk menangis, membuat Dean gelagapan. Pria itu buru-buru bangun.

Endless FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang