Death2 - 43

5K 297 9
                                    

"Eyang, maaf Athena gak bisa jemput Eyang."

"Nggak papa, Sayang." Eyang Jeha tersenyum sambil mengelus tangan Athena.

"Tadi Athena mengalami kontraksi palsu, Eyang." ucap Dean.

"Berarti udah deket dong?"

"Kayanya sih gitu." Athena terkekeh.

Nisa bertepuk tangan kecil. "Makin gak sabar deh." ucapnya senang. "Udah persiapan belum?"

Dean dan Athena kompak menggelengkan kepalanya.

"Persiapan saja dari sekarang." ucap Nisa.

"Nanti, Mbak." Athena tersenyum.

"Ayah kamu kemana, Dean? Eyang belum ketemu Papa kamu."

"Papa lagi nggak ada di rumah, Eyang. Papa di luar negeri lagi liburan sama temennya." jawab Dean.

"Athena, kamu sudah ke makam Mama dan Papamu?" tanya Eyang Jeha.

Athena menggeleng.

Eyang Jeha tersenyum. "Minta doa pada Mama dan Papamu sebelum kamu melahirkan."

Athena mengangguk pelan. Ia menunduk karena rasanya ingin menangis jika mengingat kedua orang tuanya yang telah tiada.

Dulu sekali, Athena selalu membayangkan jika ia akan melahirkan ditemani Mamanya disampingnya. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain.

"Nanti sore Athena ke makam, Eyang."

"Emang kamu kuat?" tanya Dean. "Kalo nggak kuat nggak papa, kamu berdoa di rumah aja."

"Nggak," Athena menggeleng. "Aku mau kesana."

Dean menggangguk menyetujui.

"Aden maaf, di luar ada tamu. Nyariin Non Athena." ucap Bi Mira yang tiba-tiba saja muncul dari arah depan.

"Siapa, Bi?"

"Bibi lupa namanya. Tapi perempuan."

Athena sontak menatap Dean. Pikiran negatifnya mulai bermunculan. "Suruh masuk aja, Bi."

Bi Mira mengangguk. Ia kembali keluar dan tak lama kemudian kembali lagi bersama seseorang yang mampu membuat mata Athena terbelalak tidak percaya.

"ATHENA!!

Wanita berdiri dengan mata berkaca-kaca. "Olla.."

Dengan penuh haru, Athena memeluk sahabatnya yang telah lama tidak bertemu.

"Gue kangen banget sama lo, Ath."

Athena mengeratkan pelukannya dan menangis. Ia tidak percaya jika ini benar-benar Olla.

"La?"

Olla tersenyum. "Hai, Dean. How are you?"

Dean mengerjapkan matanya. Ia juga merasa tidak percaya jika itu adalah Olla.

Athena melepaskan pelukannya. "Kemana aja sih kok gak pernah pulang. Nggak pernah ada kabar. Gue kira lo gak mau jadi temen gue lagi." Athena memukul tangan Olla pelan.

Perempuan yang terlihat lebih dewasa itu terkekeh. "Ini kan gue ada disini."

"Lo tuh jahat banget sih!" katanya sambil terisak.

Dean mengusap bahu Athena. "Jangan nangis."

"Eh ada Eyang Athena." Olla mencium tangan Eyang Jeha. "Hai, Mbak Nisa!"

"Duduk, La." ucap Dean.

Olla mengangguk. "Sorry ya, Ath, gue baru balik sekarang."

"Kemana aja sih?" Athena cemberut sambil mengusap air matanya.

Endless FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang