Death2 - 50

5.1K 301 10
                                    

Belum di revisi. Harap lapor jika ada typo hahaa...


"Dean? Dean? Arjuna, Dean!"

Dean yang semula berada di ruang kerjanya, disamping kamarnya, langsung bergegas ke kamarnya saat mendengar teriakan Athena.

"Ada apa, Sayang? Kenapa?"

"Arjuna gak ada, Dean. Tadi aku taruh disini." katanya dengan panik. "Aku ke kamarnya sebentar karena ambil baju, tapi pas aku balik Juna udah gak ada. Dean..." mata Athena berkaca-kaca.

Dean tertawa terbahak mendengar penuturan Athena. Ya Tuhan, kenapa istrinya sangat menggemaskan sekali.

"Kok malah ketawa sih." Athena mengusap matanya yang mengeluarkan air mata. "Arjuna mana.."

"Arjuna dibawa Seli kebawah. Emang kamu gak denger dia tadi bilang sama kamu?" Dean menggeleng-gelengkan kepalanya."

Athena mendesah lega dan langsung duduk dipinggir ranjang. "Aku kira.." katanya sambil mengusap kembali matanya.

"Di bawah udah ada yang lain. Katanya mau bantu persiapan buat nanti sore." ujarnya, Dean mengelus kepala Athena. "Jangan nangis ah."

"Aku panik tau." Athena mengerucutkan bibirnya. "Juna belum pake popok."

Dean terkekeh. "Yaudah, kamu kebawah sana, bentar lagi aku nyusul."

Athena mengangguk. Ia membiarkan tangan Dean mempersihkan sisa air matanya sebelum akhirnya ia keluar dan menghampiri yang lainnya di lantai satu.

Dean hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Athena. Walaupun telah menjadi ibu, Athena tetap saja seperti dulu. Sangat menggemaskan sekali.

Dean tersenyum mengingat kejadian semalam. Semalam Arjuna sangat rewel sekali membuat Dean dan Athena hampir tidak tidur semalam karena jagoannya itu.

Dean tidak mengerti, padahal Arjuna sudah diberikan susu dengan cukup, mengajaknya tidur bersama di ranjang mereka, bahkan diajak jalan-jalan sambil ditimang-timang berharap Arjuna langsung tidur. Namun Arjuna tetap saja terjaga dan rewel sekali, padahal hari ini adalah aqiqahan Arjuna.

Ini adalah hari aqiqah Arjuna, 12 hari setelah Arjuna di lahirkan. Awalnya Dean berniat untuk melakukan aqiqah saat umur Arjuna 7 hari, namun ia tidak ada waktu karena Athena lama di rumah sakit. Jadilah pada hari ke 12.

Ditengah-tengah pikirannya yang melayang kemana-mana, ponsel dalam sakunya berdering membuat Dean tersadar kembali dan segera menjawah telepon itu tanpa melihat siapa peneleponnya.

"Halo." Dean tersenyum mengingat Arjuna.

"Halo, Dean Sayang!"

Senyum dibibirnya langsung memudar, ia melihat siapa yang meneleponnya. Nomor yang tidak ia simpan tapi ia tau siapa pemilik nomor itu.

"Ngapain lo nelepon gue?!" tanya Dean tidak suka.

"Aku cuma mau ngucapin selamat atas kelahiran anak kamu—yang nantinya bakalan jadi anak aku juga."

Dean mendengus keras-keras. "Lo gak bosen apa ganggu hidup gue, Mel? Kalo lo sadar, lo bisa cari orang yang lebih baik dari gue. Yang punya segala yang bisa dia kasih buat lo. Jangan gue!" ujar Dean yang sudah sangat jengah karena Amel terus saja mengganggu hidupnya.

"Cuma kamu, Dean. Cuma kamu yang aku mau. Cuma kamu yang bisa kasih apa yang aku mau." ujar Amel dengam suara rendah disebrang sana.

"Dengerin gue, Mel. Apa yang lo mau gak ada di gue dan gue gak bisa kasih itu ke lo. Selama ini lo mau apa dari gue? Cinta? Lo mau gue ngebales cinta lo? Nggak bisa, Mel. Gue gak punya itu semua."

Endless FeelingWhere stories live. Discover now