Death2 - 36

5.5K 339 4
                                    

"Dean.. Hiks!"

"Kamu kenapa nangis?" tanya Dean dengan suara serak, kemudian pria itu terbatuk.

Tangis Athena semakin mengencang. "Kamu gak kenapa-napa kan? Hiks!"

Dean tersenyum walau bibirnya pucat, matanya yang sayu menatap Athena. "Aku gak papa, Sayang."

"Tapi kan.."

Athena tidak sanggup melanjutkan kata-katanya. Melihat Dean sakit seperti ini membuat dirinya ketakutan sekaligus khawatir.

Tadi malam tiba-tiba saja suhu tubuh Dean naik hingga sekarang pun belum juga turun. Padahal Athena telah mengobatinya.

"Yang...jangan nangis." ucap Dean, ia merapatkan selimutnya.

Athena ikut berbaring bersama Dean, merapatkam tubuh mereka berdua agar Dean tidak lagi kedinginan.

"Jangan deket-deket, nanti kamu juga ikutan sakit." ucap Dean sembari segera memberikan jarak antara mereka.

Mata Athena semakin berkaca-kaca dan bibirnya melengkung kebawah. "Demam gak nular Dean."

"Aku tau. Tapi jaga-jaga aja."

"Tapi aku gak mau jauh dari kamu. Kamu lagi sakit."

Dean terkekeh pelan. "Kita gak jauh-jauhan, Sayang."

"Ke rumah sakit aja ayo.." Athena meraih tangan Dean.

"Ngapain ke rumah sakit? Aku kan punya dokter pribadi. Cantik pula dokternya." Dean terkekeh lagi.

"Kamu tuh ya lagi gini juga masih aja gombal." Athena mengusap hidungnya lalu berdiri.

"Aku mau siapin mobil. Kamu harus ke rumah sakit."

Dean bangun meraih tangan Athena. "Gak perlu, Yang. Serius, aku gak papa. Aku minum obat dari kamu aja nanti sembuh kok. Cuma demam biasa."

"Ini semua salah kamu." Athena kembali menangis. "Coba aja kamu gak sibuk selama minggu-minggu terakhir ini, kamu mungkin gak akan sakit kaya gini."

Dean memejamkan matanya, mencoba menahan rasa pening di kepalanya. "Sini duduk," Dean menariknya. "Serius aku gak papa. Selama ini kalo aku sakit siapa yang ngerawat aku? Kamu kan. Apa aku pernah gak sembuh? Nggak pernah!"

"Kamu harus sembuh." ucap Athena dengan suara bergetar.

Dean mengangguk. "Sekarang aku bakalan minum obatnya ya."

"Jangan dulu. Kamu belum makan. Aku ambilin dulu kamu makan."

Dean mengangguk. Lalu kembali berbaring dan membiarkan Athena keluar.

Athena berjalan menuju dapur.

"Dean gimana keadaannya? Mbak udah bikinin bubur. Dia mau makan gak?" ujar Nisa setelah menata mangkuk bubur diatas nampan.

"Aku bawa ya Mbak, supaya Dean mau minum obat. Dia gak mau aku aja ke rumah sakit." ujar Athena.

"Emang dia kenapa? Kok bisa tiba-tiba sakit sih? Semalam dia baik-baik aja kok." tanya Nisa sambil menuangkan air kedalam gelas.

"Akhir-akhir ini Dean sibuk di kantor. Mungkin dia kecapean sampai akhirnya drop." jelas Athena. "Yaudah aku bawa ini ke Dean dulu ya Mbak."

Nisa mengangguk. Athena membawa nampan itu dan berjalan dengan hati-hati.

"Dean.." Athena meletakkan nampan diatas nakas, ia duduk dibibir kasur lalu mengelus rambut Dean. "Bangun, makan dulu."

Dean membuka kembali matanya. Ia langsung bangun dan bersandar pada kepala ranjang tanpa membantah.

Endless FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang