Death2 - 19

6K 379 33
                                    

Dean masih diam bahkan saat Athena memeluknya sambil menangis. Dean ingin membalas pelukan Athena tapi egonya mengalahkan keinginannya.

Dean marah. Sangat marah karena Athena menyembunyikan kehamilannya darinya. Jika Athena memberitahu, Dean tidak akan menawarkan untuk keliling dunia itu. Sama saja Dean mencelakakan bayinya.

"Kamu gak tau perasaan aku, Ath. Kalo aja aku gak tau dan kita akan terus mengunjungi negara-negara itu, apa kabar bayi kita setelah itu?" Dean melepaskan pelukannya. "Kalo sampai dia pergi juga, aku benar-benar menjadi seorang pembunuh."

Athena sontak menggeleng. "Jangan ngomong kaya gitu." ucapnya. "Aku minta maaf. Aku tau aku salah. Aku minta maaf."

"Aku kecewa sama kamu, Ath. Kenapa? Kenapa harus kamu sembunyikan dari aku?" tanya Dean dengan suara lirih. Bahkan matanya sampai berkaca-kaca.

"Iya." Athena mengangguk. "Dia salah satu dari calon bayi kembar kita. Ternyata aku cuma keguguran satu janin saja, sedangkan janin yang satunya lagi baik-baik saja."

Dean menggeleng. Merasa tidak mengerti oleh penjelasan Athena.

"Setelah kamu keluar waktu itu setelah marahin aku, Mama bilang kalo aku cuma kehilangan satu janin aja. Aku bilang aku harus cepet kasih tau kamu supaya kamu gak marah lagi. Aku takut kamu marah gitu. Tapi kata Mama, biarin aja kamu tau aku keguguran dua-duanya. Mama nyaranin aku untuk kasih tau kamu saat hari ulang tahun kamu sebagai hadiah."

Athena menunduk lalu terisak. "Aku minta maaf, harusnya memang aku langsung kasih tau kamu."

"Jadi ini semua karena Mama?"

Athena menggeleng. "Mama gak salah. Mama cuma kasih saran. Aku yang salah disini karena langsung gunain saran Mama gitu aja tanpa pikir panjang."

Ego Dean kali ini mengalah. Pria itu langsung memeluk Athena dan menangis bersama.

"Maaf, De." ucap Athena pelan. "Aku janji mulai sekarang aku akan dengerin kamu. Tentang apapun itu."

Dean mengangguk. "Jangan gegabah lagi mulai sekarang."

Athena mengangguk. Ia mencengkram kaos yang dipakai Dean lalu menangis kencang.

Dean mengurai paksa pelukannya karena tangis Athena mendadak mengencang.

"Kamu kesakitan? Mau aku panggilkan dokter?"

Athena menggeleng. "Aku hanya bener-bener merasa menyesal."

"Sudahlah. Kamu jangan banyak pikiran, gak baik buat kandungan kamu."

Athena mengangguk sambil berusaha menghentikkan tangisnya.





****





"Mama minta maaf ya, Dean. Mama yang salah, kamu jangan marah lagi sama Athena." ujar Sita.

"Nggak Ma, Athena yang salah." ucap Athena.

"Mama yang salah, Sayang. Mama minta maaf ya." timpal Sita lagi.

Dean hanya terkekeh melihat dua wanitanya itu.

"Kamu kok malah ketawa aja sih, Mama dimaafin gak nih?"

Dean mengangguk. "Dean maafin, tapi ada syaratnya."

Sita cemberut. "Yaampun De, maafin Mamanya aja pake syarat segala."

Athena tertawa, ia menyenggol lengan Dean. "Iya nih."

"Mama harus bantu Dean jagain Athena. Dean gak mau kejadian kemarin atau yang lalu terulang lagi." ujar pria itu.

Endless FeelingWhere stories live. Discover now