Death2 - 47

5.9K 302 22
                                    

"Sayang, katanya kamu mau melahirkan normal. Kamu mau ngerasain gimana rasanya melahirnya secara normal, merasakan bagaimana perjuangan untuk menjadi ibu yang sebenarnya. Sayang, selangkah lagi Baby akan berada diantara kita. Aku tau kamu bisa, aku tau kamu kuat. Baby juga tau itu. Aku percaya sama kamu."

Ucapan Dean berhasil membuat Athena membuka matanya kembali. Wanita itu mengatur nafasnya seperti apa yang di intruksikan oleh Ajeng hingga beberapa orang suster masuk ke ruangan mereka.

"Ruang persalinan sudah siap. Mari saya antar." ucap salah satu dari 3 suster yang datang.

"Sudah waktunya, Sus?" tanya Dean.

"Nanti sekalian di periksa. Karena tadi sudah pembukaan 9, seharusnya sekarang sudah waktunya."

Dean mengangguk. Ia membiarkan ketiga suster itu membawa Athena yang berbaring diatas tempat tidur beserta alat medis yang dipakai Athena.

"Semangat, bro! Kalo Athena ngejambak, lo harus tahan ya!" pesan Taufik ketika mereka berjalan menuju ruang persalinan.

Dean hanya mendengus mendengarnya.

"Iya, biasanya kalo lagi lahiran itu butuh pelampiasan untuk menyalurkan rasa sakit yang dia rasakan." ujar Ajeng juga.

"Iya-iya gue denger." ucap Dean sebelum akhirnya masuk kedalam ruangan.

Begitu Dean masuk kedalam ruangan bersalin, ia langsung di suruh untuk memakai seragam agar steril. Setelah selesai, Dean menghampiri Athena.

"Kamu pasti bisa." katanya lalu Dean mengecup kening Athena.

"Aku mau Mama masuk juga." katanya. "Aku mau Mama nemenin aku juga."

Dean mengangguk. Ia tau keinginan Athena saat melahirkan ia ingin Mamanya ikut menemani kedalam ruangan. Namun sayang, Nita malah pergi meninggalkannya karena seseorang yang akan menggantikan posisinya.

Dean berbicara sebentar kepada Dokter untuk meminta izin. Setelah diizinkan, ia baru keluar.

"Udah selesai?" tanya Kahfi yang refleks berdiri.

"Belumlah." katanya. "Athena mau Mama masuk juga."

"Mama?"

Dean mengangguk. "Ayo. Dokter ngizinin juga." katanya lalu mereka masuk bersama.

Dean kembali menghampiri Athena yang sedang melakukan persiapan. "Are you oke?" tanya Dean.

Athena mengangguk pelan. "Kita akan punya anak, Dean." katanya.

Dean mengangguk. "Iya. Sebentar lagi dia hadir diantara kita."

Athena tersenyum. Ia mencium pipi Dean setelah pria itu mengecup keningnya.

"Sayang, kamu udah siap?" tanya Sita yang telah selesai memakai baju sterilnya.

Athena mengangguk. "Insya Allah."

Sita tersenyum. "Kamu pasti bisa."

"Yang," Dean menggenggam tangan Athena. "Aku sayang sama kamu."

Athena tersenyum dan mengangguk saat orang-orang medis tengah mempersiapkan bagian bawahnya untuk melahirkan. "Aku juga sayang kamu."

Dean mengecup keningnya. "Selamat menjadi Ibu."

"Dengarkan intruksi saya ya, Bu." suara Dokter Beti terdengar. "Ibu tarik nafas dari hidung dan keluarkan dari mulut sambil mengejan ya. Selama proses persalinan, Ibu jangan menutup mata ya." ujarnya. "Ayo coba."

Dean tersenyum dan mengangguk saat Athena menatapnya. Tangannya menggenggam tangan Athena dan satu tangannya lagi mengelus kepala Athena.

Athena melakukan apa yang dikatakan oleh Dokter Beti. Bagian bawahnya terasa amat sangat sakit sekali. Sakitnya berkali-kali lipat dari apa yang ia rasakan tadi.

Endless FeelingWhere stories live. Discover now