Death2 - 31

5.1K 300 12
                                    

"Ath, kontrol diri lo!" Jevin mengguncang bahu Athena karena gadis itu terus menjerit.

Setelah Dean meminta Jevin membawa Athena ke kamarnya, Athena menjadi menangis histeris.

"Athena?! Lo jangan percaya gitu aja. Ini semua pasti cuma akal-akalannya Amel. Lo tau Dean gak mungkin kaya gitu." ujar Jevin, masih memegang bahu Athena.

Athena menutup telinganya, seakan enggan untuk mendengarkan Jevin. Apa yang ia lihat sudah cukup membuktikan kebohongan apa yang dilakukan Dean selama ini.

Beberapa saat yang lalu, setelah ia masuk masuk keruangan karena dipaksa Jevin atas perintah Dean. Athena menemukan sebuah kardus besar yang berisikan banyak undangan pernikahan atas nama Dean dan Amel. Mungkin isinya ratusan.

Athena tidak mengerti situasi ini. Tapi adanya undangan itu membuat Athena merasa dibohongi oleh Dean.

Melihat Athena menangis menjerit histeris membuat Jevin merasakan sakit seperti apa yang Athena rasakan. Ia pernah menyukai perempuan didepannya ini lebih dari apapun, dulu.

"Rasanya sakit, Vin." ucap Athena lirih. Ia menunduk dengan tangan yang menyentuh dadanya. Seolah menunjukkan pada Jevin bahwa hatinya sekarang sakit.

"Itu karena lo terlalu menyimpulkannya sendiri. Lo gak mau dengerin penjelasan Dean!"

"Itu kesimpulannya, Jev," Athena menunjuk kardus berisi undangan pernikahan itu. "SEMUANYA UDAH JELAS DISINI!!"

"Athena, gue mohon lo tenang. Inget, lo sekarang gak sendirian." ujar Dean.

Athena kembali terisak kencang. Kali ini ia menunduk sambil memeluk lututnya sendiri. Dadanya sesak. Perutnya mulai terasa sakit, tapi sekarang hatinya lebih sakit.

"Athena, dengerin gue," Dean kembali mengguncang bahu Athena, membuat perempuan itu mendongak menatap Jevin. "Tolong jangan kaya gini. Bicarain baik-baik."

Athena menggeleng pelan dengan mata berlinang penuh air matanya. Athena menunduk dan menutup telinganya. Athena kembali menjerit penuh kesakitan. Bahkan tak sengaja kakinya menendang meja kecil hingga gelas diatasnya jatuh mengenai kaki Athena dan pecah.

Jevin terbelalak. "Athena?!" pria itu beralih pada kaki Athena yang mulai mengeluarkan darah. "Lo berdarah, Ath?!"

"Kenapa, Vin? Kenapa dari sekian orang yang ada didunia ini, Tuhan kasih cobaan ini ke aku?"

Jevin kebingungan. Ia berlari untuk menyentuh tombol darurat yang ada diatas ranjang.

"Athena?!" Dean berlari kearah Athena setelah membuka pintu dengan kasar. Pria itu langsung terbelalak saat melihat kaki Athena terluka. "Sayang, ini kenapa?"

Athena buru-buru menepis tangan Dean yang hendak menyentuh kakinya. "Jangan sentuh aku!!"

Dean menatapnya. "Athena?!"

"JANGAN SENTUH AKU!! PERGI!!!"

Athena kembali histeris, membuat Dean kebingungan oleh sikap Athena. "Sayang?"

"Pergi!! Aku gak mau lihat pembohong kaya kamu!" Athena mendorong Dean agar menjauh darinya.

"Maksud kamu apa, Ath?"

"Kamu pembohong, Dean! Aku benci sama kamu." teriak Athena. "Itu udah membuktikan kalo kamu selama ini bohong sama aku!" ujar Athena sambil menunjuk kardus undangan itu.

Dean melihat isinya, ia kembali terbelalak saat isinya undangan pernikahan atas nama dirinya dan Amel.

"Ini semua gak seperti apa yang kamu kira, Ath. Aku bisa jelasin ini."

Endless FeelingрдЬрд╣рд╛рдБ рдХрд╣рд╛рдирд┐рдпрд╛рдБ рд░рд╣рддреА рд╣реИрдВред рдЕрднреА рдЦреЛрдЬреЗрдВ