Death2 - 59

4.2K 277 62
                                    

+62899264534xx
Dateng sekarang juga ke Jalan xxx no. 22. Datang sendirian. Jangan beritahu suamimu apalagi polisi jika anakmu ingin selamat!

Athena menahan nafasnya ketika membaca pesan itu. Air matanya kembali meluruh dengan sendirinya.

Tanpa pikir panjang lagi ia meraih tas selempang-nya dan langsung bergegas pergi mengendarai salah satu mobil milik Dean. Ia tidak memperdulikan dirinya yang tidak memegang SIM karena benda itu disimpan oleh Dean.

Dean sedang tidak ada dirumah. Pria itu sedang pergi bersama polisi untuk mencari Arjuna.

Athena menginjak pedal gas untuk sedikit menambah kecepatan. Alamat yang dikirim cukup jauh dari rumahnya, jadi butuh waktu lama untuk ia sampai disana.

Bertahan sayang, Mama akan jemput kamu sekarang.

Athena mencengkram stir saat lampu lalu lintas berubah merah. Tinggal sebentar lagi. Ia hanya perlu masuk tol satu kali untuk sampai di alamat itu.

Sejenak Athena terdiam sambil menunggu lampu berubah merah. Apa ia harus menghubungi Dean? Tapi Athena takut orang-orang itu akan menyakiti Arjuna.

Athena ketakutan bukan main.




***




"Pa, tolong bantu Dean, Pa."

"Polisi sudah membantu kita, Dean. Kamu tenang dan jangan panik." ujar Dirga.

Dean tidak bisa tenang. Bahkan untuk duduk saja rasanya ia tidal tenang.

"Apa ada orang yang kamu curigai?" tanya Dirga.

Dean mengangguk ragu. "Tapi Dean gak yakin."

"Siapa?"

"Amel."

"Anak Bram?"

Dean mengangguk. Tapi ia sebenarnya yakin tidak yakin jika Amel adalah pelakunya. Pasalnya, sudah lama Amel tidak menunjukkan batang hidungnya di kehidupan Dean. Terakhir saja Amel hanya menganggunya lewat telepon dihari yang sama saat aqiqah Arjuna.

"Kita gak punya bukti, Dean." ucap Dirga ketika ia telah mendengar cerita Dean tenang Amel. "Kalian berkomunikasi saja dua bulan yang lalu."

"Dean juga yakin gak yakin, Pa." ucapnya.

"Bagaimana dengan saingan bisnis?" tanya pria paruh baya itu.

Dean diam sejenak memikirkan siapa orang dari sederetan rekan bisnisnya atau musuh Galaksi di dunia bisnis. Cukup banyak orang atau perusahaan yang menjadi musuh dan saingan Galaksi di dunia bisnis. Jadi Dean tidak yakin siapa orangnya.

"Apa ada orang yang tidak senang atas kerja sama Galaksi dengan pengusaha dari Arab?"

Dean menggeleng kecil. "Dean gak tau. Sejauh ini gak ada yang mencurigakan."

Dirga menghela nafasnya pelan. Ini cukup sulit baginya. Padahal seharusnya ini cukup mudah bila ia yang melakukannya.




***




Athena berhenti disebuah gedung tua sepi. Sejenak Athena diam dan berpikir apa ia harus masuk kedalam atau jangan. Tapi jika tidak, Arjuna ada didalam.

Menyingkirkan berbagai kemungkinan yang terjadi, Athena keluar dari mobil. Angin berhempus menerpa tubuhnya, membuat bulu kuduknya seketika meremang. Athena merinding.

Berjalan dengan pelan memasuki gedung tua itu. Lalu tiga orang pria berbadan besar menyambutnya diruangan pertama saat Athena membuka pintu.

"Datang sendirian?" tanya salah satu orang itu. Wajahnya menyeramkan membuat Athena mual.

Endless FeelingWhere stories live. Discover now