Death2 - 16

5.9K 369 36
                                    

"Tadi Seli telepon ya?"

Athena mengangguk sembari menyantap makanannya.

"Katanya kamu pelit, gak ngajak." ucap Athena lalu tertawa kecil.

"Pasti dia ngerek tuh." ucap Dean. "Enak aja mau ikut di acara honeymoon kita."

Athena menggelengkan kepalanya. "De, kenapa Papa Dirga ngizinin Seli buat jadi Jaksa?"

"Seli selalu bilang kalo dia gak mau kuliah hukum, gak mau kaya aku. Mungkin Papa berbaik hati ngizinin Seli karena udah aku yang ngurus Galaksi." ujar Dean sambil memakan makanan yang baru pertama kali ia makan.

Mungkin karena Dirga merasakan saat-saat ia menuntut Dean untuk sepertinya, saat-saat Dean keras kepala dan selalu membangkang ucapannya membuat Dirga membebaskan pilihan Seli.

Membiarkan Seli menentukkan karirnya sendiri. Dan menjadi Jaksa bukanlah hal buruk.

"Ohiya kamu inget gak, dulu kamu pernah bilang kalo cita-cita kamu itu buka bengkel besar dan perusahaan pembuatan mobil sport?"

"Ehem." Dean mengangguk.

"Apa itu masih jadi cita-cita kamu sampai sekarang?" tanya Athena.

Dean menghela nafasnya lalu meminum air miliknya. "Aku gak tau, Ath."

"Kok gak tau sih?"

"Ya kamu tau sendiri gimana, sekarang aku sibuk ngurus Galaksi. Aku gak mungkin balik kuliah teknik. Nanti Galaksi gimana?"

Athena tersenyum. "Sayang," ia menyentuh tangan Dean. "Kamu gak perlu ngelakuin itu. Kalo kamu mau, kamu bisa jadi boss kaya kamu boss Galaksi."

"Maksud kamu?"

"Iya, kamu buka bengkel besar terus kamu rekrut pegawai yang tentunya punya pengalaman. Gitu." ujar Athena.

"Aku mau buka bengkel itu karena aku mau terjun langsung. Gak mau hanya sekedar duduk terus dapet pemasukan setiap bulannya. Nggak gitu." ujarnya, ia lalu mengecup punggung tangan Athena. "But, aku udah gak pikirin soal itu lagi. Siapa tau nanti kalo kita punya anak laki-laki, dia punya cita-cita yang sama kaya aku dulu."

Athena tersenyum lalu mengeratkan tautan tangan mereka. "Iya."

"Kamu udah selesai makannya? Kita keluar jalan-jalan." ucap Dean.

Athena mengangguk antusias. "Mau."

"Habisin dulu makannya." Dean tersenyum.

"Jangan dong. Kan nanti sambil cobain street food." ucap Athena.

"Nanti malem kita cobain makannya. Sekarang makanan yang ini habisin dulu." ujar Dean. "Jangan ngebantah lho."

Athena mengangguk saja. Mereka kemudian bersiap-siap untuk pergi berbelanja beberapa keperluan mereka seperti jaket tebal karena cuacanya kadang dingin kadang pula normal.

Mereka mengunjungi beberapa toko pakaian yang masih di daerah Myeongdong.

"Kamu mau beli berapa?" tanya Dean. "Yang ini bagus." katanya menunjuk mantel berwarna coklat dengan bulu tebal dibagian kupluknya.

Pilihan Dean itu membuat Athena mendengus pelan seraya tertawa. "Ini autumn, Sayang, bukan winter. Ini jaket buat winter." katanya.

Lalu pilihan Athena jatuh kepada dua coat. Yang satu berwarna pink pastel dan yang satunya lagi berwarna dark gray.

 Yang satu berwarna pink pastel dan yang satunya lagi berwarna dark gray

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Endless FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang