Death2 - 32

5.1K 308 11
                                    

Athena memang marah kepada Dean, tapi ia tidak ingin melihat Dean berlutut dihadapannya hanya ingin mendapatkan sebuah permintaan maaf.

"Dean bangun." ucap Athena.

"Aku gak akan bangun sebelum kamu maafin aku." ucapnya masih dalam posisi yang sama.

"Dean bangun. Aku gak suka kamu kaya gitu." ujarnya, Athena kesulitan meraih Dean karena Dean sedikit agak jauh dari tempatnya duduk.

Dean tetap menggeleng.

"Dean bangun!"

"Maafin aku."

Athena menghela nafasnya. Dean memang keras kepala. Ia merasakan janin dalam kandungannya menendang.

"Bangun, Babynya nendang." ucap Athena.

Dean langsung mengangkat tatapannya dan bergerak mendekati Athena. Dean menaruh tangannya diatas perut Athena dan merasakan gerakan-gerakan kecil yang diciptakan oleh calon bayinya.

Dean tersenyum, ia menidurkan kepalanya diatas paha Athena. "Maafin Papa." ucap Dean lirih. "Maafin semua kesalahan Papa. Papa hanya tidak ingin kalian kenapa-napa." ujarnya lagi sembari merasakan gerakan itu.

Athena tiba-tiba saja menangis melihat interaksi Dean dan calon anak mereka, membuat Dean dilanda khawatir.

"Kamu kenapa nangis? Aku ada salah lagi? Atau nendangnya bikin kamu kesakitan?" tanya Dean yang sekarang menangkup pipi Athena.

Perempuan itu menggeleng.

"Aku minta maaf kalo aku ada salah dan nyakitin kamu lagi barusan." ujar Dean. "Jangan nangis lagi."

Pria itu mengecup kening Athena lama dan penuh kelembutan, membuat Athena memejamkan matanya menikmati sentuhan bibir Dean dikeningnya walau isakan kecil tak tertahankan terus keluar dari bibir mungilnya.

"Aku akan lakuin apapun, Sayang." ucap Dean sambil mengusap pipi Athena.

Athena tiba-tiba memeluknya dengan erat dan melanjutkan tangisnya. Entah kenapa rasanya air matanya terus keluar padahal Athena tidak ingin menangis.

"Jangan nangis." ucap Dean dengan lirih.



****



Dean menjauhkan diri dari Athena setelah mengulum lembut bibir perempuan itu. Ia mengusap pipi Athena yang merona.

"Disini aja ya? Kamu belum benar-benar sembuh."

Athena menggeleng. "Aku mau pulang." ucapnya lalu Athena memejamkan matanya menikmati sapuan lembut diseluruh wajahnya.

"Oke. Kita pulang, dan kamu akan dirawat dirumah."

Athena mengangguk. Ia mengalungkan tangannya pada leher Dean lalu kembali menempelkan bibirnya pada bibir Dean.

Ia memaafkan Dean. Hatinya berkata bahwa Dean gak mungkin melakukam itu semua kepadanya. Dean hanya mencintainya, dan kejadian lalu hanyalah kebohongan yang diciptakan Amel.

"Eh, sorry!"

Sontak mereka melepaskan ciuman manisnya itu lalu sama-sama menoleh kearah pintu.

Jevin menggaruk kepalanya dengan kikuk. Ia meringis. "Sorry ya. Gue balik lagi nanti."

"Gak papa, Vin. Masuk aja." ucap Athena dengan kedua pipi bersemu.

Dean berdecak sebal. "Ganggu, Vin."

"Sorry. Gue gak tau." Jevin tertawa meringis.

Athena tersenyum. Ia mengusap bibirnya yang basah.

Endless FeelingWhere stories live. Discover now