Lee Taeyong, Omega cantik yang melarikan diri ke Korea bersama sahabat baiknya, Ten. Tanpa diduga Taeyong justru dipertemukan dengan belahan hati dan jiwanya, Jung Jaehyun, Si Alpha dari Klan Jung yang paling disegani se antero Korea.
Namun kebahag...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Grrrr
Para serigala berbulu coklat itu mundur lebih jauh ke belakang. Dua dari kawanan itu saling bertatapan; seolah sedang melakukan telepati untuk menarik mundur kawanan mereka pergi dari sana.
Auu
Auuu
Salah satu dari serigala berbulu coklat itu mengaung, memberitahukan kawanannya untuk segera angkat kaki dari tempat itu. Mereka tidak mungkin melawan target mereka sekarang, sebab telah kalah kekuatan dan jumlah.
Satu per satu dari mereka berpencar melarikan diri. Kawanan dari serigala berbulu abu-abu putih yang terkenal dengan Pack Jung itu menggonggong mengejek kepergian mereka.
Ha! Bahkan mereka belum melakukan apa-apa, mereka sudah lebih dulu lari ketakutan. Beraninya satu lawan banyak. Cih, licik sekali.
Melihat musuh mereka sudah pergi, satu per satu serigala berukuran besar itu berubah. Merubah bentuk wolf mereka ke wujud manusia kembali.
. .
“Jaehyun!! Kau baik-baik saja?!” Johnny segera berlari menuju ke tempat Jaehyun berada.
Begitu pula dengan Yuta, Lucas, Daniel, dan Bambam sudah bertransform kembali menjadi wujud manusia mereka lalu ikut menyusul Johnny yang sudah lebih dulu menghampiri sang pemimpin.
Jaehyun terengah-engah setelah kembali ke wujud manusianya. Ia mengangkat kaki kanannya dari atas punggung seseorang yang ia sudah ia habisi.
Ya, sama seperti mereka. Serigala yang tadi dibawah kaki Jaehyun juga bertransformasi menjadi manusia. Leher dan bagian perutnya terbuka, luka akibat gigitan hewan buaspun terukir disekujur tubuhnya.
Baju Jaehyun juga terciprat noda darah, begitu pula dengan kedua tangan serta celana yang ia kenakan.
“Ini, bersihkan tangan dan wajahmu. Ada noda darah disana.” Yuta memberikan sebungkus tisu basah yang selalu disediakan istriya di kantong jasnya─untuk jaga-jaga ,katanya.
Jaehyun segera membersihkan tubuhnya. Bau anyir tercium dimana-mana, rupanya bukan hanya satu orang saja yang mati ditangan Jaehyun. Ada sekitar 10 orang lebih yang juga tak kalah mengenaskannya; tergeletak tak bernyawa di berbagai sudut.
Untungnya mereka berada di pinggiran Daegu yang jauh dari keramaian kota. Tak ada orang yang menyaksikan seberapa bengisnya Jaehyun melawan mereka.
Daniel memerintahkan kepada pengikut mereka untuk segera membereskan kekacauan yang ada. Fyi, mereka belum bertransform ke wujud manusia mereka. Seperti hewan buas pada umumnya, mereka memilih memakan bangkai orang-orang itu guna menghilangkan jejak.
Mereka bukanlah kawanan yang berbaik hati untuk menguburkan mayat musuh mereka. Sekalipun orang itu masih sekarat, mereka akan tetap memangsa mereka. Karena bagi mereka, hukum alam tetaplah berlaku di dunia yang keras ini.
Jangan pernah macam-macam dengan klan Jung atau kalian akan rasakan akibatnya. Jika tidak mati, mungkin penderitaan yang akan kalian rasakan. Mungkin karena itulah yang membuat Klan Jung ditakuti banyak klan.
Satu dari kawanan mereka bertransfrom ke wujud manusia sebelum membisikkan sesuatu kepada Daniel sebagai komandan mereka.
"Hmmm....begitu ya, baiklah, akan aku sampaikan kepada Jaehyun dulu. Kalian bereskan semua ini lalu segeralah kembali ke markas," perintah Daniel pada anak buahnya itu.
"Baik!" Lalu orangpun itu segera pergi memberitahukan yang lainnya.
Daniel segera melaporkan kepada Jaehyun informasi yang baru saja didapatkan oleh anak buah mereka.
"Ketua!! Dengarkan aku!" seru Daniel memanggil Jaehyun.
"Ada apa, Niel?" Johnny mewakili Jaehyun untuk bertanya, sebab ia tau bila sahabatnya itu masih dalam mood yang buruk.
"Kata mereka, orang-orang ini memang berasal dari Klannya Kim Namjoon. Mereka berkata kalau mereka sudah mengintaimu sejak kau tiba ke Daegu tadi pagi. Mereka jugalah yang ditugaskan oleh Komandan mereka, Youngjae, untuk merusak dan membakar pabrik kita yang ada di Busan," lapor Daniel.
Rahang Jaehyun semakin mengeras mendengarnya. Berani sekali Klan baru seperti klan Kim Namjoon itu berani merusak miliknya. Sepertinya Kim Namjoon salah memilih lawan dan menggali lubang kuburnya sendiri.
Baik Johnny dan Lucas saling melirik takut, mereka dapat merasakan aura Jaehyun yang terasa lebih gelap sekarang. Bukan hanya mereka berdua saja yang merasakannya, semua yang ada disana pun dapat merasakan juga sehingga tak ada satupun yang berani membuka mulut mereka.
"Orang itu masih ada disini kan?" tanya Jaehyun langsung kepada anak buahnya yang bertugas sebagai pengintai.
"Iya Tuan, Kim Namjoon dan kawanannya masih ada di sini. Kemungkinan mereka bisa saja pergi setelah mendapat kabar jika anak buahnya telah dikalahkan. Kita harus segera mengejar mereka sekarang juga jika tidak ingin kehilangan jejak mereka," jelas pemuda itu sambil menunduk hormat.
"Perintahkan yang lainnya untuk segera menemukan Namjoon dan bawa orang itu padaku!" titah Jaehyun dengan wolf tonenya yang tak dapat terbantahkan.
Jaehyun dan wolf tonenya, tidak mengherankan lagi bila semua tunduk dan segera melaksanakan perintah sang pemimpin bila tidak ingin kepala mereka dipenggal oleh ketua Jung itu.
“Kau bermain dengan orang yang salah, Kim Namjoon.” Smirk Jaehyun sebelum ia menyusul anak buahnya pergi ke tempat Namjoon berada.