53. Moving On

14K 1.4K 739
                                    

Part ini sekitar >5000 kata. Ini adalah part terakhir Gebetanku Banci.

Kemarin aku bilang ada 2 part. Ya, 1 part lagi itu maksudnya berupa bab bonus setelah ini (atau mungkin malah lebih dari 1 part bonus, kita lihat nanti), sedangkan cerita utama GB tamatnya di bab ini.

Enggak usah takut kehilangan RaShouRa setelah GB tamat, aku bakal lanjutin cerita RaShouRa yang Akang Sayang. Lalu, ada lagi cerita baru RaShouRa yang akan segera diterbitkan yaitu Daddy Hot (untuk lebih detailnya baca note di bawah ya). 

Terima kasih banyak sudah membaca cerita ini sampai akhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih banyak sudah membaca cerita ini sampai akhir. Semoga kalian terhibur. 🤗



Roma, Italia. 1 Maret 2022

Il più grande pericolo per noi non è che miriamo troppo in alto e non riusciamo a raggiungere il nostro, obiettivo ma che miriamo troppo in basso e lo raggiungiamo—Michelangelo

Bukan hal buruk ketika kamu memiliki cita-cita yang terlampau tinggi, lalu gagal mencapainya. Hal terburuk adalah ketika tujuanmu terlalu dangkal dan berhasil dicapai dengan sangat mudah.

Mencari kalimat motivasi tak perlu jauh-jauh. Berhubung ia memiliki latar belakang seni, ia memandang hidup sebagai seni. Dunia seni menjadi tempat tak terbatas untuk kabur baginya, membuatnya gila sekaligus waras pada saat yang sama.

Kata-kata seniman abad renaisans asal Italia, Michelangelo Buonarroti Simoni, telah menggumpal seperti batu di dalam hati. Seperti krimer di dalam kopi pahit. Seperti bulu angsa di bawah bantal tidur. Kalimat itu mengikutinya ke mana pun bagai obat penenang, yang membuatnya melihat hal-hal secara lebih terang.

Michelangelo sendiri menjalani hidup sebagai sosok pelukis dan pematung legendaris Italia yang penuh kontroversi. Pada masanya, ia dikenal sebagai rival sejati Leonardo Da Vinci. Lalu, sudah bukan rahasia Michelangelo memiliki ketertarikan sesama jenis dengan banyak lelaki muda (meski sang seniman menyangkalnya pada masa itu, malahan Leonardo Da Vinci yang masuk penjara karena tuduhan sodomi). Selama sembilan puluh tahun, ia hidup tanpa menikah, atau hanya menikahi karyanya.

Sedikit banyak, ia merasa memiliki kesamaan dengan sang seniman. Michelangelo menjadi idolanya sejak kuliah semester satu, belasan tahun lalu. Ia mengagumi karya, cara berpikir, bahkan tubuh-tubuh patung lelaki tampan pahatannya.

Benar atau tidaknya sang seniman adalah seorang gay, bukan masalah. Yang pasti, Michelangelo mencintai setiap objek yang dilukis atau dipahatnya. Ia mencintai Tuhan, memenuhi seluruh dinding Kapel Sistine dengan lukisan fresco. Ia mencintai seorang lelaki, memahat David, patung telanjang yang membuat para pengagum seni sulit mengatup mulut di museum Galleria dell'Accademia.

Ia bisa memahami perasaan Michelangelo. Bagaimana rasanya begitu mencintai seseorang atau sesuatu sampai ingin mengabadikannya sebagai karya.

Begitulah dirinya saat ini.

GEBETANKU BANCI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang