22. Jaran Goyang

16.2K 1.7K 862
                                    

Baru aja pulang sori updatenya kemaleman, pergi malam mingguan dulu tadi haha.

Btw, mungkin ada banyak pembaca baru yang belum tahu faktanya (kecuali pembaca Aratte sejak lama dan teman-teman lama di Facebook) bahwa... asal-usul tokoh Ra dan Shouki sesungguhnya diadaptasi berdasarkan orang sungguhan, yaitu saya sendiri dan sang kekasih. Saya cuma terlalu kreatif menjadikannya sebagai tokoh dalam novel. Sifat, gender, dan latar belakang disesuaikan. Termasuk tokoh Arian, Tora, dan Aky juga--mereka terinspirasi dari sahabat kami di dunia nyata. (iya, Arian aslinya memang cenayang begitu hahah, Tora alay, dan Aky suka sugar daddy).

Untuk bab yang lalu pun, ada beberapa bagian yang saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi kisah romansa saya sendiri. Yang pastinya banyak didramatisir untuk kepentingan plot dramalah ya.

That's all ;) Makanya saya pernah bilang bahwa setiap cerita RaShouRa spesial. Saya tulis dan didedikasi untuk ShoukiWisanggeni 

Daaan bonus foto castnya Shouki (Taishi Nakagawa) untuk bab ini. Shouki habis salat Jumat dan ketiduran di atas sejadah.

Bab kali ini 3x lipat lebih panjang dari yang pernah panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab kali ini 3x lipat lebih panjang dari yang pernah panjang. Lebih panjang dari yang sebelum-sebelumnya. Dan agak cukup intens ya. Tapi silakan jangan malu-malu kasih saya spam komen hehe.

Enjoy

.

.

.

Firefly, oh Firefly. Penampakannya dari jauh seperti tempat karaoke dengan lampu kerlap-kerlip ungu, yang bila dari dekat seperti kunang-kunang dipupur ke dindingnya. Shou menyukai warna-warni dalam gelap itu sejak jatuh cinta kepada sang penghibur.

Sekarang warna-warni itu buram. Shou buru-buru turun dari motor. Mendorong pintu kaca Firefly, ia menubruk kutilang rambut oranye seperti Tora yang teriak titit copot.

"Enggak apa kok, Mas," seru sang waria sembari membenarkan dada palsunya. "Tubruk saja terus Mas sampai eike gempor! Asal tubrukan Mas jos genjos tepat sasaran dan bisa buat becek akika."

"Astaghfirullah. Aduh. Maaf, permisi."

Shou berlari menerobos kerumunan. Firefly malam ini lebih ramai dari yang biasa. Di kanan-kiri meja-meja bulat ditata mengelilingi panggung utama. Sebagian pengunjung duduk di balik hiasan teralis besi yang menyambung ke panggung pribadi. Banyak waria menari, tetapi hanya satu yang mengunci mata Shou.

Raisyo.

Raisyo, miliknya, ada di panggung sendiri. Bernyanyi lipsing lagu dangdut yang Shou tak terlalu tahu siapa penyanyinya, tetapi sering diputar di radio ibu tetangga. Ia mengenakan baju terusan putih yang agak transparan dengan motif hewan kuda beberapa senti di atas lutut. Pahanya yang sekal meliuk dalam remang, membuat motif kuda pada roknya ikut bergoyang. Penonton bersiul senang.

GEBETANKU BANCI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang