50. ....

10.7K 1.2K 694
                                    

Anyway ... Rayyan Nareswara memang harus jadi bottom pada malam pertama mereka. Why? Supaya malam pertama mereka adil. Shou merasakan malam pertama sebagai laki-laki yang pertama kalinya berhubungan seks (dengan sesama lelaki pula). Ra merasakan malam pertama sebagai bottom untuk kali pertama. Andaikan Ra jadi top, malam pertama mereka enggak akan berarti. Itu artinya Ra mengulang reputasi buruknya sebagai seorang pemangsa. Ra selama ini sudah jadi petualang seks yang cuma memandang segalanya sebagai permainan, enggak pernah serius jatuh cinta. Jadi, penyerahan diri Ra memang perlu untuk membuktikan cintanya kepada Shouki. Ini membuat malam pertama mereka lebih spesial.

Jangan lupa ini pair-nya RaShouRa = Ra x Shou x Ra, pasangan top x top yang artinya udah pasti mereka bolak-balik. Ada giliran untuk Ra nanti. 🙈

GB tamat pada part 54 atau 55 (mungkin aku kasih satu bonus part nanti). Plotnya memang sudah terencana dari awal sampai ke sini. Untuk part ini jumlah katanya sekitar >5000 kata, dan ini adalah klimaks cerita dari GB ... harap bertahan ya. 😶

Kebahagiaan sejati harus ada suka dan duka, enggak bisa hanya ena-ena terus. 😘


.

.

Ketika tidur bersama orang yang kaucinta, surga terlihat saat matamu membuka.

Shouki Al Zaidan melihatnya pagi ini. Sesuatu yang ia namai surga. Sebentuk wajah yang rebah di sisinya. Orang ini tidur dengan lembut. Napasnya terdengar halus, diiringi musik lounge yang masih mengalun hingga subuh. Suara-suara damai itu meresap di antara bantal dan selimut, mengalir seperti alunan musik syahdu ke telinga Shou.

Sebenarnya sudah lebih dari sekali Shou terbangun dengan Rayyan Nareswara di sisinya. Namun, apa yang membuatnya berbeda kali ini?

Ra rebah tanpa busana dan kulitnya mengilat dengan warna putih susu. Di atas kulit itu, terlihat corak-corak kemerahan. Shou akan menyangka Ra mengalami alergi kulit di bagian leher dan seputar bahu apabila ia tidak mengingat yang terjadi semalam.

Semalam.

Semalam ....

Perut Shou bergemuruh dan sisi lehernya meremang karena terpana. Semalam Ra menyerahkan diri seperti kanvas putih bersih. Ia serahkan kepada Shou seperangkat peralatan lukis-kuas, cat, segala yang dibutuhkan untuk membuat noda. Shou diajari melukis, lalu ... ia merasakan nikmatnya melukis.

Pipi memerah, Shou membenamkan mukanya ke guling di sampingnya. Malu, senang, campur aduk. Rasanya ingin berguling-guling.

Lalu, ia mengintip lagi wajah tidur Ra dan berdebar lagi. Shou tak bisa menahan senyum paling bahagia. Perlahan-lahan, ia menggeser dirinya sampai tubuh mereka kembali bersentuhan hangat. Ra tidur menyamping, menghadapnya. Shou mendekat hingga kening bersentuhan.

Napas Rayyan bergulir lembut. Napasnya ... kenapa bisa tetap tercium segar ya? Pakai produk apa supaya napas pagi berbau sedap? Shou ingin bertanya nanti. Sekarang, nikmati sebentar wajah tidur kekasihnya.

Shou mengecup pipi Ra perlahan, lalu memandang Ra lagi. Tak ada reaksi.

Maka, ia kecup kedua pipi Ra, lalu mendaratkan kecupan di bibir yang agak membengkak, bekas dilumat-lumat semalam.

Ra mengernyit, tetapi bukan tak nyaman. Ia mengerang pelan dalam tidur. Mnnh.

....

Shou gemas.

Ia mengecup sisi rahang, pipi, hidung, kelopak mata, keseluruhan wajah Rayyan. Izinkan dia khilaf sebentar saja. Ra berbunyi mmnh mnnh lagi dan Shou menyeringai gemas. Ia kecup bibir itu tiga kali. Cup cup cup.

GEBETANKU BANCI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang