47. Everyday with Rayyan (part 1)

9.3K 1.1K 385
                                    

Bonus foto Shouki buat part ini:

Maaf banget baru bisa kembali nulis sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf banget baru bisa kembali nulis sekarang. Ngurusin percetakan dan bungkus-bungkusin paket buku pesanan lama banget .... Pas nulis bab ini masih terganggu dengan beberapa paket buku yang belum kelar urusannya. But I'm finally back.

GB mulai sekarang aku update seminggu dua kali ya sampai tamat. Setiap weekend dan hari Rabu.

Sejujurnya aku kaget Wattpad ada peraturan baru enggak bisa bikin cerita private lagi. Agak mengecewakan karena itu berarti aku enggak bisa nulis all out lagi, tapi yah ... apa boleh buat. :)

 :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Shouki Al Zaidan terbangun dengan hidung dan pipi merah bak ditampar sandal jepit. Ia terjatuh dari ranjang pagi ini. Pipi dan hidung membentur lantai lebih dahulu.

Semalam bermimpi sedap.

Yang namanya mimpi sedap, tak perlu dijelaskan bentuknya, sudah pasti terdapat adegan menjadi burung, fly. Di dalam mimpinya ia burung yang mengambang beberapa senti di atas permukaan bumi, sebelum terjatuh ke jurang orgasmik. Alias jatuh dari tepi kasur.

Shou istighfar, mengusap-usap kening dan leher yang panas, kemudian bersin tiga kali.

Belakangan ini, cuaca Jakarta sedang pelik. Hujan dingin menggigit, panas terik membakar kulit. Tiga perempat dari mahasiswa dalam satu kelas terserang flu. Shou ikut terkena.

Namun, sakit tak bisa menghalangi semangatnya untuk pergi mandi, salat subuh, bersiap-siap ke kampus. Mau demam berat hingga suhu 40 derajat atau bersin-bersin sampai terjengkang pun tak terasa menyiksa.

Shouki Al Zaidan hanya perlu mengingat seseorang. Dadanya menghangat. Demamnya sirna. Hampir setiap hari, sejak ia dan orang ini berhubungan kembali (kurang lebih dua bulan sejak acara festival budaya kampus), Shou menyambut pagi dengan senyum. Jantungnya berdebar kencang sebab ia tahu hari ini akan pergi ke kampus, bertemu orang itu.

GEBETANKU BANCI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang