6. Siap Tembak Siaga 1

14.8K 1.6K 241
                                    

R A i s y o: Tapi sebelum pergi

R A i s y o: Akang bantu saya ya

R A i s y o: Pilih baju buat malam ini

Shou: Boleh


Dipikirnya Raisyo akan mengirim foto-foto koleksi pakaian dalam. Yang terlampir malah sebuah video.

Berdebar tak keruan, Shou mengeklik video tersebut. Durasi hanya beberapa detik. Lokasi di kamar pribadi Raisyo.

Tampak Raisyo sedang duduk di tempat tidur, wajahnya terpotong, hanya sebatas dagu lancip ke bawah. Dia duduk dengan kaki menyilang sensual. Di tangan kanannya ada setelan lingerie merah jambu, dan di tangan kirinya ada panties, stoking, juga bodycon ketat warna hitam. Pilih yang mana, Akang?

Shou mengacung ke arah tengah—sayangnya tak bisa. Jadi dia memilih yang kiri.

Tak ada balasan dari Raisyo selama beberapa saat. Mungkin Raisyo sedang bertukar pakaian, dan Shou mulai membayangkan perempuan itu meliuk mengangkat kausnya di hadapan kamera.

Khayalannya nyata.

Shou mendapatkan notifikasi Facebook bahwa Raisyo sedang melakukan live video privat. Hanya ia seorang yang dapat melihat!

Raisyo tengah memunggungi kamera, sembari mengenakan setelah pakaian yang Shou pilihkan untuknya. Tubuh atasnya terbungkus bodycon dan jaket. Bawahannya menggunakan rok mini setengah paha yang baru saja ia kepaskan di pinggulnya.

Raisyo berputar ke arah kamera memperlihatkan sepasang paha. Seperti sengaja, dia sapukan telapak tangan ke sepanjang betis, sebelum mengambil menarik sepasang stoking dari atas ranjang.

Selagi Raisyo bersiap-siap memasukkan satu kaki ke lubang stoking, Shou menurunkan ritsleting celananya sendiri.

Raisyo duduk di ranjang, menarik lembut stoking dari mata kaki hingga betis. Dia lakukan begitu perlahan, menurunkan sedikit lalu menaikkan fabrik halusnya sengaja. Geser-geser. Gesek-gesek.

Shou tahan napas, gigit bibir, menyapukan jari ke ereksinya sebagaimana pergerakan tangan Raisyo. Naik turun. Turun naik.

Jemari kaki Raisyo terkepal, ketika tepian stokingnya telah melewati lutut. Dia menambahkan sedikit remasan pada paha dalamnya sendiri, diikuti geliatan tubuh.

Sambil meremas miliknya sendiri, Shou membayangkan jarinya yang sedang menguleni paha mulus perempuan itu. Jarinya yang lembut tetapi agresif, yang membuat Raisyo berjungkat-jungkit nikmat di pangkuannya.

Raisyo mengetatkan stoking hingga mencapai pangkal paha, menggesekkan kedua kakinya di hadapan kamera. Panas, Shou membayangkan kedua kaki itu tengah mengapit hangat miliknya.

"Hhh—" Keringat Shou meluncur dari pelipis. Suara di sekitarnya meredup. Hanya ada desah napas Raisyo dari video, dan napasnya sendiri. Cenat-cenut.

Giliran kaki sebelahnya. Raisyo mengurut lembut, meremas kaki selagi ia menaikkan stoking. Sengaja ia buat tepian stoking itu melintir, yang ia benarkan dengan cara menaikturunkannya seirama dengan gerak kocokan Shou di seberang video. Menarik tinggi stokingnya ke arah selangkang, ia melangkah turun dari ranjang. Kini bokongnya menghadap langsung kamera.

Shou menggeram pelan.

Raisyo membungkuk, menyorong sengaja pinggulnya kepada kamera.

Kocokan Shou mengencang.

Raisyo bertukar posisi, menekuk satu kaki dan meletakkannya ke tempat tidur. Dia mengenakan sepatu berhak tinggi. Posisi ini memberikan asupan penuh kepada penontonnya; tampak sisi pahanya yang sekal dengan sedikit otot, bokongnya pun tersorot penuh.

GEBETANKU BANCI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang