52. Bunga dari Daddy

8.4K 1.2K 864
                                    

Part ini 5000 kata. Tinggal 2 part lagi tamat.




Katanya waktu bisa menyembuhkan patah hati. Memang bisa, tetapi waktu bergulir seperti lumpur pekat yang menetes. Berat, lama, tidak habis-habis.

Waktu mampu membuat rasa sakit di hati berkurang.

Namun, apakah waktu mampu menghilangkan rasa lainnya yang pernah dimiliki Shouki Al Zaidan kepada Rayyan Nareswara?

---

20 Januari 2019

Sebuket bunga misteri hadir di meja Rayyan hampir setiap minggu. Bunga-bunga ini memancing para dosen bersimpati. Mereka letakkan bunga-bunga itu di dalam pot kecil. Meskipun tiga hari kemudian kelopaknya layu dan merunduk sedih.

Pagi buta, Shouki Al Zaidan selalu datang ke ruang dosen bersama bunga lainnya. Terkadang sekuntum, terkadang sebuket. Pot kecil itu selalu berisi. Setiap kali pot itu berisi, Shou memandangi dengan senyum. Ia merasa, secara ajaib, hatinya pun terisi.

Anggaplah ini sebagai ritual penyembuh sakit.

---

12 Februari 2019

Ritual yang kedua dan yang paling efektif adalah dengan menyibukkan diri.

Pada semester empat, ia menjadi salah satu mahasiswa paling aktif di kampus. Ini mantranya: "Fokus kuliah dan lupakan bersedih". Orang tua tak henti mengirimi uang dan doa untuk keberhasilan pendidikan. Shou tak ingin memakai waktunya untuk patah hati dan berakhir mengecewakan.

Ia memulai semester baru dengan tak berhenti belajar setiap malam, berlatih menggambar setiap hari. Berkat kursus setiap paginya bersama Rayyan, Shou sudah menguasai banyak materi dan teknik, bahkan sebelum diajarkan oleh dosen-dosen lain di kelas. Mata kuliah semester ini jadi lebih mudah.

Setiap kali menggores pensil, Shou memang tak mungkin bisa melupakan Ra.

Namun, bukan rasa sakit lagi yang ia rasa, melainkan syukur.

Setiap kali Shou menggambar, ia akan menyebut nama Rayyan Nareswara dan bisikan penuh terima kasih.

---

14 Mei 2019

Shou masih sering datang ke kantor dosen beberapa hari sekali.

Namun, Shou tak dapat meletakkan bunganya pagi ini.

Meja Ra sudah penuh dengan bunga-bunga. Rupanya bunga mingguan dari Shou menggerakkan banyak hati orang lainnya untuk meletakkan bunga di sana. Sebuah dukungan yang bisu, cinta yang tak kasat.

Rayyan Nareswara ternyata disayangi oleh para mahasiswa dan rekan-rekan. Shou tersenyum membersihkan meja itu, menyusun bunga-bunga yang masih hidup dan menyingkirkan yang layu.

---

15 Juli 2019

Nilai perkuliahan semester ganjil sudah keluar.

Semua nilai Shou sangat sangat baik. IPK melonjak naik dari semester sebelumnya. Ia melihat nilainya berulang kali, tidak ada yang salah, kan? Nilainya ini tidak salah, kan?

Shou tersenyum puas dan tidak berhenti mengucap syukur.

---

September – Desember 2019

Alhamdulillah perkuliahan lancar. Tugas-tugas praktik juga lancar.

Shou tak berhenti belajar dan berlatih.

GEBETANKU BANCI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang