43. Ra

8.5K 1.2K 234
                                    

Note: reposted karena banyak yang ngeluh error pada saat baca chapter ini. Aku juga kemarin kesulitan updatenya, trouble saving terus. Semoga besok enggak error lagi. 

I'm back.  

Mohon maaf ya, udah sebulan enggak update. Maafkan aku yang sakit dalam waktu yang lama dan terlalu banyak pekerjaan. 

Kalau masih ada yang mengikuti cerita ini, kalian pembaca terbaik. Semoga murah rezeki, makasih sudah sayang sama RaShouRa.  

Mulai sekarang GEBETANKU BANCI akan kembali update seperti biasa, yaitu setiap malam minggu ya! Semoga bisa menghibur malam minggu kalian.

Btw, jangan lupa ikut meramaikan ulang tahun Shouki ya dengan bikin fanfic dan fanart-nya RaShouRa. Aku tunggu karya-karya kalian. Entar aku masukin ke library aku dan aku spam dengan voment pastinya ya. He he he. Makasih ya udah bikin kita seneng dengan karya-karya RaShouRa kalian.


Ini bab yang spesial karena ini dari sudut pandang seseorang yang selama ini misterius bak sisi gelap bulan purnama.


.

.

.


Habis gelap terbitlah terang. 

Mestinya seperti itu. 

Akan tetapi, Rayyan Nareswara malah melihat gelap setelah gelap. Ia telah melewati malam yang panjang dan sunyi tanpa terlelap. Padahal hanya enam jam mulai dari pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB. Namun, pagi ini secuplik cahaya matahari saja tak sudi menembus masuk dari celah ventilasi kamarnya. Kamar Rayyan jadi terasa semakin suram. 

Apa yang membuat hari ini begitu gelap? 

Rebah di ranjang kamarnya yang sepi, Rayyan melamun sebentar. 

Jemari menyusuri naik turun selimut katun di bawah tubuhnya, lalu merayap naik ke sarung bantal warna abu. Sampai akhirnya, jari Rayyan tiba di keningnya sendiri. Sedikit ngilu di antara dahinya, efek kurang tidur. 

Semalaman ia memelototi ponsel, menunggu dengan debaran tak nyaman setiap kali ponsel itu bergetar. 

Namun, tak pernah datang pesan dari seseorang yang ia inginkan. 

Sebenarnya Rayyan sudah menahan diri selama berminggu-minggu, untuk tidak menghubungi lelaki ini. Dia baru saja mencoba sekitar delapan jam yang lalu. Sebuah pesan WhatsApp ia layangkan. Singkat saja. 


Baby, saya rindu.


Pesan itu dibaca sekitar 35 menit kemudian, tetapi tidak dibalas. Rayyan mencoba lagi, kali ini dengan personanya yang lain. 


Akang Shou, saya rindu.


Tentu saja malah semakin tidak dibalas.

Mungkin lelaki ini butuh waktu.

Mungkin sudah tak mau.   

Rayyan sangat jarang melihat-lihat laman Facebook atau Instagram seseorang, tetapi beberapa hari yang lalu ia lakukan. Tak banyak informasi baru dari laman Facebook lelaki itu. Beberapa status terbarunya bercerita seputar tugas kuliah. Foto-foto terbarunya adalah foto tugas atau kegiatan selama di kampus bersama teman-temannya (Rayyan tak sengaja me-report salah salah foto yang mana lelaki itu tampak sedang dipeluk oleh sahabatnya yang bernama Arian). Selain itu, lelaki itu juga mengikuti beberapa quiz iseng tentang "Berapa lama waktu move on dari mantan Anda?" atau "Tipe kucing sepertikah Anda?". Sisanya, laman Facebook lelaki itu berisi posting-an foto-foto kucing dan terakhir ia menge-share video berisi kucing lucu yang sedang main bebek karet.

GEBETANKU BANCI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang