28. Gebetanku Banci Lainnya ...

13.4K 1.4K 357
                                    

Siapa yang belum sempat baca cerita ena-ena ShouRa di Aku dan Atasanku? Minggu kemarin sudah tamat ya !

Siapa yang belum sempat baca cerita ena-ena ShouRa di Aku dan Atasanku? Minggu kemarin sudah tamat ya !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Hah? Bukan! Cuma banci kok!"

Hening yang agak lama tercipta antara Rayyan Nareswara dan Shouki Al Zaidan. Shou bukan tipe yang sering kelepasan bicara (sering sih, sedikit), tetapi yang kali ini mungkin agak kelewatan. Ra saja sampai diam tak bisa berkata-kata. Aduh. Rasanya ingin membentur kepala ke dinding, tetapi Shou menahan diri, takut dosa.

Kalau di sinetron atau drama, biasanya dialog barusan akan langsung diklarifikasi oleh tokoh utamanya dengan kata-kata, "Tunggu, Mawar, dengarkan dulu penjelasan saya!" lalu kemungkinan dibalas "Tidak ada penjelasan! Kamu sudah mengkhianati aku, Mas Bambang!" (Maaf, kepada yang bernama Mawar dan Bambang).

Shou sudah terlalu penat, sehingga tidak tahu harus berkata apa. Isi kepalanya seperti disesaki kerikil. Kerikil bulat berbentuk payudara karet dengan ukiran nama Aw Aw Aw Aw ... membikin pening kepala banci.

"Oh, jadi kamu punya gebetan banci?" tanya Ra beberapa saat kemudian.

Shou bergeleng dan berdesah, "Bukan! Bukan begitu, Ra, aku—"

Ra bergeleng, tepat sebelum Shou melanjutkan kekata. Pria itu mengeluarkan ponsel barunya yang ia beli setelah kehilangan ponsel yang lama. Ra memperlihatkan sebuah pesan Whatsapp kepada Shou.

Rayyan Nareswara: Baby, saya rindu. Sudah enggak sabar kepengin ketemu lagi. Malam ini saya enggak bisa tidur, terbayang wajah kamu.

Shouki Al Zaidan: Tolong jangan ganggu saya lagi. Saya pening jadinya.

Tidak ada pesan selanjutnya, sebab Shou telah memblokir nomor tersebut.

"Kamu bilang kamu pening, nerima pesan WA dari saya," Ra menjelaskan.

"Astahfirullah, itu WA dari kamu? Saya—"

"Saya jadi menduga," potong Ra. "Bahwa kamu berhubungan dengan yang lain. Dan ternyata enggak jauh-jauh dari banci juga."

Raawwrrr. Suara zombie galak mengudara dari laptop, lama-lama terdengar seperti raungan banci galak. Bwaaaahhhhhh.

"Ra," Shou menekan tombol pause  di laptopnya, "dengar, Ra. Gebetanku banciku ya cuma kamu, pertama dan terakhir. Dan kenapa aku balas pesan kamu seperti itu, ada alasannya."

Shou turun dari ranjang dan membuka laci meja belajarnya. Ia mengeluarkan kotak mungil berlapis kertas kado bergambar bebek, dan membawanya ke tempat tidur. Ra menatap kotaknya dengan mata menyipit.

"Aku sebenarnya mau kasih kejutan ini tengah malam," ujar Shou jantan. "Tapi kayaknya lebih baik sekarang."

"Apa ini?"

GEBETANKU BANCI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang