Pt. 49

787 95 7
                                    

Maaf baru sempet update ye
Enjot dah bacanya
Jan lupa ngevote juga
Awali ibadah dengan ngevote cerita saia
.
.
.
.
.
.
.
Blackpink kini masih santai menjalani hari-hari mereka di dalam dorm mewah mereka. Yapp, memang tak ada jadwal hingga Febuari yang akan datang kecuali beberapa CF seperti Trevi, Saint Scott, Reebok, LG dan masih ada yang lain. Tapi kebanyakan waktu mereka habiskan dalam dorm.

Jisoo sedang duduk di ruang tengah dorm Blackpink di kursi bulat sambil menaikkan kakinya hingga lutut. Ia menatap chatnya itu.

Tadi itu ia sedang asyik berselancar di IG, menstalker para BLINKnya. Ah benar, fandom mereka kini sudah diresmikan itu sudah sejak dua hari lalu tanggal 14 Januari. Dan hari ini Jennie sedang berulangtahun. Jennie dan Rosé sedang pergi keluar, mereka akan mengadakan pesta kecil untuk ultah Jennie sementara Lisa sedang asyik berfoto-foto di luar sekitar apartement dorm mereka.

Tapi saat sedang asyik, sebuah notif muncul bahwa ada pesan baru dari aplikasi line-nya. Jisoo jelas buru-buru untuk membukanya bisa saja itu dari teman-temannya yang berbeda group, mungkin dari Nayeon atau Seulgi-noona. Tapi begitu dibuka, ternyata yang sangat ia tak sangka pesan baru itu dari Jimin.

Tapi obrolan mereka terhenti karena Jimin menanyakan pendapatnya mengenai ukuran. Jisoo sudah terlanjur membacanya cuman dia belum membalasnya juga. Ia menggigit ujung kukunya, jari kakinya bergerak tak bisa diam. Ia harus jawab apa? Kadonya saja belum dibuka apalagi dilihat dan di pakai??

"Unnie..." Suara Lisa terdengar dari arah pintu.

Jisoo segera keluar dari aplikasi Line itu dan menyimpan ponselnya disana untuk menyusul Lisa.

"Lisa-ya." seru Jisoo terdengar kelewat senang sehingga membuat maknae itu mengernyit heran. "Apa yang kau bawa itu?"

Lisa datang dengan kamera yang lensanya sudah ditutup dan tergantung dibahunya juga tangannya membawa plastik kecil isinya terlihat menggiurkan.

"Ice cream. Do you wanna one?" tanya Lisa.

Mereka pun masuk dan berhenti di depan TV. Jisoo kembali duduk di sofa bulat santainya sementara Lisa duduk di sofa panjang, Lisa menyalakan TV dan langsung menyetel ke chanel MBC dimana siaran ISAC sedang ditayangkan.

"Ku rasa aku akan terlihat keren jika ikut panahan, keucheo?" Lisa berdiri dan memeragakan pose memanah dengan eskrimnya menjadi panah.

Jisoo tertawa. "Yaa, mana ada pose memanah aneh seperti itu, hahaha.... Lisa-ya.."

Jisoo terhibur dengan gaya Lisa yang berubah-ubah. Mulai dari pose yang benar hingga pose berbaring Lisa memeragakannya dengan lucu.

"Aku akan jadi cupid juga jika kemampuanku sudah menaik." Kali ini Lisa menargetkan Jisoo. Ia memeragakan seakan melepas tali busur dan seakan-akan kini panah itu menuju Jisoo. Jisoo beracting dengan baik, ia beracting mati dengan mata tertutup dan lidah keluar.

"Aaaa....." jerit Jisoo. Membuat Lisa tertawa. Bukan menjerit untuk memenuhi actingnya yang terbunuh tapi karena eskrim ditangannya mulai cair dan mengenai tangannya.

"Yaa unnie kau sudah mati mana bisa berlari ke kamar seperti itu!" seru Lisa tertawa melihat Jisoo yang buru-buru berlari ke kamar untuk mengambil tisu padahal ada tisu di atas meja di depannya.

Lisa tak habis fikir. "Unnie, tisunya ada di meja ini. Kenapa kau sampai berlari ke kamarmu, eoh?" ledek Lisa.

Lisa lalu menatap kembali ke arah TV, panahan yeoja sudah selesai kini masuk ke bagian panahan namja. Ia membulatkan mulutnya melihat BTS ada di layar berada dalam list atlit.

Your Eye & My LieWhere stories live. Discover now