Pt.16

1.5K 170 12
                                    

"Unnie, kau ini ada-ada saja. Untung Lisa tadi keluar, ia sudah akan memesan. Sudahlah. Apa kau ingin memesan?" Tawar Jennie ia berhenti tertawa.

Jisoo meraih buku menu dan dengan cepat ia menuliskan pesanannya  di kertas yang sejak tadi dipegang oleh Lisa. "Apa kalian sudah menentukan dessertnya?" Tanya Jisoo sudah normal kembali.

"Menurutmu enaknya apa?" Tanya Rosè pada Lisa.

"Karena Jisoo-unnie  yang mengetahui restoran ini, biarkan dia saja yang memilihnya." Jawab Lisa.

"Okay. Kalau begitu biar aku yang memesan dan akan ku pilihkan sesuatu yang enak untuk dessert." Kata Jisoo sambil berdiri.

"Unnie, jangan sampai salah masuk lagi." Pesan Jennie.

Jisoo keluar dari ruangan itu, ia berjalaan ke meja pesanan. Disana sudah ada seorang namja yang sedang berdiri di meja satu. Jisoo pergi ke sebelahnya.

Restoran itu memiliki dua meja pesanan sehingga pembeli tidak perlu mengantri lama dan kebetulan saat itu meja kedua sedang kosong.

"Sudah menentukan pesanannya, nona?" Tanya waiter yeoja itu ramah.

Jisoo mengangguk, ia balas tersenyum ramah. "Tolong ya, ini pesanan ruang bamboo hijau. Dan apakah ada saran untuk dessertnya?" Tanya Jisoo menyerahkan kertas pesanannya.

"Oh ya tentu. Ada dessert special dan dessert original. Nona  ingin yang mana?"

"Hm.....spesial?"

"Ada salad buah, mini cake, parfait diet..."

"Salad buah saja. Empat." Pilih Jisoo langsung tanpa ragu lagi.

"Oh baik. Apa ada hal lain yang ingin dipesan?" Tanya waiter itu lagi.

"Ah, iya. Air mineralnya 4." Jawab Jisoo.

Waiter itu sedang mengurus pesanan Jisoo dan Jisoo segera membayarnya secara cash begitu diminta. Jisoo sedikit melirik namja di sebelahnya yang sepertinya memesan banyak, Jimin??! Bagaimana bisa?

"Terimakasih. Akan segera kami antarkan." Waiter itu berkata dan berhasil membuat Jisoo sedikit kaget karena sadar diam-diam sedang melirik pada Jimin.

Jisoo mengangguk lalu pergi dari meja pesanan itu. Tanpa mengetahui namja itu memang benar Jimin yang kini menoleh memperhatikan Jisoo jalan dan mengulum senyum.

"Boleh saya mengganti dessertnya? Tolong ganti dengan salad buah." Pintanya.

Jisoo langsung memegangi dadanya yang berdebar kencang setelah menutup pintu ruangannya. Ia menelan saliva. Dia Jimin. Jadi benar yang ia lihat sebelumnya ruangan sebelah yang ia buka berisi member BTS. Jisoo fikir ia hanya salah lihat saja, apalagi setelah melihat Jimin yang berdiri dibelakangnya. Ia fikir itu hanya ilusi. Tapi tadi, namja yang berdiri disebelahnya saat memesan adalah Jimin.

Kenapa? Disaat aku sudah mulai melupakannya? Kenapa kami harus bertemu lagi?

"Eonnie, apa kau sudah memesannya?" Tanya Rosè.

Jisoo mengiyakan sambil berjalan kekursinya. Ia masih syok, kembali bertemu dengan Jimin setelah dirinya sudah mulai melupakannya dan sibuk. Tapi tiba-tiba saja hari ini ia harus bertemu lagi dengannya.

Haa.. ia jadi teringat dengan hal memalukan yang ia lakukan yaitu salah masuk ruangan.

"Eonnie, bukankah ruangan sebelah adalah ruangan BTS? kau kan masuk kedalam sudah pasti kau melihatnya. Kata Lisa.

Jisoo terbatuk kaget mendengar pertanyaan Lisa sang maknae.

"Apa? Siapa?"  Tanya Jisoo. Tenggorokan nya tercekat.

"Dan bukankah namja yang berdiri dibelakangmu tadi adalah Jimin?" Tanya Lisa tepat sasaran.

"Anniyo..." Tolak Jisoo cepat.

Lisa mengerutkan dahinya. Dirinya merasa yakin, tak mungkin salah lihat, Lisa ingat rambut Jimin sewarna dengan rambut Jisoo, Hitam pekat. Bahkan saat Lisa lihat mereka sempat bertatapan, dia yakin itu adalah Jimin. Tapi kenapa Jisoo-unnie menyangkalnya?

"Kenapa tidak dipastikan saja?" Ujar Rosè yang penasaran dan pro pada Lisa.

"Bagaimana caranya?"  Tanya Lisa merasa tertarik dengan ide Rosè.

"Sudahlah, Jisoo-unnie sudah bilang bukan. Kalaupun memang itu BTS, apa urusannya dengan kita?" Jennie akhirnya buka mulut.

Lisa dan Rosè langsung terdiam. Kalau Jennie sudah angkat bicara mereka jarang menolaknya. "Itu artinya ada Jungkook bukan?" Gumam Lisa.

Jisoo merasa simpati pada Lisa. Ia tau bagaimana Lisa mengidolakan Jeon Jungkook BTS. Tapi Jisoo tidak tau apa yang akan terjadi jika Lisa mengikuti rasa penasarannya.

"Yahh, uri maknae jangan bersedih gitu. Bagaimana kalau kita bernyanyi saja?" Hibur Rosè.

"Lagu bTS deh. Aku akan ikut." Timpal Jennie.

Senyum Lisa kembali mengembang. "They call me?!" Lisa menyerukan sepotong lirik lagu BTS-SilverSpoon.

"BAPESAE!!" Sahut Rosè dan Jennie kompak.

Jisoo hanya berdoa semoga tak ada yang mendengar diluar ruangan. Atau mungkin BTS sendiri. Ketiga yeoja itu lanjut bernyanyi dengan bergaya aneh-aneh. Yah, selama tak ada yang melihat, whats wrong?

***

Hai readers...^^
Apa kabar? Kita udah free, mungkin. Kan PAT nya udah selesai, tapi!! remedial selalu menanti di kaca :'v

Tapi meski udah free kaya gini kita males buat ngetik, seandai doraemon datang ku suruh ia terjemahkan suara hati kita:v

Udah lah jangan terlalu banyak bicara karena sedang puasa:v

Tapi btw saya editor kemarin dapat war dari anak rp anying:'

Selebihnya sekian padat terima ampao:v

Happy reading and don't forget for vote(:

Cr. Shrd.slm
Ed. Vii

Your Eye & My LieWhere stories live. Discover now