Pt. 24

1.2K 152 0
                                    

Jisoo terus mendorong troli dengan fikiraun tak fokus sampai Lisa berdiri menghadang dengan kedua tangan terentang. Jisoo segera berhenti mendorongnya. Lisa tersenyum puas, ia kembali berdiri di samping Jisoo.

"Unnie, bukankah namja tadi adalah Jungkook?" tanya Lisa kemudian. "Menurutmu siapa namja yang menolong kita tadi?" pancing Lisa.

Jisoo tak ingin menjawabnya. Ia sudah bisa menebaknya dari suara meski namja tadi memakai masker. Tapi Jisoo hanya mengacuhkan pertanyaan Lisa begitu saja.

"Ah, itu Jennie dan Rosé." seru Jisoo begitu melihat kedua yeoja yang berdiri menunggu dekat antrian kasir.

Dengan santai Jisoo dan Lisa berjalan ke arah mereka. "Kok lama sekali sih?" tanya Jennie, sementara Rosé mengecek perbelanjaan mereka.

Jisoo terkekeh kecil. "Mianhaeyo. Tadi sedikit ada problem, iya gak Lis?" tanya Jisoo pada Lisa.

Lisa mengangguk. "Ya sudah, biar aku dan Jisoo-unnie saja yang mengantri." atur Jennie.

Jisoo dan Jennie berbaris mengantri sementara Rosé dan Lisa menunggui di seberang kasir. Mereka atau lebih tepatnya Lisa berbisik pada Rosé, Jisoo tidak terlalu memperhatikan mereka karena ia harus fokus memperhatikan belanjaan Jennie.

"Unnie-ya." panggil Rosé. Otomatis membuat Jisoo dan Jennie menoleh. "I mean Jisoo-unnie." ralat Rosé.

Mereka berempat sedang berdiri di lobby dengan satu troli penuh belanjaan. Menunggu manajer Oh membawa mobil dari basement.

"Apa benar kata Lisa tadi kalian mendapat problem kecil?" tanya Rose mengawali introgasinya.

Jisoo menatap Rosé sebelum mengalihkan pandangannya kembali. "Aku tak ingin bercerita soal itu. Benar-benar memalukan." jawab Jisoo.

Rosé memanyunkan bibirnya. "Oh, come on unnie. Ceritakan padaku, Lisa bilang kalian di tolong oleh seorang namja? Dan tiba-tiba Jungkook-sshi datang menghampiri namja itu." jelas Rosé.

Jisoo menggeleng. Itu Rosé sudah tau ceritanya. "Menurutmu unnie, wajah siapa yang ada di balik masker itu?" sahut Lisa langsung kena sasaran.

Jisoo kembali menggeleng. Ia tau kedua yeoja ini pasti sedang menggodanya.

"Hm, menurutku sepertinya dia adalah Jin-seonbaenim, atau Taehyung-oppa atau..." tebak Lisa mengambang.

"Atau Jimin-sshi." sahut Rose.

Mereka berdua lalu tertawa puas bersama karena berhasil membuat Jisoo membeku terdiam. Tak lama kemudian mobil Blackpink muncul, keempat yeoja itu langsung naik setelah memasukkan belanjaan ke dalam bagasi belakang.

"Geomaweosseoyeo, manajer!" ucap Jennie sambil menyerahkan kembali kartu kredit perusahaan.

"Yah, anggap ini sebagai hadiah kalian setelah bekerja. Apa aku diundang ke pesta kalian ini?" tanya manajer Oh yang duduk di sebelah supir.

Jennie bertukar pandang dengan Jisoo yang hanya mempersilahkannya saja. "Tentu, boleh saja. Asalkan manajer membawa daging tambahan." jawab Jennie.

"Haish, kalau begini sama saja kalian tak ingin aku ada diacara kalian." sahut manajer Oh lagi. Blackpink tertawa bersamaan.

"Oh. Kalau manajer memang ingin ikut, ajak Yang PD-nim juga!" seru Lisa punya ide lain.

Manajer Oh beracting lemas membuat keempat yeoja kembali tertawa. "Haa...aku tak yakin kalian benar-benar ingin aku berada di acara kalian." ujarnya pasrah.

Akhirnya Blackpink sampai juga di dorm. Manajer Oh dan supir mobil mereka langsung balik ke kantor agensi mereka. Keempat yeoja itu membawa sebuah plastik masing-masing. Belanjaan mereka bertambah karena Rosé yang meminta pada Jennie untuk membeli kebutuhan yang lain.

Your Eye & My LieWhere stories live. Discover now