Pt 3

1.8K 248 16
                                    

Saat memasukki lift menekan tombol lantai bawah menuju lobby Jisoo mengulum senyum. Jennie, Rosè dan juga Lisa sudah ia anggap sebagai adik nya sendiri sejak beberapa bulan lalu mereka diumumkan untuk menjadi sebuah rookie. Menurutnya walau hanya beberapa bulan mereka tergabung dan melakukan hal apapun bersama ia sangat hafal dengan seluruh karakter adik adiknya itu.

Sampai dibawah Jisoo menunduk sopan sebelum keluar dari gedung agensinya pada staff yang berada di lobby.

Di luar gedung, udara sudah mulai mendingin, tinggal menunggu sisa sisa daun coklat dan kuning tersisa untuk gugur sebelum masuk musim dingin. Untung nya ia memakai sebuah syal tapi sayangnya ia menyesal tak memakai sweater panjang padahal cuaca sudah mulai mendingin.

Ia menatap langit. Nafasnya yang keluar memperlihatkan uap lembut. Sepertinya ia harus pergi menggunakan taksi karena ia harus mengejar waktu.

Jisoo menoleh, ia mendapati pantulan dirinya dikaca gelap. Ia sedikit berpose, ia bergumam sedikit "Apa yang ku pakai tidak aneh bukan?tidak norakkan?" Ia masih menatap diri nya dengan memakai jeans hitam, kemeja biru telur asin sepanjang paha dan dimasukkan bagian depan kemejanya. Ia juga memakai sepatu yang menutupi hingga mata kaki berwarna putih senada dengan syal rajut yang ia pakai.

"JISOO EONNIE.. KAU CANTIK MEMAKAI APAPUN ITU..!! seru sebuah suara dari atas gedung. Jisoo pun langsung mengadah keatas.

Lisa, Rosè dan Jennie telihat di jendela dance room yang biasanya ditutup. Orang yang tadi berteriak adalah Lisa. Jisoo yang melihat mereka hanya tersenyum menampilkan gigi rapih nya.

"Kalian bisa terjatuh, tutuplah! Aku akan segera naik taksi." Balas Jisoo berteriak seadanya.

"Hati hati dijalan!!" Kali ini Jennie yang berteriak khas suara bayi. Jisoo pun hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Lalu Jisoo segera berdiri dipinggir jalan dan melambaikan tangan kecil saat melihat taksi yang hendak lewat. Begitu taksi berhenti, sebelum ia memasukki taksi tersebut ia melambaikan tangan nya pada tiga yeoja diatas.

"Tujuan mu, noona?" Tanya sang sopir taksi.

"Tolong antar aku ke agensi BigHit, ahjussi"  Jawab Jisoo. Taksi tersebut langsung melesat menuju tujuan nya.

Jisoo menikmati keadaan kota Seoul dibalik kaca jendela taksi. Begitu hidup. Ia ingat, saat masih baru menjadi trainee ia masih sering berjalan jalan disekitar kota Seoul yang padat hingga ia selalu rindu saat mengingat nya kembali.

Jisoo berpikir sesaat. "Ahjussi tolong berhenti didepan sana." Pinta Jisoo.

Sang sopir pun menepikan taksinya. Setelah membayar tarif taksi, Jisoo pun keluar. Udara jauh terasa dingin, karena saat didalam taksi terdapat penghangatnya. Jisoo pun melilitkan ulang syalnya menjadi tiga putaran.

Ini syal ini dari Yunha-eonnie ia memberikan nya sebagai ganti Jisoo mau pergi ke fansign menggantikannya. Sebenarnya tanpa syal itu pun Jisoo akan pergi karena ia sangat menyayangi kakaknya.

Sekarang Jisoo berniat untuk melanjutkan perjalanan dengan dengan berjalan kaki. Tidak terlalj jauh, munkin?

Sembari dijalan ia pun mengeluarkan ponsel nya. "Annyeong~" sapa Jisoo dengan suara cerianya, ucapnya yang sedang menelepon seseorang.

"Annyeong. Jisoo-ah, kau kah ini? Wah jinja, untung saja kau menelepon. Aku jadi bisa bernafas sesaat." Jawab Yunha-eonnie dari sebrang telepon.

Jisoo terkekeh. "Eonnie, tahukah aku sedang pergi kemana?" Kata nya berteka teki.

Jisoo mengangkat tangan kirinya dan melirik jam tangan yang ia pakai ternyata sudah menuju angka 1. Jadi Jisoo pun mulai berjalan dengan jalan yang dipercepat.

"Adikku yang manis, aku tak ada waktu untuk mendengarkan teka teki mu.."

"Tapi kau akan senang jikat tahu" Jawab Jisoo memutus ucapan Yunha-eonnie. "Aku sedang berjalan ke lokasi fansign BTS." Bisik Jisoo pada ponselnya.

"SIAPA??" Jerit sang kakak.

Jisoo meringis. Ia lupa menjauhkan telinganya.

"Kau serius? Okay okay, hold on." Terdengar Yunha-eonnie sedang mengatur nafasnya.

"Ku beri tahu!! Pertama, jangan lupa angkat tangan setinggi mungkin saat sesi tanya jawab dan tanyakan tipe ideal mereka. Kedua, pesan V ingat? Yang ketiga, naiklah taksi! udara dingin. Meskipun kau suka berjalan kaki tapi aku marah jika kau berjalan ke lokasi. Arrachi?"

Yunha-eonni menjelaskan dengan begitu semangat dan yang merasa lelah justri Jisoo.

"Arra, arraseo.. eonnie, jangan bekerja terlalu keras! Apalagi sampai lupa makan. Pesan Jisoo. "Sudah ya aku tutup" sambung Jisoo.

"Nee uri dongsaeng" jawab kakaknya.

Sambungan telepon sudah terputus. Jisoo masih sambil terus berjalan, ia mengulum senyumnya. Ia sangat menyayangi eonnie satu satunya itu.

Saat Jisoo hendak terus lurus untuk menyebrang dari tikungan itu seseorang menabraknya begiti keras sampaiembuat Jisoo terjatuh dan orang tersebut berhenti melihat ke arah Jisoo.

"Joesonghabnida, ini salahku yang terburu buru." Kata orang itu dari balik maskernya yang rupanya seorang namja. "Apa kau terluka?" Sambungnya lagi.

"Ah Appeo." Gumam Jisoo pelan, saat ia tahu bahwa telapak tangan kanan nya lecet. "Gwaenchanha" jawab Jisoo sambil menahan rasa perih ditangan nya.

Namja itu pun berlutut didepan Jisoo dan mengambil tangan Jisoo yang terluka. "Joesonghabnida, kau bahkan sampai terluka seperti ini." Katanya pada Jisoo yang tertunduk malu karena berbohong.

Setelah berkata seperti itu, namja tersebut mengangkat wajah Jisoo, Jisoo tertegun. Mata mereka saling bertemu, meskipun namja itu memakai kacamata gelap. Jisoo bisa melihat tepat dimatanya.

Sesaat sekelilingnya seperti berhenti bergerak. Dunia seperti berputar. Waktu berhenti Jisoo merasa tak bisa melepaskan pandangannya dari mata lembut yang membalas menatapnya.

Tak lama terdengar keributan dari arah datang nya namja tersebut. Didominasi suara yeoja yang sedang menjerit, membuat Jisoo kembali pada kesadaraannya. Namja itu jugaenoleh ke arah sebelumnya ia datang, lalu ia berdiri sambil mengangkat Jisoo agar bisa berdiri pula.

"Hmm Cheogyeo, tapi bisakah kau menolongku?" Kata namja tersebut saat Jisoo membersihkan baju nya.

Belum sempat Jisoo mencerna maksud perkataannya namja tersebut sudah langsung mengenggam tangan kirinya dan mengajak nya berlari ke arah yang Jisoo tuju sebelumnya.

Jisoo kaget saat melihat reaksi namja itu yang langsung mengenggam tangan nya lalu berlari ia terus berpikir sebenarnya siapa namja ini? Kenapa ia mengajak nya berlari bersama? Ucap nya dalam hati.

"Neo nuguya..?"
Jisoo..

***

Aigoo annyeong^^

Wahaha Jisoo baik banget sama eonnie nya, sedih ya cuma di sogok syal haha tapi kalo aku sih gak usah di sogok gak apa secara ketemu bts gitu loh hehe..

Oia Namja itu..? Hayo loh Jisoo bingung siapa yang narik tangan nya itu?

Mana mereka lari udah kaya orang yang ditagih utang hehe:v

Udah lah ya intinya Vote Comment nya kawan^^

Happy reading^^

Cr. Ash_slm
Edit. Vi

Your Eye & My LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang