Pt. 47

800 101 21
                                    

Comment plis
Author lagi down banget buat bikin draft cerita Your Eye ini euy
Lagi gak semangat entah kenapa hiks
.
.
.
Jisoo meletakkan ponselnya di kasur sembarangan ia habis streaming menonton Golden Disc Awards Day 2. Please, dia sendiri gak tau kenapa tiba-tiba jadi ingin sekali menontonnya! Hanya dengan sendirinya tangannya meraih ponsel lalu masuk ke app VLive dan langsung memilih menekan Live yang sedang berlangsung di akun JTBC.

Jisoo turun dari kasurnya. Ia pergi ke meja riasnya. Ia akan pergi tidur, tapi sebelum itu ia akan melakukan perawatan malam dulu. Jisoo memulainya dengan menjepit rambutnya memperlihatkan wajah fullnya dan mulai membersihkan dengan cleaner memakai kapas.

Matanya menatap lurus ke pantulan dirinya. Sejak menerima surat dan hadiah itu, Jisoo belum juga menghubungi kontak pribadi Jimin. Ia juga tidak menghubungi nomor Namja All Black. Dalam dirinya ada rasa takut, lebih tepatnya ia tak berani.

Ia masih tak bisa menerima bahwa namja hari itu yang menariknya untuk berlari tiba-tiba adalah Jimin. Pantas saja, saat di WC dia terlihat tak asing, matanya tak asing, dan pembicaraan mereka tak terasa awkward padahal jika dilihat Jimin adalah artis sementara Jisoo saat itu masih orang biasa.

"Get out from my brain..." seru Jisoo sambil menepuk-nepuk pipinya.

"Jisoo-unnie."

Jisoo menoleh yang masuk adalah Lisa yang sudah memakai piyamanya, jika kaos hitam dan celana panjang bisa disebut piyama.

"Waeyeo?" tanya Jisoo melanjutkan perawatannya.

Lisa duduk di kasur Jisoo dengan melipat kakinya. "Aku masih bingung. Kenapa kemarin BTS-sunbaenim datang ke ruangan kita." ujar maknae Blackpink itu.

"Molla." jawab Jisoo singkat.

"Tapi unnie, gajelas banget tau. Masa mereka tiba-tiba datang terus cuman mengobrol hal gak penting, meski mengasyikkan tapi kan kenapa disengaja datang? Padahal kemarin kan bukan jadwal mereka buat ke GDA. Tapi juga kenapa..."

"Lisa."

"Hm?"

"Pergi tidur sana. Aku sudah mengantuk." kata Jisoo. Ia berdiri dari duduknya dan memutari kasur untuk naik dari sisi lain. Lisa mengikuti arah pandanganya.

"Waeyeo? Unnie tidak akan bermain game dulu?" tanya Lisa.

"Shireo. Aku sudah lelah." Jisoo menarik selimut ke batas lehernya. Ia tersenyum pada Lisa. "Kalau kau keluar matikan lampunya ya." Jisoo pun menutup mata.

Lisa yang ditinggal tidur hanya menatap wajah unnienya itu. Jisoo-unnie aneh sekali, ia jadi sensitif ketika membicarakan grup sunbaenim satu itu. Seperti saat ini Jisoo memilih tidur daripada melanjutkan obrolan mereka.

"Unnie aku keluar, eoh. Jaljjayeo."

"Jaljja." jawab Jisoo pelan.

Lisa pun pergi ke arah pintu dan mematikan saklar lampu, kamar berganti menjadi gelap hanya ada satu desk lamp yang menyala di meja desk dekat kasur.

Lisa menutup pintu kamar Jisoo perlahan. Ia masih berdiri di depan pintu kamar itu.

"Sebenarnya ada apa dengan Jisoo-unnie?" gumam Lisa.

Lisa bersandar di dinding sebelah pintu kamar. Matanya masih menatap pintu kamar hitam itu.

Jelas menurutnya kemarin ketika Jimin dan Taehyung datang ke ruangan mereka, Lisa tentu tidak bodoh mereka menyengaja diri datang kesana, karena kemarin bukan jadwal Bangtan ada di GDA. Dan yang membuat Lisa semakin curiga adalah begitu Jisoo-unnie keluar untuk menerima telpon dari Hyunjae-oppa tak lama kemudian Jimin-sunbaenim ikut keluar.

Your Eye & My LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang