Pt. 39

836 95 7
                                    

Pagi hari datang dorm Blackpink terlihat sudah ada kehidupan. Tirai besar sudah dibuka sejak beberapa jam yang lalu oleh Jisoo. Ia kini sedang berdiri di balkon dorm yang memang apartemen.

Jisoo sedang menunggu matahari terbit. Salahsatu kebiasaan yang dulu sering ia lakukan semasa trainee. Menurutnya, matahari terbit itu seakan memberi harapan baru baginya di setiap harinya.

Kalau dulu yang selalu Jisoo harapkan adalah agar ia segera bisa debut tapi sekarang harapannya adalah ia ingin agar Blink selalu merasa bahagia bersama Blackpink.

Cahaya mentari perlahan mulai naik ke cakrawala, memberikan effect semburat biru terang. Pemandangan yang akhir-akhir initak ia lihat lagi. Menenangkan fikir Jisoo.

"Unnie, sedang apa?"

Jisoo menoleh ke belakang dan mendapati Jennie yang tampaknya baru terbangun. Jennie berjalan menghampiri dan kini berdiri bersisian dengan Jisoo.

"Ah, ini memang kebiasaanmu kan?" komentar Jennie. Ia tau soal hobi Jisoo satu ini. "Ku kira kau sudah tidak melakukan hal ini lagi."

"Haha...memang. Ini pun karena kebetulan saja aku bangun lebih cepat dari biasanya." jelas Jisoo.

"Apa harapanmu? Kau bilang akan memberitau ku suatu hari. Apa ini sudah suatu hari?"

Jisoo tertawa geli. Tak menyangka kalau Jennie masih mengingat kata-katanya waktu itu.

"Hm... Waktu itu kita masih trainee ya? Menurutmu apa yang diharapkan oleh seorang trainee sepertiku?" Jisoo melempar pertanyaan yang merujuk pada jawabannya.

"Debut?" tebak Jennie.

"Exactly!" seru Jisoo ia bertepuk tangan layaknya anak kecil, salahsatu hal yang Jennie sukai.

"Tapi aku yakin harapan itu sudah berubah." Jennie memandang pemandangan yang tersuguh dengan indah ditambah dengan sunga dan jembatan sunga Han yang menambah kecantikan.

"Memang. Dan jauh jadi lebih banyak." setuju Jisoo melihat ke pemandangan yang sama dengan yang Jennie lihat. "Aku jadi rakus."

Jennie diam tak menyahuti. Ia akan membiarkan unnie nya yang cerewet itu mengisi keheningan.

"Aku ingin Blink merasa puas dengan hasil kerja kita. Aku ingin Blink selalu merasa senang dengan yang kita lakukan. Aku ingin mempersembahkan setiap award yang kita dapat untuk mereka. Aku ingin bertemu mereka seseirng mungkin."

"Ya...kita berempat menginginkan semua itu. Itu artinya kini kita berempat memiliki harapan dan keinginan yang sama. Modal yang cukup untuk kita bisa melangkah lebih jauh bersama." simpul Jennie. Ia tau Jisoo memang paling tua, dan ia jelas tau kalau Jisoo juga bisa berfikir dewasa, seperti saat ini.

"Apa kau masih berkeberatan untuk disebut Rookie?" tanya Jisoo pada Jennie.

"Hm...entahlah. Aku nyaman menjadi rookie bersama Blackpink. Tapi aku ingin segera diakui oleh yang lain, bahwa kita bisa jadi lebih dari rookie."

"Aku ingin menjalani masa rookie kita dengan menyenangkan."

"Ya. Meski kita akan banyak saingan ke depannya, aku justru ingin kita berteman dengan mereka."

"Geureom. Kau tau, Jen? Aku tak ingin Blink menjelekkan suatu idol grup atau membandingkan antara mereka dengan kita. Aku ingin Blink hanya cukup memikirkan kita dan menghargai yang lain." Mungkin itulah harapan terbesar Jisoo setelah debut.

"Tentu. Aku harap seperti itu."

Keheningan kembali terjadi antara dua yeoja yang berulangtahun di bulan yang sama dengan tanggal dan tahun yang berbeda itu. Mereka sama-sama sibuk dengan fikiran masing-masing yang tentunya tidak beda jauh.

Your Eye & My LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang