Pt. 34

954 122 3
                                    

Beberapa hari sebelum SBS Gayo Daejun, Bangtan mengadakan siaran Live di VLive dalam rangka hari Natal. Mereka saling bertukar kado dengan syarat harganya 10.000 won.

Ceritanya Jungkook menjadi Santa tapi dia gagal karena akhirnya ia melepas juga jenggot ciri Santanya. Teknis tukar kadonya, akan diambil satu bungkusan oleh Jungkook sebagai Santa dan ditanya siapa yang menginginkannya maka angkat tangan dan mereka yang mengangkat tangan harus kay-bay-ho untuk menentukan pemiliknya.

Mulai dari kado terkecil yang Jin menangkan. Lalu beralih ke kado besar didapat oleh Taehyung. Beralih lagi ke kado yang tinggi dimenangkan oleh Jungkook. Hingga akhirnya, semua member dapat dengan ukuran berbeda-beda.

Saatnya kado di buka. Nyaris semua tertawa. Jungkook mendapat parfum badan yang ternyata itu kado dari Taehyung. Taehyung mendapat setas penuh cemilan dari Jimin, ia langsung menumpahkan isinya ke atas meja.

Saat giliran Jimin, ia tertawa sendiri barulah di tunjukkan kadonya, ia mendapat pantsu tiga set berwarna biru laut yang ternyata hadiah dari Jhope. Lanjut ke Jhope, ia mendapat kado pantsu juga dari Namjoon. Pantsu yang dibalas pantsu.

Selanjutnya Rap Monster, ia mendapat kado dari Jin beberapa buah tisu basah dan juga cemilan karena sepertinya Namjoon menyukai camilan cumi kering. Lalu Suga mendapat vitamin gigit dari Jungkook yang katanya mirip seperti obat vitamin yang pernah Taehyung kasih sebelumnya pada Jungkook. Dan terakhir Jin, ia paling protes diantara member, ia mendapat hadiah dari Suga sebuah acrylic stand yang dibeli di staff padahal Jin fikir bukanlah hal seperti itu.

Meski live itu hanya sesaat, banyak Army yang terhibur karenanya. Army semakin tau kalau idola mereka itu selalu saja punya ide cerdik nyaris memalukan hanya untuk membahagiakan Army. Mereka profesional tapi memang pada dasarnya sejak dulu kala Bangtan selalu melakukan hal yang menghibur Army. Tak pedulilah dengan komentar sirik oknum lain.

Begitu siaran selesai, Jimin sudah siap memegang hpnya lagi. Taehyung menghampirinya.

"Jimin, kenapa kau membelikanku cemilan sih?" tanyanya sambil memakan salahsatu cemilannya.

"Eoh. Itu atas saran seseorang. Aku tak terlalu punya ide saat tiba-tiba disuruh untuk membeli kado seharga itu." jawab Jimin sudah tertawa lagi.

Taehyung berfikir, apalagi yang harus ia katakan? Jimin adalah member yang paling ia sayangi. "Daripada kau nantinya mendapat pantsu sama sepertiku."

"Tapi aku menyukai salahsatu milikmu tadi."

"Yaa, itu pemberian. Tak mungkin aku berikan pada orang lain, apalagi di depan Hobie-hyung."

Jimin tertawa saja setelah itu Taehyung pergi meninggalkannya. Taehyung membahas hal itu, jelas Jimin jadi teringat alasan ia membeli cemilan dibanding barang.

.

.

Hari itu, selesai latihan untuk opening SBS Gayo Daejun 2016, Jimin sudah di niatkan untuk membeli kado untuk VLive malam natal nanti. Tapi saat itu ia sama sekali tak punya ide apapun.

Jadi Jimin memutuskan pergi ke sebuah mall atas saran manajer. Tentu saja, ia berniat berkeliling mencari yang cocok dijadikan kado seharga 10.000 won. Ia fikir tak mungkin di tempat sebesar itu ia tak terfikir satupun ide.

Hampir semua outlet sudah Jimin kelilingi. Tapi tak ada yang menempel di hatinya. Masalahnya ini untuk Bangtan, ia tidak ingin terlalu mengecewakan member yang mendapatkan kadonya nanti.

Ia juga tau ia menarik perhatian karena memang Jimin tidak melakukan penyamaran, biarlah manajernya yang mengantar juga mengetahuinya.

Akhirnya Jimin memutuskan untuk pergi ke bagian makanan. Kalau terlalu berfikir Jimin jadi lapar. Dan yang pertama ia lihat bukanlah barisan cemilan, tapi seorang yeoja yang tampak kesulitan meraih sebuah cemilan yang berada di rak atas.

Haruskah dibantu? Atau tidak? Anehnya saat itu tanpa basa-basi Jimin langsung saja menghampiri dan meraih cemilan yang yeoja itu incar. Tanpa ia fikir dua kali.

"Eoh, kamsahamnida." ucap yeoja itu kikuk saat melihat Jimin.

"Hm, sama-sama." jawab Jimin. Setelah itu Jimin memberi jarak dua langkah darinya.

Yeoja itu, Jisoo. Jimin menatap cemilan di depannya, ia bahkan belum mengisi keranjangnya dengan satupun barang. Kini kepalanya harus kembali memikirkan Jisoo.

Oh ayolah. Kenapa sih kami harus selalu bertemu mendadak seperti ini? Secara kebetulan? Fikir hati Jimin. Fikirkan Bangtan, Army bagaimana kecewanya mereka jika tau kau sudah menyisihkan perasaan untuk seorang yeoja!!

"Kau...tidak akan membeli apapun?" tanya Jisoo rupanya belum pergi juga dari sana.

Jimin menoleh. "Ah, eoh... Tidak, ehm, aku bingung."

Jisoo menaikkan alisnya sebelah. "Apa ada yang bisa ku bantu?" tanyanya lagi.

Tanya atau tidak? Tapi biasanya yeoja selalu punya ide bagus untuk memberi kado. "Uhm, aku harus membeli sebuah hadiah seharga 10.000 won untuk member."

Jimin sendiri tak percaya. Tanpa penyamaran apapun ia berhadapan dengan Jisoo di tempat umum. Membantunya dan kini meminta sarannya. Tapi, yeoja di depannya ini benar-benar cantik. Argh, Jimin jadi pusing sendiri kenapa sih Jisoo selalu bisa mengacak-acak fikirannya?

"Eoh, kau belikan saja cemilan disini hingga seharga 10.000 won. Aku bisa membantu mu."

Jimin kaget mendengar ide itu. Siapa yang akan kefikiran mendapat hadiah natal cemilan seharga 10.000 won coba? Awalnya Jimin fikir itu ide gila, tapi ia menyukai ide itu.

Jadi dengan bantuan Jisoo, Jimin memilih cemilan hingga harganya menyentuh 10.000 won.

Saat Jimin hendak mengatakan terimakasih, hp Jisoo berbunyi dan langsung diangkat oleh pemiliknya.

"Ne, yeobeosaeyeo?" jawab Jisoo. Jimin menunggu. "Eoh, geurae. Aku akan membelinya."

Setelah Jisoo menutup telponnya, Jimin fikir ini waktunya mengatakan terimakasih. "A.."

"Maaf, Jimin-sshi, tapi aku harus pergi sekarang. Senang bertemu denganmu."

Bahkan tak sempat ia mengatakan satu katapun Jisoo pergi dengan cepat, seperti angin. Jimin membeku di tempat. Daebak. Ia selalu saja ditinggal dengan cepat oleh yeoja satu itu.

Jimin tersenyum. Gak papalah kalau mereka sering bertemu karena kebetulan. Jimin fikir cinta yang bertepuk sebelah tangan seperti ini tidak terlalu buruk. Matanya tak lepas dari Jisoo sampai Jisoo menghilang.

"Sepertinya warna favoritku akan berubah, ungu? Tak buruk juga, aku menyukainya." gumamnya. Itu karena Jisoo memakai gelang manis berwarna ungu berkilau.

Makanya saat kado tersebut sudah di terima Taehyung, Jimin mengambil salahsatunya. Ia sedikit tak rela semua cemilan yang Jisoo pilih harus dimakan Taehyung semua. Seperti anak kecil saja dirinya ini.

Your Eye & My LieWhere stories live. Discover now