Pt 18

1.3K 162 6
                                    

Dan bahkan Jimin merasa bahwa ia tak akan bisa bernafas dengan baik jika bertemu wanita itu lagi.


...

"Unnie.. aku malu.."  keluh Lisa.

Jisoo menghela nafasnya. Itu adalah kelima kalinya Lisa mengatakan hal yang sama padanya, sementara dua rekannya Jennie dan Rosè membeku di kursi mereka. Karena insiden fuzhou yang terbuka tadi Lisa, Rosè, dan Jennie tidak mau menyentuh makanan mereka. Hanya Jisoo saja yang bersikap wajar.

"Unnie.. apa menurutmu mereka mengetahui kita Blackpink? Kalau iya, akan sangat.." Ucap Jennie yang berbicara dengan raut wajah yang terlihat blank, karena ia bertanya dan menjawab nya sendiri dan sehabis itu dia pun terdiam kembali.

"Kenapa sih fuzhou itu harus terbuka seperti tadi?" Rosè membuka mulutnya.

"Tadi .. Jennie unnie terlalu mendesakku dan tanpa sadar aku jadi mendorong fuzhou itu terlalu kuat" cerita Lisa masih dengan nada merajuk.

"Tapi kalian berdua terlalu penasaran, jadi aku ikut tertular." Jennie membela dirinya.

Jisoo pun tak kuat hanya duduk diam saja, akhirnya ia menepuk permukaan meja dua kali. Ketiga yeoja yang sedang berdebat  itu menoleh padanya. Kalau seperti ini terus, mereka yang baru saja dibentuk dan baru saja diikat, bisa - bisa saling bermusuhan dan membuat Blackpink tinggal nama.

"Girls, aku sudah bilang sejak awal bukan? Kenapa Lisa kau tidak menahan rasa penasaranmu? Kenapa Rosè yang lebih tua sedikit dari Lisa tidak mencengahnya? Dan Jennie kenapa kau juga ikut - ikutan bersama adik mu? Lihatlah akibatnya." Kata Jisoo dengan suara yang normal. Tidak marah dan tidak dingin, biasa saja seperti seorang kakak yang menegur adiknya.

"Aahh.. unnie maafkan kami bertiga." Kata Jennie kemudian baru menyadari situasi. "Mianhaeyo" bujuk nya.

"Ya, seharusnya aku tidak usah penasaran seperti tadi. Aku benar-benar menyesal." ucap Lisa.

Rosé mengangguk setuju. "Unnie, please jangan marah sama kami bertiga ya?" tanya Rosé mewakili Jennie dan Lisa.

Jisoo kembali menghela nafas. Kali ini ia menghelanya karena merasa lega mereka bertiga sudah tidak saling menyalahkan.

"Sudahlah. Toh aku sudah meminta maaf kepada mereka juga bukan? Dan bagaimana ini, rencana akhir minggu apa hanya akan berakhir di restoran ini?" kata Jisoo.

Jennie, Rosé dan Lisa tersenyum lega bahwa unnie mereka tidak marah lagi. "Andwae. Masa karena masalah ini kita mengorbankan akhir minggu yang berharga!" tolak Jennie langsung.

"Kalau begitu, habis ini bagaimana jika kita pergi karaoke? Bukankah akan mengasyikkan?" ujar Rosé kembali bersemangat.

"Daripada ke sana, aku ingin pergi ke Namsan Tower di malam hari, pasti akan menyenangkan." saran Lisa.

"Baiklah. Kita akan melakukan keduanya, hanya saja berjanjilah untuk menghabiskan semua makanan ini. Ah, aku juga sudah membelikan dessert spesial, coba lah, salad buah disini lezat." ujar Jisoo.

Suasana sudah kembali. Jisoo senang ia bisa juga bersikap dewasa. Tapi masih ada hal lain yang berads difikirannya sekarang. Lagi-lagi ia memalukan dirinya sendiri di depan BTS terutama di depan Jimin. Tapi toh, mungkin mereka tidak akan terlalu mengingat dirinya. Mungkin saja, harap Jisoo.

Mereka menghabiskan makanan di meja hanya dalam 30 menit. Jisoo yang memang suka makan terlihat puas, sepertinya kejadian hari ini hanya akan jadi ingatan sekilas saja.

"Makan siang sudah selesai, kita pergi ke karaoke selanjutnya?" tanya Jisoo.

Rosé mengangguk bersemangat. "Kajja." sahutnya.

Yang paling pertama berdiri diantara mereka adalah Jennie dan yang terakhir adalah Lisa. Mereka langsung memakai jaket yang sejak tadi tergantung, sementara Jennie dan Rosé langsung memakainya, Jisoo dan Lisa membawanya di lengan mereka.

Jennie memimpin keluar dari ruangan makan mereka disusul oleh Rosé, Jisoo dan Lisa. Jennie menoleh ke kirinya dan ia terkejut. BTS juga sudah mulai keluar dari ruangan mereka. Cepat-cepat Jennie membungkuk sopan dibalas oleh RapMonster, Suga dan Taehyung.

Jennie cepat-cepat mengakhiri hal itu, ia bergegas pergi diikuti ketiga cewe lainnya. Jisoo sempat terkejut juga, hanya saja ia bersyukur Jimin belum keluar dari ruangan itu.

"Kenapa harus bertemu lagi? Seakan belum cukup memalukan saja." ujar Rosé dalam mobil.

Jisoo tertawa meski dalam hati ia juga merasakan hal yang sama dengan Rosé. "Yah, kalian mendapatkan balasan atas rasa penasaran kalian."

"Ku harap mereka belum mengetahui kita adalah Blackpink." sahut Jennie.

"Aku merasa tambah malu saja." sahut Lisa.

"Oke. Oke. Lupakan hal itu sekarang, bukankah kita akan pergi ke karaoke?" Jisoo memompa kembali semangat adik-adiknya itu.

Jennie mulai menyalakan mesin mobil. Rosé dan Lisa yang duduk di belakang tampak menyesali sekali perbuatan mereka. Jisoo berharap kejadian hari ini tidak akan teringat terlalu lama dalam memori member BTS.

***

Wassup weh kembali lagi dengan saia Shan❤

Kalian tau hari ini adalah hari terkutuk:v

Kenapa jrg up? Bikos Sma itu gk kek Sd vroh pulang cpt tinggal maen bekel:v
Sma mah ya kudu nugas pulang sore blabla bkin pala ribet:v

Prinsip anak jaman skrg yaitu Berangkat lihat Sunrise🌄pulang lihat Sunset🌇

Intinya jangjang ini dia cepter baru yg kalean tunggu tunggu

Yu nou? Skrg teh ya kimia ngerjain soal
Trus fisika ulhar:")
Jepang test lisan:)
Mtk minat ulhar:"(
Jadi otak pun melemah:v

Sekian terima daniel whehe

Cr. Ash
Ed. Vi

Your Eye & My LieWhere stories live. Discover now