Jilid 89

442 11 0
                                    

Tan Ciu dan Sin Hong Hiap tidak menduga bakal menemukan kejadian yang seperti itu, Dikala mereka sadar dari kesalahannya, bayangan Tay Tauw Kui dan Bu Ceng Kui sudah lenyap tidak terlihat. Mereka lalu mengejar, tidak berhasil.

Tan Ciu dan Sin Hong Hiap mengamuk didalam bangunan itu. bagaikan dua ekor naga tanpa tandingan. tanpa mendapat gangguan mereka mengaduk sarang tuga jago Tong-hay.

Disuatu ruangan batu yang agak tersembunyi, mereka berhasil menemukan Siauw Tin gadis itu sedang menangis sesenggukkan.

"Siauw Tin." Tan Ciu memanggil girang.

Siauw Tin menoleh kaget, kedua pipinya basah dengan air mata!

"Tan Ciu." Dia bangkit dari tempat duduknya.

"Nona Siauw." Berkata Sin Hong Hiap. "Mereka sudah melarikan diri. Mari kita pulang."

"Kedatangan kalian sudah terlambat." Berkata Siauw Tin,

"Mengapa?" Tan Ciu terkejut. "Kita dapat mencari obat lainnya."

"Obat Thong thian-hoan sudah berada padaku." Berkata Siauw Tin.

"Kiu? ,. Kau . ," Tan Ciu merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

"Bu Ceng Kui sudah menyerahkannya padaku." Berkata Siauw Tin.

Rasa girang Tan Ciu tidak terlukiskan, tapi segera terbayang keterangan Ciok Boh. tentu ada sesuatu yang terjadi.

"Bagaimana kau mendapatkan obat Thong thian-hoan?" Bertanya si pemuda.

Dengan tenang, Siauw Tin berkata. "Aku mengorbankan diri sebagai jasa timbal balik."

"Aaaa . . ."

Sin Hong Hiap dan Tan Ciu saling pandang.

"Aku sudah menjadi istrinya," berkata lagi Siauw Tin,

"Kau, kau, rela menjadi istri Bu Ceng Kui?" Tan Ciu penasaran.

"Tan Ciu!" Berkata Siauw Tin lagi, "Jangan tidak percaya, demi menolong guruku. Apa boleh buat, aku rela mengorbankan diriku. Dan hanya cara ini yang meyakinkan kepadanya. maka aku berhasil meminta obat. Thong thian-hoan."

"Siauw Tin . . ."

"Aku tahu." Berkata lagi si gadis, terima kasih kepada perhatian kalian."

Diserahkannya dua butir obat Thong-thian-hoan, kemudian gadis itu berkata lagi. "Nah, tolonglah berikan kepada guruku. Katakanlah kepada mereka bahwa aku tidak dapat kembali lagi."

"Kau, kau tak mau kembali ke Tionggoan?"

"Aku telah menjadi istri seorang Tong-hay dan aku akan mati ditempat ini." Berkata Siauw Tin.

"Tidak akan bertemu dengan gurumu?"

"Tolong kalian sampaikan salamku."

"Siauw Tin . . ."

"Tan Ciu, jangan bersusah hati."

Bagaimana Tan Ciu tak bersedih? Sedikit banyak sipemuda pun ada menaruh hati kepada gadis ini dan karena Thio Ai Kie dan Thio Bie Kie mereka tidak dapat mengembangkan hubungan muda-mudinya.

Sin Hong Hiap berlaku tahu diri, membiarkan keadaan yang seperti itu berlangsung terus menerus adalah suatu perkembangan yang tidak baik, segera mengajak si pemuda meninggalkan pnlau Tong-hay.

Dengan membawa obat Thong-thian-hoan. dengan hati yang hancur luluh. Tan Ciu mengambil selamat berpisah. Meninggalkan Siauw Tin diatas pulau Thong-hay.

Perjalanan pulang tidak memakan waktu, singkatnya cerita. Tan Ciu dan Sin Hong Hiap sudah tiba di Guha Kematian.

Obat Thong thian-hoan adalah obat khusus untuk menyembuhkan orang yang Sesat Jalan Darah Masuk Api. Dengan adanya obat ini. Thio Ai Kie dan Thio Bie Kie dapat ditolong.

Pohon KeramatWhere stories live. Discover now