Jilid 26

407 13 2
                                    

BERCERITA Tan Ciu masuk kedalam Benteng Penggantungan iring-iringan di belakang si pemuda ialah wakil ketua Benteng penggantungan Co Yong Yen, Hiangcu bermuka putih Pek Hong dan si kakek Cie Yan.

Mereka mengajak Tan Ciu masuk kedalam ruangan tamu.

Memeriksa ruangan itu, wajah Tan Ciu mengalami bermacam-macam perubahan. Sebentar lagi, ia akan berjumpa dengan ayahnya. orang yang bernama Tan Kiam Lam itu, lama sekali Tan Ciu menunggu di ruangan tamu itu, masih belum juga ada tanda-tanda bahwa Tan Kiam Lam keluar untuk menemuinya.

Memandang semua orang, Tan Ciu mengajukan pertanyaan.

"Dimana pocu Benteng Penggantungan?"

"Ketua kami, yang kau maksudkan?"

"Siapa lagi?"

"Kau harus bersabar."

"Lekas panggil dia keluar."

"Dia akan menemui."

"Aku tidak ingin menunggu terlalu lama."

"Tidak lama."

"segera suruh dia keluar menemuik."

Wakil ketua Benteng Penggantungan Co yong Yen membuka mulut. niatannya mengucapkan sesuatu. Tetapi disaat inilah terdengar sang ketua, datangnya dari dalam.

"Segera kau dapat bertemu denganku. Jauh-jauh kau telah berkunjung datang. tentu saja tidak dapat mengecewakanmu."

Itulah suara pocu atau ketua Benteng Penggantungan.

Tan Ciu memeriksa keliling dinding, tidak tahu dimana manusia itu berada.

"Mengapa kau tidak segera keluar." Ia membentak. Tidak ada jawaban.

"Apa artinva permainan yang seperti ini?" Tan Ciu buka suara lagi.

"Kau tidak puas dengan cara penyambutanku?" Itulah suara si Benteng penggantungan.

"Aku paling benci dengan orang yang hanya berani main dibelakang layar."

"Hm... Hm... Sebelumnya, aku ingin mengucapkan sesuatu."

"Katakan lekas."

"Sebelum menemuiku kau harus melakukan sesuatu."

"Apa yang barus kulakukan?" Bertanya Tan Ciu.

"Kau mempunyai pegangan yang kuat bahwa kau dapat mengalahkan setiap orang-orangku yang berada ditempat ini."

"Maksudmu agar aku menerjang dengan kekerasan."

"Memang. haruslah disertai dengan setengah kekerasan,"

"Apa arti dari setengah kekerasan itu?"

"Bila ilmu pedangmu dapat mengalahkan Pel hUsc-j, aku segera keluar menemuimtf'
Tan c;u oiemandnng pemuda pntih Pek ft-v.....Upacaia penyambutau atieh. Ia

berkata.

"Betul." Berkata ketua Benteng Penggantungan. "Cara penyambutanku memang tidak dapat disamakan dengan orang biasa."

"Harus kau ketahui babwa dia bukan tandinganku." Berkata Tan Ciu.

Pemuda putih Pek Hong naik darah, ia maju kedepan dan berkata.

"Siapa yang mengatakan kau pasti menang?"

Tan Ciu menghadapi pemuda putih itu, sikapnya dingin dan memandang rendah. Pek Hong mengeluarkan senjata. Tan Ciu juga mengeluarkan pedangnya, ia harus mengalahkan dulu pemuda ini. baru dapat bertemu ketua Benteng Penggantungan.

Tidak terdengar lagi suara Benteng Penggantungan itu. Pek Hong memasang kuda-kuda, ia membuka mulut.

"Tan siaowhiap sudah siap?"

Pohon KeramatWhere stories live. Discover now