Jilid 23

510 16 0
                                    

DI BAWAH Pohon Penggantungan ada dua orang, mereka adalah Tan Ciu dan seorang gadis berbaju putih.

Diatas Pohon Penggantungan ada seorang kakek yang mati digantung, dia adalah korban keganasan Pohon Penggantungan.

Terdengar Tan Ciu berseru girang,

"Katakanlah, lekaslah katakan kepadaku,"

"Apa yang harus dikatakan kepadamu ?" Bertanya sigadis berbaju putih itu.

"Katakanlah apa yang kau saksikan ditempat ini pada hari menjelang hampir pagi."

"Tentang pihak yang mana?"

"Aaaa.,." Dugaan Tan Ciu tidak salah, gadis ini telah menyaksikan apa yang tidak diketahui olehnya.

"Kau telah melihat sipencipta Pohon Pengantungan?"

Gadis itu menganggukan kepalanya pelahan.

Hati Tan Ciu berdebar keras.

"Bagaimanakah bentuknya tokoh maut itu?" ia bertanya cepat.

"Dia adalah seorang wanita berkerudung."

"Wanita berkerudung?" Tan Ciu mengerutkan alisnya. "Pencipta maut Pohon Penggantungan adalah seorang wanita?".

"Betul"

"Hanya seorang?"

"Tiga, Mereka terdiri dari tiga orang!"

"Bagaimanakah bentuk dua orang kawannya itu?"

"Mereka ialah gadis berpakaian warna hitam."

"Aaaa ... Gadis berpakaian hitam?!!"

"Betul. Seorang diantaranya adalah kakakmu yang bernama Tan Sang itu."

"aaaa ... kakakku ?"

"Betul."

"Ehh, bagaimana kau tahu?"

"Mereka memanggilnya dengan sebutan seperti itu."

Tan Ciu menjublek ditempatnya. Lama sekali ia mematung diam. Kejadian dan perkembangan yang seperti ini berada diluar dugaan sama sekali.

Gadis baju hitam yang menotok jalan darah tidurnya itu adalah Tan Sang? Haruskah ia percaya kepada keterangan orang?

Tan Ciu berkata. "Kau tidak berniat menggoda orang, bukan?"

Gadis itu menggoyang-goyangkan kepala.

"Aku tidak ada niatan untuk menggodamu." katanya, "Tan Sang memanggil-manggil namamu dengan sedih."

"Kemudian?"

"Dengan cara yang sangat luar biasa. Mereka menggantungkan orang diatas Pohon Penggantungan."

"Tan Sang juga ikut komplotan Pohon Penggantungan?!"

"Betul. Kecuali komplotan Pohon Penggantungan. Yang datang terdapat juga orang yang mereka sebut sebagai si Dewa Angin Sin Hong Hiap dan ketua Benteng Penggantungan."

"Ketua Benteng Penggantungan tidak berhasil menemukan ketua Benteng Penggantungan?"

"Tidak."

"Ketua pohon Penggantungan itu lihai sekali"

"Betul. Dia dan dua gadis baju hitam mengenakan kerudung muka, maka tidak terlihat jelas bagaimana wajah ketiga orang itu. Yang jelas satu diantara dua gadis baju hitam yang menjadi pengiring ketua pohon Penggantungan ialah kakakmu yang bernama Tan Sang itu."

"Bagaimana tiga orang ini dapat menghindari Sin Hong Hiap dan menggantungkan orang diatas Pohon Penggantungan?"

"Pertama-tama seorang gadis baju hitam dengan kerudung muka tampil dibawah Pohon Penggantungan, Sin Hong Hiap segera menduga kepada pencipta Pohon Penggantungan maka ia mengejar. Gadis itu lari, maka Sin Hong Hiap terpancing pergi. Kemudian muncul kakakmu, dengan cara yang sama, ia juga berhasil memancing pergi ketua Benteng Penggantungan, baru muncul pemimpin mereka, dengan malah, Ketua Pohon Penggantungan menggantungkan orang diatas pohon gundul."

Pohon KeramatWhere stories live. Discover now