Jilid 16

465 18 2
                                    

TAN CIU menjauhkan diri, ia berdiri di pojok gua itu.

Kim Hong Hong memancarkan sinar matanya yang sangat tajam. Kini ia sedang berhadapan dengan laki laki yang dahulu pernah dikasihi olehnya.

"Sim In." Ia memanggil lagi. "Kau tidak berani memandang wajahku?"

Biar bagaimana, Sim In adalah ketua satu perkumpulan besar, Ia segera membusungkan dada, menatap wanita berwajah buruk yang duduk diatas kursi roda itu dan memberikan jawaban yang berani.

"Mengapa harus takut kepadamu?"

"Bagus. Ternyata kau tidak takut." Berkata si Putri Angin Tornado Kim Hong Hong. "Aku tidak mengharapkan kau takut kepadaku. Mari maju kemari, kita berunding dan membicarakan persengketaan lama."

Sim In maju lagi tiga langkah, ia telah mendapatkan dirinya pada kedudukan yang semula.

"Apa yang kita harus bicarakan ?" Ia membuka suara lantang.

"Dimanakah letak kesalahanku?" Berkata Kim Hong Hong. "Mengapa dan sampai hati kau mengambil langkah kejam?"

"Kau sendiri mengerti."

"Aku tidak mengerti."

"Kau ingin aku menceploskan sekali lagi?" Berkata Sim In dingin.

"Katakanlah." Berkata Kim Hong Hong. "Belum pernah aku melakukan sesuatu yang menyinggung perasaanmu."

"Hmm... Kau mengucapkan cinta, cinta itu hanya dimulut... dikatakan cinta kepadaku, mengapa mengadakan hubungan dengan Tan Kiam Lam?"

"Kau jangan memfitnah!"

"Hubunganmu dengan Tan Kiam Lam telah benda diluar batas."

"Kau...kau bohong"

"Aku melihat dengan mata kepala sendiri. Bukan orang yang memberi tahu hal ini kepadaku," berkata Sim In gagah.

Putri Angin Tornado Kim Hong Hong ke-mekmek. Ia mengkerutkan kedua alisnya, hal ini tidak mungkin terjadi.

"Hai, kau menghina diriku."

"Bukan aku yang menghina." Berkata Sim In. "Kau sendirilah yang menghina diri sendiri,"

"Tidak.."

"Dengan alasan apa kau mengadakan perhubungan dengan seorang lelaki?"

"Dengan dirimu?"

"Bukan. Dengan Tan Kiam Lam!"

"Tidak mungkin. Tan Kiam Lam adalah kawan biasa!"

"Tan Kiam Lam tidak mungkin mempunyai seorang kawan." Sim In berteriak. "Dia adalah Iblis yang berbaju manusia ."

Kim Hong Hong terpaku ditempatnya.

Sim In berkata lagi.

"Betul. Aku mengaku telah merusak wajahmu, mengutungi kedua kakimu. Hal itu dikarenakan aku cinta padamu. Cintaku telah mendalam, tak boleh kemasukan sebutir pasirpun juga. Tapi kau mempermainkan cintaku, kau mendekati Tan Kiam Lam, melakukan perbuatan yang terkutuk, perbuatan yang memalukan itu."

Putri Angin Tornado Kim Hong Hong menggoyangkan kepala.

"Sim In, katakanlah." Ia berkata. "Kau berani mengatakan ucapan seperti ini, bukan karena ojokan orang desas desus koran picisan dan jaga bukan dalih alasan perbuatanmu yang telah melanggar tata krama ini."

"Tidak ada alasan untuk memfitnahmu!" Berkata Sim In.

"Berani bersumpah?"

"Aku boleh mengangkat sumpah." Berkata ketua Ang mo-kauw tersebut.

Pohon KeramatWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu