Jilid 13

530 18 0
                                    

SELURUH ISI GOA IBLIS MERAH telah menjadi sepi, ternyata Tan Kiam Pek telah menotok jalan darah orang-orang Sim In.

Tan Ciu dan Su Hay Khek telah berada diluar goa pintu masuk perkumpulan Ang-mo kauw.

Tiba-tiba terdengar suara orang yang lari dari belakang. Tan Ciu memegang keras-keras tawanannya.

Su Hay Khek menghentikan jalan dan siap menghadapi orang yang mengejar.

Terlihat seorang gadis melarikan diri cepat, itulah si Ular Golis.

"Tan siauwhiap, tunggulah sebentar." Berkata gadis ini memanggil Tan Ciu. Tan Ciu dan Su Hay Khek menatapnya tajam-tajam.

Ular Golis menghampiri Tan Ciu lebih dekat, dari dalam saku bajunya mengeluarkan sebuah bungkusan kecil, diserahkannya kepada si pemuda dan berkata.

"Ambilah ini obat Seng hiat hoan hun tan!"

Sungguh diluar dugaan. Barang yang sulit didapat datang sendiri tanpa banyak kesulitan,

"Aku harus berterima kasih kepadamu yang menolong jiwaku dari kematian." Berkata Ular Golis. "Hanya ini yang dapat kuberikan padamu."

Ternyata dikala Ular Golis hampir dihukum oleh Sim In, Tan Ciu pernah meminta gerasinya. dan permintaan itu dikabulkan. Ular Golis terhindar dari kematian, ia merasa hutang budi dan membalasnya dengan menyerahkan obat Seng hiat hoan-hun tan.

Tan Ciu masih ragu-ragu. Ia tidak segera menyambuti obat yang disodorkan kepadanya,
Su Hay Khek memperhatikan wajah gadis itu, dilihat sepintas lalu, memang tidak ada alasan untuk mencurigainya. Wajah Ular Golis bersungguh-sungguh.

Ular Golis menyerahkan obat semakin dekat.

"Ambillah." Ia berkata.

Tan Ciu memandang obat itu sekian lama, Kemudian mengulurkan tangan menyambutnya.

"Terima kasih." Ia berkata dengan suara gemetar.

Dengan obat ini, ia dapat menyembuhkan lukanya Co Yong yang telah mengeluarkan banyak darah.

Setelah menyerahkan obat itu. Ular Golis membalikkan tubuh dan masuk kedalam goa Iblis Merah lagi.

"Selamat berjumpa pada lain kali." Hanya kata-kata ini yang keluar dari mulutnya.

"Selamat berjumpa." Tan Ciu mengajak Su Hay Khek melanjutkan perjalanan. Tidak lupa, mereka membawa tubuh Sim In sebagai orang tawanannya.

Di kelenteng yang pernah Tan Ciu tinggalkan Co Yong dan Jelita Merah...

Mereka telah tiba dengan cepat ditempat itu, langsung masuk kedalam kelenteng.

Setelah meletakkan tubuh Sim In ditanah. Tan Ciu mencari dua gadis tersebut. Puas mata memandang, hanya tempat kosong yang terlihat. setelah memeriksa seluruh kelenteng, mereka tidak berhasil menemukan dua orang yang ditinggalkan belum lama ini.

Tan Ciu merasakan ada sesuatu yang buruk telah terjadi. ia membuka mulut memanggil.
"Jelita merah,..."

Tidak ada penyahutan. Suasana sangat sepi dan sunyi. Disana tidak ada bayangan si Jelita Merah, juga tidak ada Co Yong yang luka parah.

Su Hay Khek turut memeriksa, bertemu dengan Tan Ciu, ia mengajukan pertanyaan. "Kemanakah mereka?"

Tan Ciu masih memanggil-manggil nama dua gadis.

Di saat ini, melayang satu tubuh, itulah Tan Kiam Pek, segera ia memberi penjelasan.

"Ada sesuatu yang telah terjadi?"

Tan Ciu menganggukkan kepala.

"Bila tidak ada sesuatu yang penting, tak mungkin Jelita Merah membawa Co Yong meninggalkan tempat ini," ia memberi keterangan!

Pohon KeramatWhere stories live. Discover now