Jilid 57

406 13 0
                                    

DI SEBUAH bangku didalam ruangan itu berduduk seorang wanita berkerudung.

Memasuki ruangan, semua gadis berpakaian aneka macam warna memberi hormat mereka.

"Suhu. . ." Ternyata mereka adalah murid dari wanita berkerudung itu.

Tan Sang memanggil perlahan, "Ibu...."

Wanita berkerudung itu menganggukkan kepala, kemudian berkata. "Kalian boleh menunggu diluar kecuali Tan Sang dan Tan Ciu."

Gadis yang mengenakan pakaian warna terong, warna genteng. warna gading warna coklat warna hijau warna merah warna biru dan warna kuning. semuanya meninggalkan ruangan itu.

Disana hanya tiga orang. mereka adalah wanita berkerudung. Tan Sang dan Tan Ciu.

Tan Sang membuka suara lagi. "Ibu. Tan Ciu telah diundang datang."

Wanita berkerudung itu menganggukkan kepalanya,

"Aku tahu." ia berkata perlahan.

Tan Ciu maju dua langkah, dengan suara gemetar ia mengajukan pertanyaan.

"Ibu. . .Kau inikah ibuku?"

Wanita berkerudung itu menganggukkan kepala. dia yang telah menciptakan Drama Pohon Penggantunpan, dia adalah si Melati Putih Giok Hu Yong ibu Tan Ciu dan Tang Sang.

"Oh . . . ibu . . ." Tan Ciu menubrukkan dirinya, menangis dalam pelukan sang ibu.

Pertemuan ibu dan anak yang sangat mengharukan. Akhirnya merek apun berkumpul kembali. Derita dan duka yang tidak terhingga, walaupun demikian. mereka boleh cukup puas. akhirnya keluarga itu bersatu lagi!

Sambil meng-elus2 kepala Tan Ciu. wanita berkerudung itu berkata.

"Tan Ciu kasihan. . .Oh anakku yang menderita. . . ibumu menyesal. . .tidak dapat memelihara dirimu baik-baik."

Bagaikan seorarg anak kecil yang sangat lolokan tiba-tiba saja Tan Ciu menyingkap kerudung tutup muka sang ibu,

Melati Putih terkejut. tapi ia membiarkan gerakan arak itu.

Wajah dibalik tutup kerudung itu sangat agung, penuh kewibawaan, tiada cacad, satu wajah yang cukup bagus mudah dibayangkan, betapa cantik wajah ini semasa muda.

Tan Ciu belum pernah melihat wajah sang ibu, ia memperhatikannya sekian lama, ingin menanam kesan yang mendalam.

Melati putih GiOk Hu Yong berkata. "Marahkah kepadaku?"

Tan Ciu menggeleng-gelengkan kepala.

Melati Putih berkata lagi. "Aku menyesal, tidak dapat memelihara kalian baik2. Aku mempunyai kesukaran keadaan dan kedudukanku sangai sulit dan terjepit."

"Kami dapat menyelami kesengsaraan ibu." Berkata Tan Ciu .

"Keluarga kita adalah keluarga sengsara." Berkata Giok Hu Yong sedih.

"Ibu kita telah berkumpul bukan?"

"Mana kau tahu berkumpulnya kita ini segera dipecahkan orang."

"Oh, jangan. Telah lama kami merindukanmu. mengapa tidak hidup bersatu? Mengapa harus berpisah kembali?"

"Tahukah kau, mengapa aku tidak segera memperkenalkan diri?"

"Ng , .. Mengapa ibu menggunakan tutup kerudung muka?" Tan Ciu menatap wajah ibunya, ftiak luka, juga tidak bercacad, mengapa harus menutup dan dikerudungi?

"Kau tidak tanu. musuh kita mempunyai ilmu kepandaian silat yang sangat tinggi, bila ia tahu aku masih hidup, dengan mudah akan dikalahkan olehnya. Maka aku harus menyembunyikan waja asliku, melatih diri dengan tekun."

Pohon KeramatWhere stories live. Discover now