Jilid 14

518 17 2
                                    

TAN KIAM PEK yang menyaksikan kejadian itu segera berkata. "Ia sudah hampir mati. Terlalu banyak mengeluarkan darah."

"Tidak ..." Tan Ciu berteriak! "Ia tidak boleh mati."

Su Hay Khek segera memberi peringatan. "Segera beri makan obat Seng hiat hoan bun tan itu."

Tan Ciu berteriak girang segera dikeluarkan obat Seng hiat-hoan hun tan, dan diberikannya kepada Su Hay Khek.

Su Hay Khek memasukan obat itu kedalam mulut Jelita Merah.

Tan Ciu membantu mengurut-urut dan mempercepat jalan darah Jelita Merah.

Disaat mereka sedang mencurahkan semua perhatiannya kepada Jelita Merah, satu bayangan bergerak cepat bagaikan hantu gentayangan mendekati ketiga orang itu.

Lain bayangan lagi bergerak, ia mengikuti dibelakang bayangan yang pertama.

Yang didepan adalah laki-laki, sedangkan yang mengikuti dibelakangnya adalah Wanita. Mereka mengenakan pakaian warna hijau.

Terdengar wanita berpakaian hijau itu bertanya perlahan. "Bocah itukah yang bernama Tan Ciu?"

Laki-laki berpakaian hijau sedang memperhatikan gerak-gerik ketiga orang itu didepannya, ia menanggukkan kepala.

"Apa langkah kita?" Bertanya lagi wanita berpakaian hijau itu, tentu saja suaranya dikerahkan perlahan, agar tidak mengganggu usaha mereka.

"Ketua Benteng kita berpesan agar Sim In tidak sampai dibawa pergi olehnya." Berkata laki-laki tersebut.

"Alasannya?" Bertanya yang wanita.

"Sim In dapat membongkar semua rahasia kita." Berkata yang laki-laki.

"Membunuh Sim In ?"

"Harus membunuh ketiga orang ini dahulu."

"Tenaga kita hanya dua orang..."

"Inipun cukup. Perlahan-lahan kita mendekati mereka! Kemudian masing-masing membunuh satu! Setelah berhasil membokong, hanya tinggal seorang maka dengan tenaga dua orang, kita pasti dapat mengalahkannya!"

Mereka telah mendapat persepakatan, dan berjalan maju lagi semakin dekat...semakin dekat ...

Tan Ciu bertiga masih belum tahu bahwa jiwa mereka sudah diincar oleh elmaut. mereka sedang memusatkan perhatian kepada luka si Jelita Merah!

Siapakah laki-laki dan wanita berbaju hijau itu?

Jelasnya mereka adalah orang-orang dari Benteng Penggantungan, dua tokoh kuat didalam Benteng itu.

Luka yang diderita Jelita Merah hebat, dengan kepandaian Tan Ciu, ia belum sanggup menyembuhkannya.

Tan Kiam Pek segera turun tangan, ia menempelkan kedua tangan dipundak gadis itu, demikian mencurahkan tenaga dalam kepada sang penderita luka, agar cepat pulih semangatnya.

Tan Ciu melepaskan usahanya, Ia menyudut keringat.

Disaat ini dua orang dari Benteng Penggantungan telah tiba, gerakan mereka menimbulkan suara, Tan Ciu dan Su Hay Khek membalikkan kepala!

"Aaaaaa...."

Wajah mereka berubah. Tan Kiam Pek yang sedang memusatkan seluruh perhatiannya tidak boleh terganggu, sedikit halangan akan melukai dirinya.

Su Hay Khek menghadapi dua orang Benteng Penggantungan.

"Siapa kalian?" Ia membentak.

Wanita berbaju hijau mengeluarkan suara dingin. "Kau tidak perlu tahu!"

Pohon KeramatDove le storie prendono vita. Scoprilo ora