Jilid 68

398 14 0
                                    

ORANG CACAD yang duduk dikursi roda, orang yang menjadi guru Cang Ceng-ceng membuka tutup kerudung mukanya.

"Kauwcu, masih Kenalkah dengan aku?" Ia berkata perlahan.

"Aaaaa . . Kau?" Kim ie Mo-jin berteriak kaget.

"Betul. Aku," Berkata orang itu.

Wajah dibalik kerudung adalah satu wajah yang penuh cacad, Sudah dirusak orang, maka dia menggunakan kain penutup.

Kedua kakinya dimakan rematik, maka tidak bisa jalan, dia menggunakan kursi roda. Orang itu berkata.

"Ilmu kepandaianku tidak cukup untuk menandingimu, aku telah menderita luka."

Kim-ie Mo-jin percaya orang ini telah dilukai olehnya. maka tidak mempunyai kekuatan menggerakkan kursi roda, dia harus mengatur peredaran jalan darahnya untuk beberapa waktu.

Kim-ie Mo-jin ditipu mentah-mentah, seharusnya dia marah, bila sebelum mengetahui duduk perkara yang terang, dia murung dan masgul, kini kemurungan dan kemasgulannya lenyap semua.

Malah dibayangkan. dia adalah jago diatas segala jago, hanya pendekar tiga jaman Ciat Tin Cu yang dapat mengalahkannya, itupun terjadi seteiah mereka bertarung bebat. Berarti dia pun dapat menghadapi jago luar biasa itu sampai ratusan jurus.

Mungkinkah dikalahkan oleh seorang berkerudung hanya tiga jurus saja? Bahkan orang itu tidak membalas menyerang?

Inilah yang memurungkan dirinya. membuat ia menjadi marah-marah. Membubarkan mengusir semua orang-orangnya. Orang berkerudung itu telah membuka kain kerudungnya. dia adalah seorang yang berwajah rusak, sampai dimana ilmu kepandaian orang ini. dia maklum ternyata dia belum menderita Kekalahan.

Kim-ie Mo-jin segar kembali. Diapan belum menderita kekalahan.

Walau gagal menangkap Tan Ciu. Dia masih dapat mempertahankan gengsi dirinya, Dia adalah pendekar agung nomor dua, setelah dibawah urusan Ciat Tin Cu.

Orang dikursi roda itu memberi keterangan. "Ilmu kepandaianmu masih berada diatasku. DiKala menerima pukulan pertama. aku telah menderita luka. Pukulan-pukulan berikutnya tidak dapat kupertahankan lagi, maka aku mengundurKan diri."

"Ilmu kepandaianmu pun cukup luar biasa." Berkata Kim-ie Mo jin.

Orang itu berkata lagi! "Kulihat, kau telah mengumpulkan semua orang-orang lamamu, mungkinkah hendak mengunjuk gigi kembali?"

Kim-ia Mo-jin mengagggukan kepala.

Orang itu menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya kembali. sangat panjang sekali. Tutup kerudungnya dikenakan lagi.

Kim-ie Mo-jin berkata. "Kau tidak percaya ?"

Orang itu berkata. "Kuanjurkan, agar kau membatalkan niatmu."

"Hendak menantang?" Kim ie Mo jin tidak puas.

"Aku ada niatan untuk menantangmu. Tapi aku belum mempunyai itu kekuatan." Berkata orang itu.

"Siapa yang mempunyai kekuatan untuk menantang aku?" Bertanya Kim-ie Mo jin

"Ratu bunga dan anak buahnya." Berkata suhu Cang Ceng Ceng.

"Ratu bunga?" Kim ie Mo-jin belum mendengar nama itu.

"Belum mendengar nama Ratu Bunga?"

"Pendekar baru dari golongan muda?"

"Bukan. Dia sedang merencanakan untuk menguasai dunia persilatan. Seperti juga dengan dirimu, kalian adalah dua kekuatan yang hendak menjadi raja."

Pohon KeramatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang