Jilid 50

392 15 0
                                    

Wanita yang berada di dalam Gua Kematian terkejut karena Tan Ciu menyebut namanya. itulah tidak masuk diakal, karena jarang sekali orang yang mengetahui dirinya telah menjadi penghuni Goha Kematian.

Tan Ciu menyebut nama dirinya dan wanita didalam guha gelap itupun lebih terkejut, ini agak tidak mudah dimengerti. Apakah yang dikejutkan olehnya ?

"Hei...." Tan Ciu berteriak. "Kenalkah kepadaku?"

"Uh... Uh... mengapa harus kenal kepadamu?" Suara itu memberikan jawaban yang samar-samar.

"Mengapa kau terkejut ?"

"Aku terkejut? Heh.... Nama Tan Ciu ini pernah kudengar."

"Siapa orang itu? Siapa yang memberi tahu namaku ?"

"Orang yang pernah masuk kedalam Guha Kematian. Kau putra Tan Kiam Lam bukan? Tidak perduli putra siapa. ada lebih baik bila kau bersedia meninggalkan guha."

"Bila tidak? Kau akan membunuh?"

"Aku belum pernah membunuh orang."

"Hanya memiringkan otak orang," Berkata Tan Ciu. "Itupun lebih kejam dari pada pembunuhan."

"Hee, he. he . , . Kau pintar."

"Aku bersedia menanggung segala resiko, setelah kau menyembuhkan penyakit kawan wanitaku ini."

"Tidak mungkin."

"Tolonglah." Tan Ciu mulai memohon.

"Dengarlah kata-kata peringatanku, segera kau meninggalkan Guha Kematian."

"Tidak . , . Ti . . .dak . ." Tan Ciu menjadi kalap, ia menerjang masuk.

Terdengar berkesiurnya angin, satu serangan menyerang pemuda itu.

Tan Ciu mengadakan tangkisan. datang lagi lain serangan, bertubi-tubi. didalam keadaan gelap gulita. Tan Ciu berdaya. tiba-tiba dirasakan kepalanya berat ada jari yang menotok dirinya, matanya terkatup tububhnya roboh, ia jatuh pingsan.

Keadaan masih tetap gelap . . . . .

Satu bayangan menenteng Tan Ciu dengan lain tangan membawa tubuh Cang Ceng Ceng. Bayangan inilah yang berdebat sekian lama diperut guha tadi.

Kemanakah Tan Ciu dibawa? Bayangan itu sangat langsing, dengan menenteng dua tubuh. ia dapat bergerak dengan leluasa, keadaan didalam guha sangat apal sekali. Dengan menekan satu tombol. lalu guha terbuka, berbeda dengan keadaan guha yang semula, guha ini sangat terang,

Wajah wanita yang Tan Ciu kira sebagai Panghuni Guha Kematian ini telah terpetang jelas. Ia belum tua, sangat muda, terlalu muda. Tan Ciu telah jatuh pingsan. maka tidak dapat menyebut nama si gadis. bila Tan Ciu melihat pasti ia terkejut, inilah si Ular Golis dari eks perkumpulan Ang mo kauw.

Ang-mo kauw berarti perkumpulan Iblis Merah.

Perkumpulan yang dibangun dan akhirnya jatuh dibawah tangan Sim In. Dia bukan Thio Bie Kie? Bukan. Dia adalah murid Thio Bie Kie. Si Ular Golis yang pernah Tan Ciu temukan di perkumpulan Ang mo kauw.

Kini mudah dimengerti, tatkala ia mendengar nama Tan Ciu, ia sangat terkejut. Itulah pemuda yang pernah menolong dirinya. Tidak dapat ia membiarkan pemuda tersebut rusak dibawah tangan gurunya.

Ular Golis adalah murid Penghuni Guha Kematian Thio Bie Kie,

Membawa Tan Ciu dan Cang Ceng Ceng, si Ular Golis memasuki sebuah ruangan yan terang benderang, didalam ruangan itu berduduk seorang wanita berbaju hitam. itulah penghuni Guna Kematian Thio Bie Kie, orang menjadi guru si Ular Golis.

Pohon KeramatWhere stories live. Discover now