Jilid 20

503 16 1
                                    

PEMUDA berbaju kuning menempatkan dirinya diantara rombongan berbaju hitam itu, si bibi Kang menjadi naik darah, ia membentak.

"Apa maksudmu menantikan ketua kami?"

"Apa jabatanmu didalam Benteng Penggantungan?" Balik tanya pemuda itu.

Wanita berbaju hitam she Kang ini adalah salah satu dari hiangcu Benteng Penggantungan. Kecuali ketua, urutan selanjutnya adalah hiangcu emas, perak dan tembaga, dia adalah hiangcu tembaga itu. Suatu jabatan yang cukup tinggi.

Mendengar pertanyaan si pemuda berbaju kuning, ia merasa tersinggung.

"Dengan orang yang sepertimu, kukira belum mempunyai kesempatan bertemu muka dengan ketua Benteng kami." Ia berkata.

"Kukira ketua benteng kalian harus mengirim undangan kepadaku." Berkata pemuda itu. "Bila ia datang, beritahukan kehadiranku!"

Tubuhnva melesat dan meninggalkan bangunan bambu, tempat yang menjadi markas pos orang-orang Benteng Penggantungan itu, Wanita cantik berbaju hitam ini ada niatan untuk bergebrak tangan, apa mau perintahi ketua benteng tidak mengijinkan ia melakukan sesuatu yang berada diluar rencana, ia gagal mencegahnya.

Orang-orang berbaju hitam mengajukan pertanyaan kepadanya. "Hiangcu siapakah pemuda tadi?"

"Tidak tahu. Kalian boleh pergi. Biar aku Seorang yang menantikan kedatangan ketua,"

Empat orang berbaju hitam itu menerima perintah dan meninggalkannya,

Disana hanya tinggal wanita cantik berbaju hitam itu, orang yang Co Yong sebut sebagai bibi Kang.

Ia berjalan mundur. Melihat langit, maka kira-kira sudah hampir mendekati pukul tiga, ia bergerak menuju kearah rimba Penggantungan.

Tiba-tiba.....

Terdengar satu suara yang membentaknya. "Berhenti!"

Seorang pemuda menghadang jalannya.

Wajah wanita ini berubah.

Pemuda yang membentak dan menghadang jalan adalah si jago muda yang galak. Tan Ciu.

Bila wanita berbaju hitam itu dapat kenal dengan si pemuda, sebaliknya Tan Ciu tidak kenal kepadanya, dikala wanita itu muncul pertama kali, Tan Ciu berada didalam keadaan tidak sadarkan diri, ia masih berada didalam pangkuan Co Yong yang menolongnya.

Melihat Tan Ciu, wanita baju hitam itu teringat kepada Co Yong, Gara-gara pemuda inilah yang menyusahkan si gadis itu. Wajahnya diliputi hawa kemarahan. Ia membentak. "Kau lagi?"

Tan Ciu terkejut.

"Kau kenal denganku?" Ia bertanya.

"Betul!" Berkata wanita itu.

"Kau orang dari Benteng Penggantungan?"

"Tidak perlu ditanya lagi."

"Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan kepadamu."

"Katakanlah."

"Ketua Benteng kalian bernama Tan Kiam Lam?"

Wanita baju hitam itu tertegun. Hal ini sungguh berada diluar dugaannya. Ia tersenyum tawar. Kemudian berkata. "Maafkan. Pertanyaan ini tidak dapat kujawab."

"Betul ia akan segera datang?" Bertanya Tan Ciu.

"Waktu akan memberi jawaban kepadamu."

Tan Ciu tidak memaksa.

"Bagaimana dengan lain pertanyaan?" Wanita itu memandang si pemuda.

"Aku ingin mengajukan nama seorang lain," Berkata Tan Ciu.

Pohon KeramatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang