Jilid 84

430 12 0
                                    

GIOK HONG lari meninggalkan Sumur Penggantungan, Dikejar oleh Giok Hu Yong, Pek Pek Hap dan Ong Jie Hauw. Dua wanita yang kita sebut lebih dahulu mempunyai dendam kematian lelaki, secara tidak langsung.

Giok Hong yang mengakibatkan terjadinya drama sedih itu, Ong Jie Hauw adalah inti kekuatan untuk mengalahkan lawan tangguh. Sebenarnya didalam keadaan yang normal, bila bukan diberi dan disaat itu, untuk melarikan diri dari tiga pengejarnya. Giok Hong dapat mengelakkan pengejar-pengejar itu, terlalu mudah baginya. yang memberatkan kedua kaki Giok Hong adalah pertempuran alot dengan tujuh gadis tujuh warna dan Melati Putih. Sebagian tenaganya sudah disusutkan. Tentu saja dia terempas-empis.

Dari ketiga pengejarnya, Ong Jie Hauw memiliki kekebalan yang tidak terkalahkan. Giok Hu Yong memiliki ilmu meringankan tubuh yang tertinggi, lari-lari setengah lie, si Melati Putih berhasil memperpendek jarak pengejaran.

"Giok Hong, Kau jangan lari." Berteriak Giok Hu Yong.

Giok Hong tidak menghiraukan teriakan itu, Larinya semakin cepat lagi.

Giok Hu Yong mengempos tenaga, terbang melayang tinggi, meluncur dengan kecepatan penuh, dan dengan tangan yang sudah ditekuk keras dipandangkan lurus ke depan.

"Pak..." Pundak Giok Hong menjadi korban.

Mengalami dan mendapat pukulan itu, badan si ratu Cabul sempoyongan, kakinya nyangkut pada tangga yang melintang. dia jatuh ngusruk.

Ong Jie Hauw dan Pek Pek Hap menyusul datang. Bersama-sama dengan Giok Hu Yong mereka mengurung wanita itu.

Tiga orang dengan enam tangan mereka mengancam korbannya.

Satu bayangan merah meluncur dtang, dengan kecepatan yang tidak dapat dilukiskan dengan pena, memasuki kurungan ketiga jago kita, dua lebih cepat lagi, bayangan merah itu keluar dari pusat perhatian.

Bersamaan dengan lenyapnya bayangan merah itu, turut lenyap pulalah si ratu bunga yang sudah ngusruk ditanah tadi.

Giok Hu Yong, Pek Pek hap dan Ong jie Hauw hampir mengeluarkan jeritan kaget, Datangnya bayangan merah dan lenyapnya Giok Hong terlalu cepat bagi mereka, tentu saja mengejutkan semua orang.

Bayangan merah adalah seorang kakek kurus kering, pakaiannya seperti api, dengan tata cara yang tidak sama dengan apa yang biasa orang kenakan, mudah diduga, bahwa orang ini datang dari luar Tiong-goan.

Inilah kakek berbaju merah yang pernah Tan Ciu dan Cang Ceng Ceng jumpai di gunung Pek Hoa san.

"Main keroyok.." Kakek baju merah memandang Giok Hu Yong cs.

"siapa nama tuan?" Melati putih Giok Hu Yong membentak.

"Kut Lauw Kui." Berkata kakek berbaju merah singkat.

"Aaa....Tiga jago dari Tong-hay?"

"Heee..He..Hee...." Kakek kurus kering itu tertawa, "Masih ada orang yang kenal nama Tiga Jago Tong-hay?"

Tiga Jago Tong Hay adalah rangkaian nama tiga orang. Mereka adalah Tay Tauw Kui, Kut Lauw Kui, dan Bu Ceng Kui.Kakek baju merah adalah jago nomor dua dari urutan nama itu.

Giok Hu Yong menunjuk Giok Hong yang masih berada didalam pelukan Kut Lauw Kui.

"Kau tahu siapa orang yang kau tolong itu?" Dia hendak memberi peringatan kepada si kakek kurus, bahwa wanita yang ditolong olehnya adalah seorang wanita cabul, seorang wanita jahat yang dimusuhi oleh banyak orang.

Si kakek kurus Kut Lauw Kui tertawa.

"Aku menolongnya, karena aku kenal dia." Dia mengemukakan pendiriannya.

Pohon KeramatWhere stories live. Discover now