Extra Chapter III

25.6K 932 6
                                    

Happy Reading

Votenya jangan lupa oke?

typo tandai karena akan segera diperbaiki

Ini hari terakhir cipu update!!!!

...

"jeng Sinta? Apa kabar?" tanya Mommy Nayra yang berjalan menghampiri Mama Sinta dan papah Agrama, dengan Vano yang berada dibelakang mereka berdua. "Alhamdulillah baik"

"Selamat ya atas kelahiran penerus marga Lexander" ucap Papah Agrama.

"Yoi bro, thanks"

"Raya, Mereka berasa jadi kayak anak muda ya. Bro, bro" bisik Irene kepada raya yang tengah fokus memakan apel. " Yoi bro" balas Raya membuat Irene memutarkan bola matanya malas.

"Ini jeng, ada hadiah kecil dari kami buat anak Vanya" Jelas Mama Sinta sembari memberikan sebuah kado yang lumayan besar.

"Kecil apanya? Besar itu" gumam Letta diangguki setuju oleh Irene.

"Gak perlu repot - repot jeng, datang sama doa aja sudah cukup" ucap Mommy Nayra. "Aduh, sampai lupa. Masuk dulu jeng" ajak Mommya Nayra

Papah Agra dan mama Sinta pun masuk, menghampiri Vanya dan mengelus puncak kepala Vanya dengan penuh kasih sayang. "Selamat ya nak Vanya, sekarang sudah menjadi seorang ibu. Semoga kamu bisa menjadi seorang ibu yang baik untuk anak anakmu" ucap Mama Sinta.

Vanya mengangguk, dengan mata memerah dan perasaan campur aduk. "Terimakasih, Tan" ucap Vanya

"Ma, Semakin Naya tahu gimana rasa sakit yang mama dapatkan hanya untuk melahirkan Naya. Maka semakin banyak rasa bersalah Naya ke Mama, Karena Naya udah gagal menjadi seorang anak yang baik untuk mama" batin Vanya menahan air mata yang hendak lolos.

Vano yang menyadarinya pun berjalan mendekat. "Selamat mendapat gelar baru adik Abang" bisik Vano membuat Vanya tersenyum. "Selalu berbahagia dimana pun tempat kamu berada"

vanyatransmigration

Beberapa tahun kemudian...

"Naya, jangan lari - lari" Teriak seorang ibu rumah tangga yang tengah mengejar sang anak yang tak bisa diam saat makan.

"Mommy tangkap Naya dulu, Baru Naya makan" pekik gadis kecil berusia empat tahun itu.

Dugh.

Gadis kecil itu jatuh dengan bokong yang mencium lantai, ia mendongakkan kepala untuk menatap siapa yang telah ia tabrak. "Kak Luna" pekik gadis bernama Nayra itu kepada Luna, Sedangkan wanita yang sedari tadi sibuk mengejar Naya Adalah Vanya

"Jangan merepotkak Mommy, Naya. Lihat! kasihan mommy" tegur Luna dengan suara lembut. Naya pun spontan menatap Vanya yang terlihat sedang berjalan menuju kearahnya dengan nafas ngos - ngosan.

"capek mom?" Tanya Naya.

"Pakai nanya" decak Vanya, ia mengambil posisi duduk didepan Vanya dengan Luna yang ikut duduk di lantai. "Makan yang benar, Naya. Mommh capek" keluh Vanya.

"Maaf mom" ucap Naya yang merasa bersalah. "Udah, sekarang makan" intrupsi Vanya sembari menyuapkan sendok berisi makanan kedalam mulut Naya.

Vanya melirik Luna yang diam menatap interaksinya dengan Naya. "Luna mau juga nak?" Tanya Vanya sembari menyodorkan sendok berisi nasi itu. Luna menggeleng pelan.

Naya Transmigration (END)Where stories live. Discover now