68🥀 : Hari yang ditunggu

18.9K 1K 0
                                    

Happy Reading

Votenya jangan lupa oke?

typo tandai karena akan segera diperbaiki

Ini hari terakhir cipu update!!!!

...

Setelah kejadian tadi pagi, Vanya dkk memutuskan untuk duduk di roftoop sekolah. Menghapus perasaan kesal dan kecewa Aletta.

Mereka memperhatikan Aletta yang terus menangis meraung-raung. Dirasa sudah tenang Vanya mendekat dan mengelus punggung Aletta. "A-awas du-dulu hiks.." suruh Vanya dengan suara sesegukan.

Vanya sedikit menjauh, menatap Aketta yang kini berdiri menuju pembatas Roftoop. "Let, jangan ngelakuin hal macem macem ya. Misal kayak lompat dari roftoop gitu" ucap Raya.

"Yeh, dodol. Malah lo kasih ide" decak Irene sedangkan Malea dan Vanya terus menatap Aletta. Mereka yakin Aletta tak akan bertindak gegabah sampai melakukan bunuh diri,ia tidka akan mungkin meninggalkan mamanya sendiri di dunia yang makin hari makin kejam.

"Argh!!!" Teriak Aletta membuat mereka terjengkit kaget. "DUNIA LO GAK ADIL, GUE BENCI LO!. GAK USAH HADIRIN GUE KALAU UJUNG UJUNGNYA GUE BAKALAN DIKECEWAIN!!" teriak Aleta.

"Gue benci kagak bisa apa apa. Gue benci cuma bisa lihat mama yang selalu diam tanpa mau bicara. Gue benci sama papah, gue benci sama semua orang yang udah buat hati gue sakit" lirihnya.

"Udah, Let. Duduk sini, nyemil. Tenaga lo pasti kekuras habis" sahut Erina, dengan perasaan lega Aletta mengangguk dan menghampiri mereka, duduk dilantai roftoop.

Tok...tok...tok...

"Biar irene saja" ucap irene, ia membuka pintu roftoop. Menampilkan Wily dan bima lah orang itu, "kenapa?"

"Vanya mana?" Tanya Willy. Irene pun menujuk Vanya. Mereka berdua masuk dan menghampiri Vanya.

"Wih, tidak ada angin tidak ada hujan. Ada apa nih dateng berdua seperti penganten baru? Udah damai kah?" Tanya Raya.

Bima mendecak malas, ia melirik Malea sebentar. "Gue nih nemenin nih curut, nuntut banget nyuruh gue ketemu sama lo."

"Loh, kenapa gak chat langsung ke gue?" Tanya Malea.

"Maksudnya?" Tanya Mereka. Malea berdehem pelan, "enggak, maksudnya kenapa gak chat Vanya" ucap Malea, mereka mengangguk paham.

"Kagak aktif nomernya" jawab Bima.

"Datanya gue matiin, lagi main game soalnya banyak iklan" jawab Vanya.

"Gue mau ngobrol berdua sama Vanya, boleh gue pinjam dulu Vanyanya?" Tanya Bima. Mereka mengangguk.

Vanya pun bangkit, mengikuti bima yang sudah pergi dari roftoop. "Lah, lo ngapain masih disini?" Tanya Raya kepada Wiyang terus menatap Aletta yang tengah menunduk dalam.

"Tuh bocah kenapa?"

Mereka pun sontak menatap Aletta yang menunduk, menutupi matanya yang sempab dan sedikit bengkak.

"Tanya aja sendiri" balas Malea

Entah Keberanian dari Mana, wily duduk dihadapan Aletta dan menarik dagu Aletta agar mendongak menatapnya.

"Gue mau diapain?" Batin Aletta saat tatapan mereka bertemu.

"Cie... " Pekik mereka semua, Aletta kembali menundukm menutupi semburat merah dipipinya.

"Kenapa nangis?"

"Bukan urusan lo" ketus Aletta.

"Nih" ucap Wily sembari memberikan Silverqueen kepada Aletta. "Coklat? Buat gue?"

Naya Transmigration (END)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα