25🥀 : mimpi buruk

46K 2.6K 5
                                    

Ada kalanya manusia lelah memaafkan seseorang, yang mengulangi kesalahan yang sama.
-🔮

Selamat membaca ⛅

Votmennya jan lupa:'
.
Sarangbeo.
.

"semua hanyalah sandiwara.. " batin Atlan yang melihat gelagat Liana, dan sekarang ia simpulkan semua prilaku Liana hanyalah sandiwara yang berkedok menghakimi Vanya.

"lo!" murka Daren.

"dari kemari lo cuma bilang 'lo!', 'maksud lo apa ha?'. Cih, gak ada dialog lain lo ha?" tanya Vanya sinis.

"lo cuma mau narik perhatian gue-"

"dan kemarin udah gue perjelas apa belum bisa buat lo sadar?" sela Vanya membuat Daren menggepalkan tangannya. "lo bego atau tolol sih?" kesal Vanya.

"yee.. Tolol sama bego gak ada bedanya" sahut Wili membuat Vanya menatapnya tajam seketika nyali Wili menciut.

"camkan ini baik baik" ujar Vanya. "jangan pernah ganggu singa yang lagi tidur, lo tahukan akibatnya?. Dan juga jangan ganggu kehidypab seorang Vanya, lo baru lihat sisi ini belum yang lainnya" lanjutnya kemudian menatap Letta yang baru saja datang dengan Irene yang kembali membawa minuman yang sama seperti yang Raya minum.

"gue bilangin daddy baru tahu-" ucap Marvel tersela. "udahlah, gak ada gunanya ngelawan" sela Marvin membuat mereka semua menatapnya.

"kenapa lo?" tanya Bima ke Marvin, "capek gue, selalu aja kayak gini gak ada yang berubah. Lama - lama gue muak" jawab Marvin dan meninggalkan kantin serta semua orang yang sedang bertanda tanya dengan sikapnya.

"tuh dengerin, semua yang selalu diulang hanya akan berakhir muak. Seperti perilaku kasar kalian yang buat seorang gadis muak dan pergi selamanya" timpal Vanya

"Marvel, ada kalanya mulut lo di rem. Karena bisa aja lo jilat ludah sendiri atau dapat karma karena mulut lo cuma bisa menghardik orang" ujar Vanya dengan smirk khasnya. "tenang, kalau lo benci silahkan. Karena sekarang kita udah gak ada status adik - kakak, because kakak gue sendiri yang bikin gue mati" lanjutnya membuat sesuatu mengganjal di hati Marvel.

"kenapa hati gue sakit dengarnya" batin Marvel

"udahlah Van, kita niatnya makan. Bentar lagi bel lho" ucap Letta yang melerai Vanya pun hanya mengangguk sedangkan raya hanya diam mungkin mengatur emosinya yang belum membaik.

Anggota inti Scorpios meninggalkan kantin sedangkan inti Verolice kini duduk semeja dengan Vanya dkk. "gila si Liana solimi banget" ucap Raya pelan membuat mereka terkekeh.

"solehot kali, diam diam menghanyutkan" timpal Letta membuat Vanya terkejut, "eh lo tahu?" tanya Vanya membuat Letta tersenyum kecut.

"dia selingkuhannya bokap gue, gue diancam sama dia buat gak membuka semuanya. Makanya gue gak berani ngelawan tuh anak, karena kalau dia ngadu ke bokap gue, gue yakin gue bakalan beda alam karena bokap gue... ya gitu deh" ucap Letta dengan nada lirih dan suara hampir tercekat.

"seriusan Letta?" tanya Irene dan Letta mengangguk. "ibu gue sekarang lagi dirumah nenek gue, karena tahu kalau suaminya selingkuh. and finally, ortu gue bakalan cerai minggu depan, senang dan sedih bercampur aduk" ucap Letta dengan sennyum mirisnya.

"gue gak tahu, ceria lo cuma buat nutupin luka" cicit Vanya membuat Letta mengkipaskan wajahnya untuk menahan air matanya tak luruh.

"Namanya kehidupan, pasti penuh kebohongan. yang ketawanya paling kenceng belum tentu hidupnya enak. kadang cuma cara buat nutupin luka sebenarnya" ujar letta.

"semangat, lo kuat" ucap Vanya dan Letta hanya mengangguk, "Raya lo?" tanya Vanya.

Raya mengerutkan keningnya, dia kenapa? Pikirnya. "lo juga suka ketawa paling kenceng, gak ada yang lo tutupin kan?" tanya Vanya.

Raya menatap manik mata Vanya dalam, "beda orang beda cerita, tapi gue gak ada masalah kok. apalagi soal gue ketawa paling kenceng cuma buat nutupin luka. " jawab Raya.

vanyatransmigration•

Vanya menatap ruangan sekitar, gelap dan sama sekali tak ada cahaya. Namun baru beberapa menit tempat ini gelap, sebutir cahaya masuk dan seketika cahaya itu menerangi seluruh tempat Vanya yang awalnya gelap.

Vanya menatap sekitar, taman indah dengan bunga Mawar merah yang begitu banyak. "kau tahu sayang?, Mawar merah menyibolkan kasih sayang. Seperti mommy yang menyayangimu"

Suara lembut itu masuk di indra pendengaran Vanya, membuat ia menatap wanita yang menyebut dirinya Mommy, "kau nyonya Nayra Zevanya Lexander?" tanya Vanya dan wanita itu mengangguk.

"kenapa kau bisa ada disini? Bukankah kau sudah-"

"sayang, percayalah. Mommy tidak akan pernah meninggalkan mu, temui mommy. Mommy begitu menyayangimu" ucap mommy Nayra yang malah membuat Vanya mengerutkan keningnya.

Mendadak semua gelap diikuti tubuh Mommy Nayra yang mengabur. "argh!"teriak Vanya dan bangun dari tidurnya.

Ia menatap sekitar kamar, " huft, hanya mimpi. Tapi kenapa seperti nyata?" gumam Vanya.

Ia segera bangkit dari tidurnya, mengambil ponsel yang berada disampingnya sedarti tadi. Ia mulai membuka isi chat yang menampilkan satu pesan yang belum dibaca dari nomer yang tidak ia kenal.

0831xxxxxxxx

|apa kau bermimpi buruk?

|jangan takut, aku selalu bersamamu.

|jaga dirimu, karena kau adalah milikku

Vanya membelakkan matanya, ia menatap sekitar kamar yang hanya ada dirinya. Ia pun mulai mengetikkan pesan.

You
Siapa lo?, dan dapet dari mana no gue?|

(Read)

"wih, cuma di read doang. Seleb" gumanya kesal dan membanting ponselnya dikasur, "dasar aneh" kesalnya.

"maksud dari mimpi itu apa ya?, gue rasa ini bukan mimpi semata" gumamnya lagi.

"gue gak bisa cuma diam aja, gue harus terus cari bukti buat bongkar semuanya." ujarnya sambil menaruh kedua tangan dipangkal hidungnya.


VOTENYA JANGAN PELIT2
BERBAIK HATILAH SAMA AUTHOR
Tbc.

Naya Transmigration (END)Where stories live. Discover now